UntukApa Aku LAHIR DAN HIDUP ? 1. Hidup adalah suatu periode yang memiliki batas waktu tertentu yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia 2. Hidup adalah suatu proses "menjadi", yaitu menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi hidup itu sendiri dan berguna bagi dunia 3. Waktu tidak akan terulang kembali 4.
Selamat malam, M Terima kasih atas pertanyaannya. Kehidupan akan selalu di penuhi oleh banyak hal. Tidak selamanya hidup akan selalu senang, gembira namun ada kalanya hidup dipenuhi dengan tekanan, beban, masalah hidup. Jadi ketika ditanyakan kenapa dilahirkan ke dunia, maka tidak ada yang dapat menjawab karena itu adalah kuasa Tuhan. Manusia hanya merencanakan, tetap Tuhan yang menentukkan apakah akan terjadi atau tidak. Untuk itu selama masih diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan di dunia, alangkah lebih baiknya untuk mensyukuri dan menikmati hidup dengan segala suka, duka, masalah, serta kepelikan hidup. Beberapa cara untuk menikmati hidup Lebih sering melakukan motivasi diri dengan kata-kata positif. Hindari media sosial ataupun hal-hal yang membuat jadi membandingkan dengan kehidupan orang lain. Bersosialisasi, menambah pertemanan yang membawa ke arah yang positif. Melakukan hobi yang menyenangkan, misal membaca buku, menggambar, bermain musik. Berolahraga, tidak perlu yang berat seperti aerobik, dengan berjalan kaki sudah dapat membantu. Apabila rasa yang anda alami terkait hidup ini membuat anda merasa tidak pantas untuk lahir di dunia ini, jangan segan untuk mencari bantuan ke psikolog guna dilakukan konseling dan mencari akar permasalahan serta jalan keluarnya. Anda dapat membaca beberapa forum kami terkait kehidupan seperti berikut Cara meningkatkan semangat hidup? Semangat hidup untuk masa depan. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Salam sehat, dr. Farah
1 Pernikahan diniatkan dalam rangka beribadah. 2. Seorang wanita muslimah hanya diperbolehkan menikah dengan seorang laki - laki muslim. 3. Pernikahan yang sah adalah yang memenuhi peraturan agama. 4. Pernikahan yang dibernarkan adalah dengan lawan jenis dan tidak diperbolehkan pernikahan sesama jenis kelamin. 5.
1SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 1 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar Kompetensi / Tugas Perkembangan => Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara bersediamengembangkan keterampilan intelektual untuk menjadi warga masyarakat yang baik Kompetensi Dasar => Siswa mampu mengenal sekolah secara benar, bersikap terpelajar, dan mampu beradaptasi secara bertanggungjawab, serta menjadi warga sekolah yang baik sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Sekolahku Orientasi Pribadi - Sosial Pemahaman a. Sekolah di SMA Menyadari proses masuk sekolah di SMA sebagai lingkungan hidup yang penting bagi perkembangan diri b. Pengenalan terhadap sekolah Mengenal sekolah sebagai sarana penyesuaian diri untuk mengembangkan aspek intelektual, sikap, dan keterampilan c. Pentingnya keseriusan dalam belajar Memiliki keseriusan dalam belajar untuk berprestasi yangtinggi sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang didasarkan pada iman, rasa takwa, dan akhlak mulia yang telah dikaruniakan dari Tuhan 2Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 01 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Orientasi C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Layanan Siswa mampu mengenal sekolah secara benar, bersikap terpelajar, dan mampu beradaptasi secara bertanggungjawab, serta menjadi warga sekolah yang baik sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia F Hasil yang Ingin Dicapai a. Menyadari proses masuk sekolah di SMA sebagai lingkungan hidup yang penting bagi perkembangan diri b. Mengenal sekolah sebagai sarana penyesuaian diri untuk mengembangkan aspek intelektual, sikap, dan keterampilan c. Memiliki keseriusan dalam belajar untuk berprestasi yang tinggi sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang didasarkan pada iman, rasa takwa, dan akhlak mulia yang telah dikaruniakan dari Tuhan G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Sekolahku a. Sekolah di SMA b. Pengenalan terhadap sekolah c. Pentingnya keseriusan dalam belajar I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Staf Sekolah / Guru & Karyawan / Pembina OSIS / Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Data Inventaris Sekolah & Sarana-Prasarana/ Struktur Organisasi Sekolah / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan - Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum 3SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 2 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembagan => - Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwakepada Tuhan YME dengan bersyukur bersekolah di lemaga yang tertib dan disiplin - Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan intelektual sehingga menjadi warga masyarakat yang baik, yaitu masyarakat sekolah - Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai yang tergambar dalam sosok pelajar yang melaksanakan tatatertib sekolah Kompetensi dasar => Siswa mampu mengenal dan bersedia melaksanakan tata tertib sekolah yang berlaku secara benar dan bertanggungjawab sehingga tercapai keseimbangan yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan memiliki kesadaran yang tinggi. Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Tatatertib Sekolah Orientasi Pribadi-Sosial - Pemahaman - Pencegahan b. Tata tertib di sekolah Melaksanakan tata tertib yang berlaku di sekolah sehingga dapat mendukung proses pembelajaran dan berperilaku yang terpuji sebagai anggota masyarakat sekolah c. Hak dan kewajiban siswa Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai siswa di sekolahsehingga terjadi keseimbangan dalam dan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara siswa dan sekolah 4Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 02 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Orientasi C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pencegahan E Tujuan Layanan Siswa mampu mengenal dan bersedia melaksanakan tata tertib sekolah yang berlaku secara benar dan bertanggungjawab sehingga tercapai keseimbangan yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan memiliki kesadaran yang tinggi F Hasil yang Ingin Dicapai a. Menyadari arti penting tata tertib dalam kehidupan sehari-hari sehingga terhindar dari perilaku yang tidak dikehendaki oleh aturan yang berlaku b. Melaksanakan tata tertib yang berlaku di sekolah sehingga dapat mendukung proses pembelajaran dan berperilaku yang terpuji sebagai anggota masyarakat sekolah c. Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai siswa di sekolah sehingga terjadi keseimbangan dalam dan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara siswa dan sekolah G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Tatatertib Sekolah a. Untuk apa ada tata tertib? b. Tata tertib di sekolah c. Hak dan kewajiban siswa I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Staf Sekolah / Guru & Karyawan / Pembina OSIS / Petugas Keamanan / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Tatatertib Sekolah/ Tatatertib Penggunaan Sarana – Prasarana Sekolah / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing 5……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 3 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan mengenal diri, tahu akan tujuan hidup dan mempersiapkan masa depan Kompetensi dasar Siswa mampu memahami diri dalam hal pengenalan diri, maksud dan tujuan hidup, serta meniti diri untuk kehidupan yang akan datang sehingga mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan BidangBimbingan Fungsi Layanan Pemahaman diri - Informasi - Bimbingan kelompok Pribadi-Sosial Pemahaman a. Siapakah aku ini? Mengenal diri sehingga dapat bersikap secara tepat dalam kehidupan sehari-hari b. Untuk apa aku lahir dan hidup? Mengetahui tujuan hidup dari masa kecil, remaja, dan dewasa sehingga menyadari akan pentingnya mengisi kehidupan dengan hal-hal bermanfaat dan bijaksana c. Menjadi apakah aku nanti? Mempersiapkan diri menyongsong masa depan dengan motivasi dan langkah-langkah yang tepat sehingga mencapai harapan yang diinginkan 6Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 03 A Judul Layanan Bimbigan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi dan Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Layanan Siswa mampu memahami diri dalam hal pengenalan diri, maksud dan tujuan hidup, serta meniti diri untuk kehidupan yang akan datang sehingga mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi F Hasil yang Ingin Dicapai a. Mengenal diri sehingga dapat bersikap secara tepat dalam kehidupan sehari-hari b. Mengetahui tujuan hidup dari masa kecil, remaja, dan dewasa sehingga menyadari akan pentingnya mengisi kehidupan dengan hal-hal bermanfaat dan bijaksana c. Mempersiapkan diri menyongsong masa depan dengan motivasi dan langkah-langkah yang tepat sehingga mencapai harapan yang diinginkan G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Pemahaman diri a. Siapakah aku ini? b. Untuk apa aku lahir dan hidup? c. Menjadi apakah aku nanti? I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Staf Sekolah / Guru & Karyawan / Pembina OSIS / Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Gambar & tayangan yang menggambarkan tentang “Siapa Aku“ / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan- Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum 7SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 4 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi dengan aneka macam kelebihan dan keunggulan dalam kecerdasan Kompetensi dasar Siswa mampu mengenal berbagai macam kecerdasan manusia dan memahami kecerdasan dirinya yang telah diberikan dari Tuhan YME secara cuma-cuma, serta menerapkannya secara bertanggungjawab sebagai bukti manusia yang beriman , bertakwa, dan berakhlak mulia Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan BidangBimbingan Fungsi Layanan bertanggungjawab agar hidup menjadi lebih bermakna b. Aneka macam kecerdasan manusia Mengenal aneka macam kecerdasan manusia pada umumnya dan kecerdasan diri pada khusunya sehingga dapat mengembangkannya untuk membantu kehidupannya menjadi lebih baik c. Mau memahami perbedaan kecerdasan Menerima dan menghargai perbedaan kecerdasan antar manusia, serta memanfaatkan perbedaan itu untuk saling melengkapi sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis 8Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 04 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi dan Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pemeliharaan – Pengembangan E Tujuan Layanan Siswa mampu mengenal berbagai macam kecerdasan manusia dan memahami kecerdasan dirinya yang telah diberikan dari Tuhan YME secara cuma-cuma, serta menerapkannya secara bertanggungjawab sebagai bukti manusia yang beriman , bertakwa, dan berakhlak mulia F Hasil yang Ingin Dicapai a. Bersyukur atas anugerah kecerdasan secara gratis dari Tuhan, memanfaatkan & mengembangkan secara seimbang dan bertanggungjawab agar hidup menjadi lebih bermakna b. Mengenal aneka macam kecerdasan manusia pada umumnya dan kecerdasan diri pada khusunya sehingga dapat mengembangkannya untuk membantu kehidupannya menjadi lebih baik c. Menerima dan menghargai perbedaan kecerdasan antar manusia, serta memanfaatkan perbedaan itu untuk saling melengkapi sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Mengenal 8 kecerdasan Manusia a. Anugerah gratis b. Aneka macam kecerdasan manusia c. Mau memahami perbedaan kecerdasan I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Beberapa siswa yang memiliki kecerdasan tertentu / Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Biografi – Otobiografi Tokoh dengan Kecerdasan Tertentu / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan - Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing 9……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 5 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan tentang gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan Ekonomi sehiungga menjadi bekalyang baik untuk menjadi pribadi yang bermutu - Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai dengan cara mengenal dan menggambarkan diri sebagai pribadi yang positif - Bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu sebagai pribadi yang memiliki konsep diri positif Kompetensi dasar Siswa mampu menggambarkan diri secara positip sehingga dapat mencapai berbagai kemandirian yang dibutuhkan dalam hidupnya berdasarkan sietem nilai dan etika yang berlaku sehingga tingkahlakukanya dapat diterima oleh masyarakat Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan BidangBimbingan Fungsi Layanan Konsep diri remaja - Informasi a. Konsep diri dan remaja Menilai diri secara positip sebagai remaja agar hidupnya menjadi semakin bermakna b. Pengertian dan macam-macam konsep diri Memahami berbagai pengertian dan macam-macam konsep diri sehingga dapat bersikap dengan tepat untuk menetapkan konsep dirinya dan mampu menerapkan dalam hidup sehari-hari c. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri sehingga dapat mengevaluasi perkembangan dirinya dan dapat memperbaiki terhadap kekurang diri yang ada d. Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi Mengetahui pengaruh konsep diri terhadap komunikasi sehinggadapat berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari e. Usaha-usaha untuk mengembangkan konsep diri remaja 10Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 05 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi dan Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan E Tujuan Layanan Siswa mampu menggambarkan diri secara positip sehingga dapat mencapai berbagai kemandirian yang dibutuhkan dalam hidupnya berdasarkan sietem nilai dan etika yang berlaku sehingga tingkahlakukanya dapat diterima oleh masyarakat F Hasil yang Ingin Dicapai a. Menilai diri secara positip sebagai remaja agar hidupnya menjadi semakin bermakna b. Memahami berbagai pengertian dan macam-macam konsep diri sehingga dapat bersikap dengan tepat untuk menetapkan konsep dirinya dan mampu menerapkan dalam hidup sehari-hari c. Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri sehingga dapat mengevaluasi perkembangan dirinya dan dapat memperbaiki terhadap kekurang diri yang ada d. Mengetahui pengaruh konsep diri terhadap komunikasi sehingga dapat berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari e. Mengenal usaha-usaha untuk mengembangkan konsep diri remaja sehingga berupaya untuk berkembang menuju kematangan dan kedewasaan diri G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Konsep diri remaja a. Konsep diri dan remaja b Pengertian dan macam-macam konsep diri c. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri d. Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi e. Usaha-usaha untuk mengembangkan konsep diri remaja I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Salah satu guru - siswa yang menonjol dalam aspek konsep dirinya / Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Film / gambar / kisah tokoh-tokoh khusus / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan 11Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 6 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan a. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial,intelektual, dan ekonomi dengan cara menjadi pribadi yang memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi b. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai sehingga terdorong untuk menjadi pribadi yang sukses Kompetensi dasar Siswa mampu memotivasi diri untuk belajar sehingga berhasil dan berprestasi dalam hidupnya Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Mengenal berbagai faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar c. Cara mempertahankan motivasi belajar Mengetahui berbagai cara untuk mempertahankan motivasi belajarsehingga dapat meningkatkan upaya untuk mempelajari berbagai hal yang sesuai dengan sistem etika dan tata nilai yang berlaku d. Kategori motivasi belajar Mengenal kategori motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar e. Dua pola belajar Memilih secara sadar tentang pola belajar yang akan dilaksanakannya untuk meraih keberhasilan / prestasi belajar 12Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 06 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Konseling Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan E Tujuan Layanan Siswa mampu memotivasi diri untuk belajar sehingga berhasil dan berprestasi dalam hidupnya F Hasil yang Ingin Dicapai a. Memahami arti penting motivasi untuk melakukan sesuatu, terutama belajar b Mengenal berbagai faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar c. Mengetahui berbagai cara untuk mempertahankan motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan upaya untuk mempelajari berbagai hal yang sesuai dengan sistem etika dan tata nilai yang berlaku d. Mengenal kategori motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar e. Memilih secara sadar tentang pola belajar yang akan dilaksanakannya untuk meraih keberhasilan / prestasi belajar G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Motivasi dasar prestasi a. Pentingnya motivasi b. Faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi belajar c. Cara mempertahankan motivasi belajar d. Kategori motivasi belajar e. Dua pola belajar I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Biografi – Otobiografi Tokoh Khusus / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan 13Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 7 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam hal hubungan antar teman sebaya dan perannya sebagai pria dan wanita sehingga terjalin komunikasi yang saling menguntungkan - Mencapai kematangan dalam bertingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain secara efektif dan bermakna - Mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sehingga dapat berperan di masyarakat yang lebih luas dengan cara memanfaatkan sarana komunikasi yang ada secara sehat Kompetensi dasar Siswa mampu berkomunikasi secara efektif kepada sesamanya dengan menggunakan kemampuan diri dan sarana komunikasi yang berkembang di masyarakat sehingga memberi makna yang bermanfaat bagi hidupnya Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan a. Pengertian komunikasi Mengerti arti penting berkomunikasi bersama orang lain sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari b. Kepada siapa kita berkomunikasi? Mengerti tentang sasaran berkomunikasi sehingga dapatmengambil makna yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya c. Komunikasi antar pribadi Melaksanakan komunikasi antar pribadi sehingga terjalin hubungan sampai pada tahap yang lebih berkualitas 14Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 07 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan E Tujuan Layanan Siswa mampu berkomunikasi secara efektif kepada sesamanya dengan menggunakan kemampuan diri dan sarana komunikasi yang berkembang di masyarakat sehingga memberi makna yang bermanfaat bagi hidupnya F Hasil yang Ingin Dicapai a. Mengerti arti penting berkomunikasi bersama orang lain sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari b Mengerti tentang sasaran berkomunikasi sehingga dapat mengambil makna yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya c. Melaksanakan komunikasi antar pribadi sehingga terjalin hubungan sampai pada tahap yang lebih berkualitas d. Melaksanakan komunikasi yang efektif dengan menggunakan kemampuan diri dan sarana penunjang yang ada sehingga mendapatkan manfaat yang diinginkan G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Komunikasi dan hubungan antar pribadi a. Pengertian komunikasi b. Kepada siapa kita berkomunikasi? c. Komunikasi antar pribadi d. Komunikasi yang efektif I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 1 / Ganjil L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Data Inventaris Sekolah & Sarana-Prasarana/ Struktur Organisasi Sekolah / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan 15Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 8 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 2 / Genap Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dengan cara menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia / mendasarkan diri pada nilai-nilai kehidupan - Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai dengan cara menghayati hidup keseharian yang berdasarkan nilai-nilai kehidupan - Mencapai kematangan agar dapat bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara menerapkan nilai-nilai kehidupan Kompetensi dasar Siswa mampu mengenal dan melaksanakan nilai-nilai kehidupan dalam pergaulan hidup sehari-hari Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Nilai-nilai kehidupan - Informasi - Bimbingan Kelompok Pribadi-Sosial - Pemahaman - Pemeliharaan & Pengembangan a. Pengertian nilai kehidupan Memahami arti nilai kehidupan yang selayaknya dimiliki oleh manusia b. Kategori dan aspek nilai Menentukan beberapa nilai kehidupan utama yang dianggap paling penting dalam hidup sehari-hari c. Beberapa contoh nilai-nilai kehidupan 16Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 08 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan E Tujuan Layanan Siswa mampu mengenal dan melaksanakan nilai-nilai kehidupan dalam pergaulan hidup sehari-hari F Hasil yang Ingin Dicapai a. Memahami arti nilai kehidupan yang selayaknya dimiliki oleh manusia b. Menentukan beberapa nilai kehidupan utama yang dianggap paling penting dalam hidup sehari-hari c. Memahami nilai-nilai kehidupan yang ada di tengah masyarakat dan menghargai perbedaan pemilihan nilai kehidupan G Sasaran Kegiatan H Materi Layanan Nilai-nilai kehidupan a. Pengertian nilai kehidupan b. Kategori dan aspek nilai c. Beberapa contoh nilai-nilai kehidupan I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 2 / Genap L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Perwakilan Orangtua / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Skema Nilai Kehidupan / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan 17Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 9 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 2 / Genap Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi dengan cara memahami diri secara psikologis - Mencapai kematangan dalam hubungandan perannya antar teman sebaya baik pria maupun wanita sehingga terjalan saling pengertian dan pemahaman dalam masa pertumbuhan /perkembangan remaja - Mencapai kematangan dalam bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara mengembangkan diri sesuai dengan tahapan-tahapan yang perlu dilewati Kompetensi dasar Siswa mampu memahami dan mengenal dirinya berdasarkan aspek kejiwaan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Psikologi Remaja - Informasi - Bimbingan Kelompok Pribadi-Sosial - Pemahaman - Pencegahan a. Masa remaja Mengenal diri sebagai pribadi dalam masa remaja sehingga dapat bersikap dengan tepat terhadap dirinya sendiri a. Perubahan yang terjadi 18masa remaja sehingga dapat beraktivitas sesuai dengan tahap-perkembangan yang perlu diujudkan pada masa remaja sehingga siap memasuki masa berikutnya b. Masa transisi dan adaptasi Bersikap dengan bijak selama masa transisi dan adaptasi dalam masa remaja sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi c. Ada pesan dan harapan Mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan dan harapan dari berbagai pihak bagi kaum remaja demi kebaikan hidupnya Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 09 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan E Tujuan Layanan Siswa mampu memahami dan mengenal dirinya berdasarkan aspek kejiwaan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya F Hasil yang Ingin Dicapai a. Mengenal diri sebagai pribadi dalam masa remaja sehingga dapat bersikap dengan tepat terhadap dirinya sendiri b. Memahami perubahan yang terjadi pada diri dalam masa remaja sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut c. Memahami tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sehingga dapat beraktivitas sesuai dengantahap-tahap masa remaja e. Memahami kebutuhan psikologis diri sendiri dan tugas perkembangan yang perlu diujudkan pada masa remaja sehingga siap memasuki masa berikutnya f. Bersikap dengan bijak selama masa transisi dan adaptasi dalam masa remaja sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin terjadi g. Mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan dan harapan dari berbagai pihak bagi kaum remaja demi kebaikan hidupnya G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas IX H Materi Layanan Psikologi Remaja a. Masa remaja b. Perubahan yang terjadi pada masa remaja c. Tahap-tahap masa remaja d. Kebutuhan psikologis dan Tugas Perkembangan Remaja e. Masa transisi dan adaptasi 19J Waktu / Tanggal K Semester 2 / Genap L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Psikolog / Perwakilan Orangtua / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Gambar atau tayangan tentang pertumbuhan/perkembangan remaja / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan- Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 10 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 1 / Ganjil Standar kompetensi / Tugas Perkembangan => - Mencapai kematangan dalam penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir,dan kelanjutan studi dengan persiapan yang memadai yaitu dengan belajar yang bebas dari persoalan - Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi dengan cara mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami - Mencapai kematangan dalam hal bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu menjadi pribadi remaja pembelajar yang efektif memecahkan masalah belajarnya sendiri Kompetensi dasar => Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga prestasi belajar dapat dipertahankan dan dikembangkan Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Sulit belajar? - Informasi - Bimbingan kelompok Pribadi-Sosial Pemahaman Pencegahan a. Gejala kesulitan belajar Mengenal gejala kesulitan belajar untuk mengantisipasi kesulitan belajar yang mungkin tejadi b. Faktor – faktor yang 20 belajar c. Langkah mengatasi kesulitan belajar Melaksanakan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar bila benar-benar mengalami kesulitan belajar d. Indikator pemecahan masalah Mengenal indikator pemecahan masalah dalam mengatasi kesulitan belajar sehingga permasalahan belajar sungguh-sungguh dapat diatasi Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 10 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan E Tujuan Layanan Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga prestasi belajar dapat dipertahankan dan dikembangkan F Hasil yang Ingin Dicapai a. Mengenal gejala kesulitan belajar untuk mengantisipasi kesulitan belajar yang mungkin tejadi b. Mengenal faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar sehingga dapat diantisipasi untuk mengatasinya c. Melaksanakan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar bila benar-benar mengalami kesulitan belajar d. Mengenal indikator pemecahan masalah dalam mengatasi kesulitan belajar sehingga permasalahan belajar sungguh dapat diatasi G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Sulit belajar? a. Gejala kesulitan belajar b. Faktor – faktor yang menyebabkan kesulitan belajar c. Langkah mengatasi kesulitan belajar d. Indikator pemecahan masalah I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal 21M Pihak yang dilibatkan Guru Mata pelajaran tertentu / Siswa Berprestasi / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Data Prestasi Siswa / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan- Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 11 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 2 / Genap Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulumdan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan cara mengenal perguruan tinggi terlebih dahulu - Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara mengenal lebih awal perguruan tinggi yang kelak akan dijadikan tempat kuliah Kompetensi dasar Siswa mampu mengenal perguruan tinggi sebagai antisipasi untuk studi lanjut dan pilihan karir yang kelak akan dipilih untuk dimasuki setelah luluis SMA Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Bimbingan BidangBimbingan FungsiBimbingan Mengenal Perguruan Tinggi - Informasi - Bimbingan kelompok Pribadi-Sosial Pemahaman a. Memahami Perguruan Tinggi sejak awal 22b. Bentuk Perguruan Tinggi di Indonesia Mengenal perguruan tinggi di Indonesia baik negeri atau swasta jika kelak akan melanjutkan kuliah di dalam negeri c. Status kepemilikan Perguruan Tinggi di Indonesia Memahami status kepemilikan perguruan tinggi di Indonesia sehingga sudah mulai dipertimbangkan pemilihan perguruan tinggi nanti d. Nama program di perguruan tinggi Mengenal nama-nama program di perguruan tinggi sehinggasemakin membantu dalam pemilihan program yang sesuai dengan cita-cita / pilihan karir e. Apabila ingin kuliah di luar negeri Mengenal sejak awal jika berencana kuliah di luar negeri sehingga telah menyiapkan diri jauh-jauh hari Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 11 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Layanan Siswa mampu mengenal perguruan tinggi sebagai antisipasi untuk studi lanjut dan pilihan karir yang kelak akan dipilih untuk dimasuki setelah luluis SMA F Hasil yang Ingin Dicapai a. Memahami sejak awal perguruan tinggi yang ada sebagai langkah antisipasi untuk penjurusan, studi lanjut dan pilihan karir b. Mengenal perguruan tinggi di Indonesia baik negeri atau swasta jika kelak akan melanjutkan kuliah di dalam negeri c Memahami status kepemilikan perguruan tinggi di Indonesia sehingga sudah mulai dipertimbangkan pemilihan perguruan tinggi nanti d .Mengenal nama-nama program di perguruan tinggi sehingga semakin membantu dalam pemilihan program yang sesuai dengan cita-cita / pilihan karir e. Mengenal sejak awal jika berencana kuliah di luar negeri sehingga telah menyiapkan diri jauh-jauh hari G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X H Materi Layanan Mengenal Perguruan Tinggi 23 c. Status kepemilikan Perguruan Tinggi di Indonesia d. Nama program di perguruan tinggi e. Apabila ingin kuliah di luar negeri I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 2 / Genap L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Alumni / Dosen / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Tayangan Kehidupan Kampus / Data Perguruan Tinggi / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan- Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 12 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 2 / Genap Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulumdan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan cara memilih jurusan di SMA secara tepat - Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara memasuki jurusan yang sesuai dengan cita-cita masa depan Kompetensi dasar Siswa mampu mempersiapkan diri untuk penjurusan di SMA Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Layanan Penjurusan di SMA - Informasi - Penempatan & Penyaluran Pribadi-Sosial Pemahaman 24mempersiapkan diri sebaik mungkin b. Mengenal kurikulum Mengenal kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat menyesuaikan diri dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar yang dilakukan c. Jurusan atau program studi di SMA Mengenal jurusan atau program studi di SMA agar dapat mempersiapkan diri untuk penjurusan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan d. Struktur kurikulum SMA Mengenal struktur kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai mata pelajaran yang ada di SMA e Persyaratan pemilihan jurusan Memahami persyaratan pemilihan jurusan atau program studi di SMA sehingga tidak salah memilih jurusan / program studi yang ada Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 12 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Penempatan dan Penyaluran C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Layanan Siswa mampu mempersiapkan diri untuk penjurusan di SMA F Hasil yang Ingin Dicapai a. Memahami alasan adanya penjurusan di SMA sehingga dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin b. Mengenal kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat menyesuaikan diri dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar yang dilakukan c. Mengenal jurusan atau program studi di SMA agar dapat mempersiapkan diri untuk penjurusan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan d. Mengenal struktur kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai mata pelajaran yang ada di SMA e. Memahami persyaratan pemilihan jurusan atau program studi di SMA sehingga tidak salah memilih jurusan / program studi yang ada 25H Materi Layanan Penjurusan di SMA a. Mengapa ada penjuruan? b. Mengenal kurikulum c. Jurusan atau program studi di SMA d. Struktur kurikulum SMA e Persyaratan pemilihan jurusan I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 2 / Genap L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Perwakilan Siswa Kelas XII Jurusan IPA-IPS- Bahasa / Dll menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Struktur Kurikulum / Dll menyesuaiakan O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan - Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum ……… ……… ... SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING 13 Sekolah SMA ……… Kelas X sepuluh Mata Pelajaran / Layanan Bimbingan dan Konseling Semester 2 / Genap Standar kompetensi / Tugas Perkembangan - Mencapai kematangan dalam pilihan karir dengan cara mengenal makna kerja sebagai panggilan hidupMencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi sehingga memahami arti penting bekerja dalam kehidupan Kompetensi dasar Siswa mampu memahami bahwa bekerja itu adalah suatu panggilan hidup Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Jenis Bimbingan BidangBimbingan FungsiBimbingan Bekerja sebagai panggilan hidup - Informasi 26 & Penyaluran a. Bekerja dan hidup Memahami hubungan antara bekerja dan hidup sehingga bahwa untuk bisa hidup itu perlu bekerja b. Makna bekerja Memahami makna bekerja dalam kehidupan sehingga setiap pribadi terpanggil untuk bekerja c. Lapangan kerja Mengenal lapangan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga / masyarakat sehingga mendapatkan informasi lebih awal untuk pilihan karir d. Ke mana akan bekerja? Berani merencanakan sejak awal perihal arah pilihan lapangan pekerjaan sehingga lebih terfokus dalam persiapannya Alokasi Waktu dan Sumber Belajar, serta aspek lainnya dapat ditambahkan sendiri oleh guru pembimbing dan dikembangkan lagi dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 13 A Judul Layanan Bimbingan dan Konseling B Jenis Layanan Informasi, Penempatan dan Penyaluran C Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial D Fungsi Layanan Pemahaman E Tujuan Layanan Siswa mampu memahami bahwa bekerja itu adalah suatu panggilan hidup F Hasil yang Ingin Dicapai a. Memahami hubungan antara bekerja dan hidup sehingga bahwa untuk bisa hidup itu perlu bekerja b. Memahami makna bekerja dalam kehidupan sehingga setiap pribadi terpanggil untuk bekerja c. Mengenal lapangan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga / masyarakat sehingga mendapatkan informasi lebih awal untuk pilihan karir d. Berani merencanakan sejak awal perihal arah pilihan lapangan pekerjaan sehingga lebih terfokus dalam persiapannya G Sasaran Kegiatan Siswa SMA Kelas X 27 a. Bekerja dan hidup b. Makna bekerja c. Lapangan kerja d. Ke mana akan bekerja? I Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas / Sarana & Prasarana Sekolah / Ruang Bimbingan / Lingkungan Sekolah / Menyesuaikan J Waktu / Tanggal K Semester 2 / Genap L Penyelenggara Layanan Guru Pembimbing M Pihak yang dilibatkan Perwakilan Orangtua / Pejabat Tertentu / Karyawan / Dll Menyesuaikan N Alat dan Perlengkapan Tayangan / gambar tentang dunia kerja O Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut - Evaluasi diri / mengisi lembar kerja / latihan / isian yang ada di dalam buku bimbingan- Pendampingan secara umum dan melakukan salah satu atau lebih jenis layanan menyesuaikan Mengetahui ………. Kepala Sekolah Koordinator Pembimbing / Guru Pembimbing Staf Kurikulum 28
KataKata Ucapan Hari Ayah. Untuk mengenang jasa-jasanya yang mulia kamu bisa merayakan Hari Ayah yang jatuh pada tanggal 12 November nanti. Selamat Hari Lahir Ayah. Berusaha lebih banyak untuk mendapatkan hadiah hari jadi yang menarik untuk ayah anda dan membalut mana-mana ucapan selamat ulang tahun lucu untuk ayah pada hadiah pada kad hari lahir.
Pendahuluan Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif. Pengertian Menurut John Robert Powers 1977, konsep diri adalah "kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku' Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free [Type text] Page 1 KONSEP PENGENALAN DIRI Oleh ELIHAMI, Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif. Pengertian Menurut John Robert Powers 1977, konsep diri adalah „kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Disampaikan pada tanggal 20 September 2017 di Aula STKIP Muhammadiyah Enrekang [Type text] Page 2 Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. Tujuan Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan a. Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya. b. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain Mengapa Konsep Diri Diperlukan Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan, dengan demikian „konsep diri‟ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan. Proses Pembentukan Konsep Diri Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan sensation [Type text] Page 3 dan perasaan feelings yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang. Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri. Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar. Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten. Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu 1 pengetahuan, 2 harapan diri, 3 penilaian diri. Pengetahuan Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup - Identitas formal - Kualitas pribadi - Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain - Ekspresi verbalnya „saya adalah …………….. „ [Type text] Page 4 Harapan - Merupakan idealisme mengenai diri seseorang - Karakteristik pribadi - Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang - Ekspresi verbalnya „saya seharusnya dapat menjadi …………..‟. Penilaian diri Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara „saya saat ini’ dengan harapan tentang „diri saya yang akan datang „. Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri - Semakin besar perbedaan antara „saya saat ini’ dengan „saya seharusnya menjadi apa‟, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya. - Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri. Konsep Diri Negatif Dan Positif Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ; konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana. Konsep diri - Konsep diri + Konsep diri negatif Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila a Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. [Type text] Page 5 b Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku tidak dapat berubah atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru terutama yang negatif tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap „betul‟. c Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki. Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana seseorang merasa sebagai pribadi yang „baik‟. Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Konsep diri positif Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila a Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya b Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa c Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan. Ciri konsep diri positif adalah memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat. [Type text] Page 6 Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari Perubahan konsep diri Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya. Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan. Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut 1. Tetapkan perubahan yang akan dicapai 2. Dapatkan umpan balik dari orang lain 3. Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri 4. Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain 1 Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya 2 Pandai mengendalikan diri 3 Tenggang rasa 4 Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya Contoh a. Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan tanpa emosional. [Type text] Page 7 b. Orang yang mempunyai sifat „mau menang sendiri‟ egois tidak mau merubah diri untuk tidak egois. Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif. Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; 1 dirinya mempunyai hak dan perasaan, 2 orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang ngomel. [Type text] Page 8 Rangkuman Konsep diri seseorang adalah jawaban terhadap “siapa saja” bagaimana seseorang melihat dirinya. Dengan demikian konsep diri merupakan titik pusat kesadaran perilaku seseorang. Konsep diri merupakan dasar dari seseorang untuk menilai pengalaman diri sendiri serta dasar untuk memperbaiki kekurangan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep diri adalah seluruh persepsi tentang “aku” yang berhubungan dengan perasaaan, keyakinan, nilai-nilai, kekurangan, kelebihan serta kemampuannya. Konsep diri adalah sesuatu yang dinamis terus berkembang dan merupakan kumpulan dari berbagai sikap seseorang yang positif. Seseorang yang memiliki konsep diri mempunyai identitas diri yang jelas. Dengan melatih diri, seseorang akan mencapai tingkat kemantapan dalam menentukan peran, dan dapat mengambil keputusan yang selaras, serasi dan seimbang dengan keadaan, serta dapat mengembangkan konsep diri. EVALUASI 1. Apa pengertian pengenalan diri atau konsep diri ? Jelaskan tujuan konsep diri ! 2. Mengapa konsep diri diperlukan ? 3. Sebutkan perbedaan konsep diri positif dan konsep diri negatif 4. Bagaimana proses pembentukan konsep diri ? Bagaimana perubahan konsep diri 5. Bagaimana penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari ? [Type text] Page 9 REFERENSI 1. Conny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan Manajemen, Jakarta. 2. John Robert Powers, 1977, Pelatihan Program Pengembangan Pribadi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 3. Kantor Menteri Negara UPW, 1993, Modul Latihan Manajemen dan Kepemimpinan Wanita-Unit I, Jakarta. ... Positive self-concept would have an impact on patients who had good knowledge of themselves, realistic expectations, and healthy self-esteem. Where as negative self-concept happened to patients who were lack of knowledge of themselves, unrealistic expectations, and low self-esteem Elihami, 2018. ...Background The process of grieving and depression can affect the treatment process and the condition of patients with coronary heart disease. The process experienced by the patient can be uncomplicated grief, complicated grief and depression. It is important to distinguish between uncomplicated grief, complicated grief and depression in response to normal and healthy loss and with response to the stresses of personal disorders that require more intensive intervention. The nurse is responsible for helping the patient go through the grieving process so as to prevent the adverse effects on the patient, so that the grieving and depression process are needed to determine the problems and to plan the nursing This study aimed to identify the process of grieving and depression in patients with coronary heart disease in the Intensive Room of Hospital Dr. Hasan Sadikin This research method was quantitative descriptive. The study population of patients with coronary heart disease was an average of 37 people per month. Consecutive Sampling technique was carried out for one month with 34 respondents. Data collection technique used in this sresearch was the Grief / Depression Assessment Inventory questionnaire that had been tested for validity with the face validity and content validity. The collected data were analyzed by analytic descriptive method using frequency The results showed that from 34 respondents, most of them had complicated grief while few of them had uncomplicated grief. The highest response to grieving and depression was in the domain of attitude, thought, feeling, and Based on the results of the study, most patients with coronary heart experienced complicated grief. Therefore it was important for nurses to facilitate patients to be able to consult with treating doctors, psychologists, religious leaders or Coronary Heart Disease, Depression, Grieving Ghozali Rusyid AffandiAlhamdulillahirobbil’aalamiin. Segala Puja dan Puji hanya untuk Alloh SWT Yang Maha Esa penggenggam seluruh Ilmu Pengetahuan. Hanya dengan karunianyalah Modul Pengembangan Life Skill dan Konselor Sebaya ini hadir. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Modul ini disusun guna menjawab salah satu persolan yang dihadapi oleh Pengelola Panti Asuhan, terutama berkenaan dengan kemampuan life skill Anak Panti Asuhan serta penanganan yang tepat dalam menangani setiap persolan yang dihapai oleh pengurus panti dalam mengelola anak-anak yang tinggal disana. Sehingga buku ini hadir sebagai pedoman dalam pengabdian kepada masyarakat pada anak-anak Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Balongbendo. Modul ini tersusun tahap demi tahap dalam setiap kegiatannya disertai dengan praktek agar materi yang disampaikan dapat diaplikasikan secara nyata oleh anak-anak panti asuhan. Kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan sehingga penyusunan modul sebagai pedoman pengabdian kepada masyarakat dapat terwujud, khususnya kepada 1. Jajaran Rektorat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 2. Direktur, Kasie serta staff Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMSIDA. 3. Dekan, Kapordi serta staff Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan UMSIDA. 4. Majelis Kesejahteraan Sosial PWA Jatim dan PDA Sidoarjo. 5. Kepala Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Balongendo beserta jajarannya dan juga kepada Anak-anak Panti. 6. Rekan dosen seprofesi yang turut berperan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta mahasiswa yang membatu terselenggaranya PKM dan penulisan Modul ini. Modul ini adalah langkah awal kami untuk memberikan sumbangsih keilmuan kepada masyarakat, tentunya masih banyak kekuarangan dan kelamahan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna menjadikan modul ini menjadi lebih baik Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan ManajemenConny SemiawanConny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan Manajemen, Jakarta.
UntukApa Kita Diciptakan? "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (Ads-Dzariyat : 56) Misi bisa jadi alarm pengingat, ketika godaan hidup datang silih berganti. Pemahaman akan misi bisa memecut diri untuk hanya mengerjakan yang berarti, untuk mewujudkan misi dan jadikan hidup lebih berarti.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PANDUAN PELAYANANBIMBINGAN KARIR Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah MODUL INI TIDAK UNTUK DIJUALBagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mendukung Peningkatan Ketersediaan antara Pilihan Pendidikan Pemuda Indonesia dan Pekerjaan yang tersedia di PasarPANDUAN PELAYANAN BIMBINGAN KARIR Copyright © Organisasi Perburuhan Internasional 2011Cetakan Pertama 2011Publikasi-publikasi Kantor Perburuhan Internasional memperoleh hak cipta yang dilindung oleh Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, kutipan-kutipan singkat dari publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksi atau penerjemahan dapat diajuk an ke ILO Publications Rights and Permissions, International Labour Oce, CH-1211 Geneva 22, Switzerland, atau melalui e-mail pubdroit Kantor Perburuhan Internasional menyambut baik permohonan-permohonan seperti lembaga dan pengguna lain yang terdaftar di Inggris Raya dengan Copyright Licensing Agency, 90 Tottenham Court Road, London W1T 4LP [Fax +44 020 7631 5500; email cla di Amerika Serikat dengan Copyright Clearance Center, 222 Rosewood Drive, Danvers, MA 01923 [Fax +1 978 750 4470; email info atau di negara-negara lain dengan Reproduction Rights Organizations terkait, dapat membuat fotokopi sejalan dengan lisensi yang diberikan kepada mereka untuk tujuan 978-92-2-825367-2 bukuISBN 978-92-2-825368-9 web pdfILOPanduan Pelayanan Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah – Mendukung Peningkatan Ketersediaan antara Pilihan Pendidikan Pemuda Indonesia dan Pekerjaan yang tersedia di Pasar / Kantor Perburuhan Internasional – Jakarta ILO, 2011x, 94 tersedia dalam bahasa Inggris Guidelines for School Counsellors – Supporting the Job and Education Decisions of young Indonesians / ISBN 978-92-2-125367-9 / International Labour Oce - Jakarta ILO, 2011ILO Katalog dalam terbitanPenggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang ada di dalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi Kantor Perburuhan Internasional mengenai status hukum negara, wilayah atau teritori manapun atau otoritasnya, atau mengenai batas-batas negara atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi, dan kontribusi lain yang ditandatangani merupakan tanggung jawab penulis, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari Kantor Perburuhan Internasional atas opini-opini yang terdapat di ke nama perusahaan dan produk komersil dan proses tidak menunjukkan dukungan dari Kantor Perburuhan Internasional, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan merupakan tanda ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor lokal ILO di berbagai negara, atau secara langsung dari ILO Publications, International Labour Oce, CH-1211 Geneva 22, Switzerland e-mail pubvente ; atau Kantor ILO Jakarta, Menara Thamrin, Lantai 22, Jl. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250, Indonesia e-mail jakarta Katalog atau daftar publikasi tersedia secara cuma-cuma dari alamat di atas atau melalui email. Kunjungi halaman web kami Dicetak di Jakarta Kata PengantariKata PengantarLEBIH dari seperempat angkatan muda Indonesia kini menganggur dan masih banyak lagi yang mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilannya underemployed dan tidak menggunakan keterampilannya seoptimal mungkin. Pada saat yang bersamaan, generasi Indonesia saat ini memiliki kualitas terbaik untuk memasuki pasar kerja Indonesia. Mereka memiliki akses yang luas untuk memperoleh pendidikan dan upaya mendapatkan pendidikan juga meningkat pada tahun-tahun mendatang. Meskipun demikian, kemajuan dalam pendidikan dan keterampilan tidak cukup untuk mengurangi pengangguran jika pilihan pendidikan siswa tidak sejalan dengan kebutuhan pasar kerja. Memberikan dukungan bagi pemuda/i ketika mereka akan mengambil keputusan sulit mengenai sekolah apa yang akan mereka ikuti atau jenis pekerjaan apa yang harus mereka ambil adalah upaya untuk menjembatani kesenjangan ini. Panduan ini dimaksudkan untuk berkontribusi pada peningkatan ketersediaan antara pilihan pendidikan bagi pemuda/i Indonesia yang sesuai dengan pekerjaan yang tersedia di pasar Republik Indonesia Nomor Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menentukan bahwa bimbingan dan konseling BK sebagai bagian integral dari sistem pendidikan. Para guru BK atau konselor menawarkan layanan BK untuk membantu peserta didik dalam mengoptimalkan perkembangan individual mereka, termasuk dukungan untuk membuat pilihian yang terkait dengan pekerjaan. Panduan Pelayanan Bimbingan KaririiAkan tetapi, kebanyakan sekolah memfokuskan semua usaha mereka pada mata pelajaran-mata pelajaran untuk ujian nasional, dan diyakini potensi konselor-konselor ini untuk menghubungkan sekolah ke dunia kerja masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Hanya sebagian kecil yang telah menerima pelatihan yang mencukupi dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke sumber daya minimum yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Layanan BK di sekolah-sekolah harus diterapkan berdasarkan Manual Pengembangan Diri yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Manual ini khususnya menyediakan bimbingan untuk penerapan BK di sekolah-sekolah dalam hubungannya dengan kurikulum Kurriculum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah/Madrasah, KTSP.Manual ILO-ABKIN yang ada saat ini melengkapi Manual Pengembangan Diri dengan a menyediakan referensi yang mudah digunakan user friendly bagi Konselor Sekolah di Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan tentang bagaimana membantu para siswa dalam membuat keputusan pendidikan yang masuk akal dalam konteks pasar dan b mengajukan paket minimum 25 jam belajar konseling pekerjaan dan pendidikan per tahun ajaran sebagai langkah awal menuju penerapan dua jam per minggu seperti yang ditentukan dalam Keputusan Menteri. Diharapkan bahwa penerbitan manual ini akan digunakan sebagai permulaan kembali kegiatan konseling di sekolah-sekolah di Indonesia, dan berkontribusi pada pengurangan pengangguran dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keterampilannya underemployment di kalangan kaum muda. Jakarta, Juli 2011 Direktur untuk Indonesia dan Timor Leste Ketua Umum Kantor Perburuhan Internasional Asosiasi Bimbingan dan Konseling IndonesiaPeter van Rooij Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, Kons iiiDaftar Isiivii11456111112131516182021KATA PENGANTARPENDAHULUAN PANDUAN BAGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING I. Dasar hukum dan kebijakan bagi guru BK/Konselor di sekolah II. Kompetensi Guru BK/Konselor III. Prinsip Etika Utama IV. Strategi PembelajaranRENCANA LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN PENDIDIKANPengantar untuk Kerangka Kegiatan dari Rencana Layanan Bimbingan Karir dan PendidikanKerangka Kerja KegiatanI. Mengenal Diri SendiriKegiatan 1 Kenali Dirimu SendiriKegiatan 2 Mari Cari Tahu Hal Yang Penting BagimuKegiatan 3 Pertimbangkan Kemampuan AkademismuKegiatan 4 Jenis Keterampilan Yang Sesuai Untukku Ujian RIASECKegiatan 5 Kondisi Kerja yang KusukaKegiatan 6 Dukungan Keluargaku!Daftar Isi ivPanduan Pelayanan Bimbingan Karir22242527293032333536373839404243454750 5152535460616263Kegiatan 7 Menyadari Adanya Bias Gender di Masyarakat Terkait dengan Hukum Alam dan PeranKegiatan 8 Pekerjaan Laki-laki atau Perempuan?II. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 9 Apakah Pasar Kerja itu?Kegiatan 10 Presentasi Pasar Kerja berdasarkan Profesional dan Dinas Tenaga KerjaKegiatan 11 Kunjungan ke PerusahaanKegiatan 12 Kompetensiku sebagai PengusahaKegiatan 13 Profil Pekerjaan ImpiankuKegiatan 14 Keterampilan Pekerjaan Utama dalam Pasar Tenaga KerjaKegiatan 15 Nilai Keterampilan Kerja UtamamuKegiatan 16 Keterampilan Teknis yang DiketahuiIII. Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirKegiatan 17 Presentasi dari Guru SMK dan SMAKegiatan 18 dan 19 Mari Pahami Program PAKET / Presentasi dari Tutor PAKET Kegiatan 20 Presentasi dari DosenIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 21 Nilai Semua PilihanKegiatan 22 Kenali Keterampilan yang Sudah KudapatKegiatan 23 Menulis Surat Lamaran dan Riwayat HidupKegiatan 24 Siap untuk WawancaraKegiatan 25 Jangan Lupakan Kontrak LEMBAR KERJALembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja 2 Lembar Kerja 3 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5 Lembar Kerja 6 Lembar Kerja 7 Lembar Kerja 8 vDaftar Isi6466676870737475767880818384858891 Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja 15 Lembar Kerja 16 Lembar Kerja 18 Lembar Kerja 22 Lembar Kerja 23 Lembar Kerja 24 Lembar Kerja 25REFERENSI PendahuluanviiPendahuluanSALAH satu paradoks dalam pelaksanaan bimbingan karir di Indonesia adalah meskipun keberhasilannya sudah teruji dalam memfasilitasi transisi dari dunia sekolah ke dunia kerja, hanya sedikit sekali dari peserta didik yang memiliki akses akan bimbingan karir dan pendidikan yang berarti dan relevan. Hasil Survei Pasar Pekerja Muda Indonesia dan Dampak dari Putus Sekolah di Usia Muda dan Pekerja Anak yang dilakukan oleh ILO-IPEC 2006 menunjukkan bahwa di bagian timur Indonesia, 88 persen dari responden tidak pernah menerima bimbingan karir, sementara 80 persen dari yang mendapatkannya merasakan bimbingan itu berguna dalam mencari pekerjaan. Pemuda dan pemudi Indonesia harus dapat membuat keputusan berkenaan dengan pendidikan dan pekerjaan mereka yang sesuai dengan aspirasi dan kompetensi mereka, serta permintaan dari pasar kerja. Sayangnya sering kali peserta didik tidak mendapatkan layanan bimbingan dan konseling yang optimal, termasuk bimbingan karir dari Guru BK/Konselor di sekolah. Selain itu, Guru BK/Konselor juga memiliki keterbatasan terkait bahan referensi yang terbaru dan praktis dalam melakukan tugasnya. Proyek ILO EAST Education and Skills Training for Youth Employment/Pencipataan Lapangan Kerja untuk Kaum Muda melalui Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan, yang didanai oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, antara lain bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Guru BK/Konselor dan instruktur pendidikan nonformal dalam memfasilitasi peserta didik memasuki pasar kerja. P4TK Penjas dan BK Kementerian Pendidikan Nasional memimpin dalam menghasilkan draf awal panduan yang dibuat berdasarkan bahan-bahan yang sudah ada baik dari ILO maupun Indonesia. Draf ini kemudian mendapat masukan dari para staf Kementerian Pendidikan Nasional Kemendiknas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kemenakertrans dan ILO. viiiPanduan Pelayanan Bimbingan KarirPanduan ini juga diperkaya dengan masukan dari para peserta Pelatihan Pelatih yang diselenggarakan oleh P4TK Penjas dan BK pada bulan September 2008 dan dengan masukan yang diberikan oleh para praktisi di enam provinsi yang merintis panduan ini selama dua tahun. Selama pelaksanaan proyek, beberapa masalah mengemuka, yaitu Sebanyak 60 persen Guru BK/Konselor yang menjadi sasaran proyek ini tidak •î˜memiliki pendidikan mengenai bimbingan karir dan mengatakan manual awal sulit untuk digunakan; Kepala Sekolah dan kantor Dinas Pendidikan tidak memprioritaskan •î˜bimbingan dan konseling di sekolah dan sering kali dalam melaksanakan layanan ini, tidak tersedia ruang khusus bimbingan dan konseling sebuah ruang terpisah dan/atau tidak tersedia waktu khusus bimbingan dan konseling dalam jadwal sekolah. Dalam menangani aspek tersebut, ILO EAST merancang 25 rencana layanan Bimbingan Karir dan Pendidikan dengan menggunakan pendekatan active guidance dan menentukan ‘paket layanan minimal’ yang harus didapatkan oleh masing-masing peserta didik. Rencana layanan ini merupakan alat dengan mudah dapat digunakan oleh Guru BK/Konselor di sekolah dalam membuat struktur sesi berbasis kelas dan kelompok yang merupakan sesi tatap muka dengan peserta didik. Sejalan dengan komposisi dalam Panduan, semua kegiatan layanan bimbingan dan konseling dalam panduan ini terkait dalam empat kompetensi utama, yang mencakup Kesadaran Diri – Apakah yang Ku mau? Saya ahli di bidang apa? 1. Kesadaran akan Kesempatan – Apakah kesempatan yang tersedia bagi saya 2. dalam hal pekerjaan dan pendidikan? Pembuatan Keputusan – Bagaimana saya harus membuat keputusan? Faktor 3. apa saja yang harus saya pertimbangkan atau tidak pertimbangkan dalam membuat keputusan pendidikan atau pekerjaan? Pembelajaran Transisi – Bagaimana saya melaksanakan keputusan ini? Apa 4. saja langkah awal yang harus saya ambil untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan?Sesi-sesi yang ada juga terkait dengan beberapa jalur belajar Jenjang Sekolah Alternatif Pendidikan Selanjutnya Paket Minimal •SMP SMA/MA, SMK, Paket C 25 Jam Pembelajaran•SMA Diploma, Universitas, Bekerja 25 Jam Pembelajaran• SMK Politeknik, Diploma, Bekerja 25 Jam Pembelajaran PendahuluanixDalam masing-masing latihan terdapat referensi dalam lembar kerja yang ada dalam lampiran. Berdasarkan pengalaman proyek ini, kami menyarankan agar peserta didik mendapatkan manfaat dari minimum 25 jam pelajaran untuk memutuskan dari jalur pendidikan dan pelatihan seperti apa yang akan mereka pilih kelak. Paket minimum ini tidak boleh membebani kurikulum yang sudah padat, dan selayaknya harus mampu berkontribusi dalam membantu transisi para pemuda-pemudi menuju tahap selanjutnya dalam pendidikan dan pekerjaan layanan bimbingan karir ini diharapkan dapat diberikan sebagai bagian dari proses yang partisipatif dan berpusat pada peserta didik. Peran dari pembimbing Guru BK/Konselor adalah tidak mendikte pilihan peserta didik, namun memandu dan memfasilitasi mereka melalui proses pengambilan keputusan dan memberikan ruang bagi mereka dalam melihat secara kritis apa saja potensi, kesempatan pekerjaan dan jalur pendidikan yang bisa mereka ambil. Proses ini diharapkan dapat secara nyata berkontribusi pada keberhasilan masa transisi dari sekolah ke dunia kerja. Meskipun demikian, saran yang baik saja tidak akan cukup bagi para pemuda/pemudi Indonesia dalam membuat keputusan yang baik. Sebab mereka juga memiliki beberapa keterbatasan dalam pilihan mereka oleh a gagasan yang ditanamkan oleh keluarga dan masyarakat akan apa yang dianggap sebagai pilihan pekerjaan dan pendidikan yang tepat, b kenyataan ekonomi yang sangat buruk yang menghambat mereka dalam mengikuti pendidikan yang mereka pilih, c kurangnya akses akan fasilitas pendidikan. Karena itu, penting bagi para Guru BK/Konselor untuk menyadari adanya keterbatasan tersebut dan mengakui batasan keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan. Begitu juga Guru BK/Konselor perlu melihat adanya kebutuhan dasar anak yang tidak bisa ditangani, maka mereka harus merujuknya kepada sumber bantuan yang lebih ini terdiri dari dua bagian yang saling terkait. Bagian pertama berfokus pada panduan bagi Guru BK/Konselor di Sekolah, termasuk ringkasan mengenai dasar hukum dan kebijakan yang mendukung kegiatan mereka, beberapa panduan tentang bagaimana mengelola sesi bimbingan dan gambaran tentang proses bimbingan. Bagian dua terdiri dari 25 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir yang dikemukakan di atas dan juga lembar kerja ini ditujukan terutama bagi Guru BK/Konselor di Sekolah dan instruktur pendidikan non formal. Staf Kemendiknas, Kemenakertrans, lembaga pelatihan, serta pusat pelatihan kerja di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten juga bisa menggunakan panduan ini dalam kegiatan panduan karir oleh karena Panduan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pelaksanaan bimbingan pekerjaan dan pendidikan pada seluruh sistem pendidikan di Indonesia. Panduan ini dikembangkan oleh proyek ILO-EAST Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan untuk Pekerja Muda di Indonesia, yang didanai oleh Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Draf pertama disusun oleh P4TK Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penjas dan Bimbingan Konseling, Kementerian Pendidikan Nasional, dan sta ILO-EAST Remy Rohadian dan Ferdinand Leohansen Simatupang. Versi nal dari panduan ini dibuat oleh Patrick Daru, Agapitus Haridhanu dan Dyah Larasati. Abdullah Pandang, Farida Ariyani, Prof. Prayitno, PhD and Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, Kons yang telah berkontribusi memberikan input yang berharga. Versi bahasa Inggris disunting oleh Nicki Ferland dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Aulia Lukitasari. Dyah Larasati, Agapitus Haridhanu dan Christian Wachsmuth menangani proofreading/koreksi akhir dari panduan ini. xPanduan Pelayanan Bimbingan Karir 1Bagian 1 Panduan Bagi Guru Bimbingan Dan KonselingPanduan Bagi Guru Bimbingan dan KonselingI. Dasar hukum dan kebijakan bagi guru BK/Konselor di sekolahDASAR HUKUM dan Kebijakan untuk Guru BK/Konselor di sekolah dapat ditemukan dalam beberapa ketentuan di bawah ini Instrumen Hukum dan Kebijakan Isi yang Terkait dengan Guru BK/Konselor di SekolahUU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Guru BK/Konselor adalah bagian dari tenaga pendidik dan memiliki kontribusi yang penting terhadap keberhasilan peserta Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan MenengahLayanan konseling berfokus pada pengembangan individu, pengembangan sosial, pekerjaan dan pendidikan. Layanan konseling dapat dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan didalam/indoor dan diluar/outdoor kelas yang terjadwal. Kegiatan konseling didalam/indoor dijadwalkan 2 jam per kelas per 1 Dasar Hukum dan Kebijakan untuk Guru BK/Konselor di Sekolah 2Panduan Pelayanan Bimbingan KarirPeraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2008 mengenai Standard Kualikasi Akademik dan Kompetensi KonselorTugas-tugas Guru BK/Konselor adalah untuk mendukung perkembangan pribadi dari para pelajar sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan keprbadian mereka, khususnya untuk membantu peserta didik memahami dan mengevaluasi informasi dunia kerja dan membuat pilihan-pilihan terkait pekerjaan. Layanan dapat meliputi pengumpulan informasi; orientasi; berbagi informasi; rujukan, penempatan dalam sebuah program pendidikan khusus; kunjungan rumah; dukungan bidang studi khusus; konseling berbasis kelompok dan personal; Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang GuruPasal 54 ayat 6 menyatakan bahwa beban kerja Guru BK atau Konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 seratus lima puluh peserta didik per tahun per sekolah. Mereka juga berhak mendapatkan tunjangan. Lebih lanjut Pasal 54 ayat 6 menjelaskan layanan bimbingan dan konseling adalah memberikan pengarahan dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 seratus lima puluh peserta didik melalui latihan-latihan individual atau latihan-latihan berbasis Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka KreditnyaPasal 22 ayat 5 menyatakan bahwa evaluasi kinerja Guru BK/Konselor mengukur perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisa, dan tindak lanjut program tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian untuk 150 sampai 250 peserta didik per tahun. Bagian 1 Panduan Bagi Guru Bimbingan Dan Konseling3Selain itu, Panduan dari Kementerian Pendidikan Nasional – Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2009, memberikan rincian lebih jauh mengenai tugas-tugas Guru BK/Konselor dan Inspektur Sekolah. Di bawah ini adalah rangkumannyaGuru BK/Konselor harus bertanggung jawab dalam memberikan •î˜pelayanan setidaknya bagi 150 orang peserta didik dan tidak boleh lebih dari 250 peserta didik setiap tahunnya. Guru BK/Konselor yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah mengampu minimal 40 orang peserta didik dan Wakil Kepala Sekolah minimal 80 orang peserta didik yang menjadi kewajibannya dalam pelayanan BK. Konselor harus bekerja 24 jam per minggu dengan peserta sekolah harus mengawasi antara 40 dan 60 orang Guru BK/•î˜Konselor dan melaksanakan kegiatan-kegiatan berikutPerumusan rencana aksi tahunan dan semester dan memantau 1. program-program Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling, RKBK yaitu isu-isu rinci yang perlu ditangani, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metodologi, sumber daya yang dibutuhkan, instrumen penilaian dan kegiatan pemantauan dan pembinaan, sebagai bagian 2. dari kegiatan pemantauan ruti n di tingkat kotamadya. Pemantauan tersebut akan berfokus pada kapasitas Guru BK/Konselor untuk merencanakan, menerapkan, dan menilai proses konseling. Pemantauan ini akan meliputi interaksi tatap muka antara pengawas dan Guru BK/Konselor. Pemantauan akan didokumentasikan dalam sebuah laporan pembangunan kapasitas diselenggarakan paling 3. sedikit tiga kali per semester sebagai bagian dari petemuan kelompok Guru BK/Konselor Musyawarah Guru Pembimbing, MGP untuk memperkenalkan metodologi-metodologi 2004 juga menggarisbawahi bahwa penerapan konseling di sekolah yang berhasil membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain, khususnya Kepala Sekolah, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan layanan konseling, khususnyaMengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program, serta •î˜menyediakan panduan bagi terselenggaranya layanan BK. Menyediakan sarana dan prasarana, staf serta kelengkapan lainnya •î˜bagi terselenggaranya pelayanan BK yang esien dan efektif. Mengawasi dan membina kinerja Guru BK/Konselor dalam •î˜mengembangkan kemampuan mereka untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program bimbingan dan konseling, serta dalam mengembangkan profesionalitas mereka. II. Kompetensi Guru BK/KonselorBERIKUT ini menjelaskan standard kompetensi minimum yang disyaratkan dari Guru BK/Konselor di Indonesia. Meskipun manual yang ada saat ini tidak berusaha untuk mencakup semua kompetensi ini, manual ini merupakan kerangka kerja yang penting bagi muatan dari pekerjaan yang diusulkan Kategori Kompetensi KompetensiA. Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan;2. Mengaplikasikan perkembangan siologis dan psikologis serta perilaku peserta didik;3. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan; B. Kompetensi Pribadi 4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,individualitas dan kebebasan memilih;6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat;7. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi; C. Kompetensi Sosial 8. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja;9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling;10. Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi;D. Kompetensi Profesional 11. Menguasai konsep dan praktis penilaian assessment untuk memahami kondisi,kebutuhan, dan masalah peserta didik;12. Menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan konseling;13. Merancang program Bimbingan dan Konseling;14. Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif;15. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling;16. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional;17. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan 2 Kompetensi Guru BK/Konselor4Panduan Pelayanan Bimbingan Karir Bagian 1 Panduan Bagi Guru Bimbingan Dan Konseling5Guru BK/Konselor juga harus terus-menerus berupaya mengembangkan kemampuannya. Terutama karena pasar kerja terus-menerus berubah, Guru BK/Konselor juga harus berupaya memperbarui keterampilan dan pengetahuan mereka sesuai dengan permintaan pasar kerja dan menunjukkan informasi yang baru bagi peserta Prinsip Etika UtamaSELAIN dari kompetensi yang sudah dijelaskan sebelumnya, prinsip etika harus didasari pada relasi antara peserta didik dan Guru BK/Konselor. Prinsip etika utama harus diketahui dan dibagi dengan peserta didik dicetak dan ditempel di dinding kantor ruang BK/konselor misalnya. Panduan ini mengusulkan beberapa praktik etika di bawah ini A. Penghargaan dan Sikap terhadap peserta didikMendengarkan dan menghargai peserta didik, percaya pada arti dan •î˜harga diri mereka, serta memfasilitasi dan mengarahkan mereka menuju kemandirian dan kepercayaan diri yang lebih tinggi; tujuan dari sesi bimbingan ini adalah untuk membantu peserta didik dalam membuat keputusannya sendiri dan tidak memaksakan pilihan itu pada mereka. Melindungi kesejahteraan anak dan bertindak demi kebaikan si anak; •î˜kebaikan anak harus selalu menjadi prinsip utama dalam memberikan pelayanan bagi para pemuda berusia di bawah 18 tahun. Setiap keputusan yang diambil Guru BK/Konselor, harus didasarkan pada pertanyaan; apakah ini demi kebaikan peserta didik? B. InformasiMemberikan informasi kepada peserta didik tentang isi dan keterbatasan •î˜dari pelayanan yang diberikan; misalnya Guru BK/Konselor tidak bertanggung jawab pada pekerjaan atau bantuan psikologi namun dapat merujuk pada pelayanan tertentu yang tersedia. Memberikan informasi yang tidak bias, akurat dan lengkap; penting bagi •î˜peserta didik untuk mendapatkan informasi yang jelas, tepat dan dapat digunakan dalam pasar kerja dan pilihan-pilihan pendidikan yang mereka miliki. Merahasiakan semua informasi yang diberikan oleh peserta didik kecuali •î˜a diperbolehkan secara langsung oleh peserta didik dan b ketika diminta oleh aparat hukum. Kerahasiaan adalah hal utama dalam melindungi kebaikan peserta didik dan mengembangkan hubungan kondusif yang baik agar dapat memberikan pelayanan bimbingan dan konseling yang baik. 6Panduan Pelayanan Bimbingan KarirC. AntidiskriminasiSecara aktif melawan praktik diskriminasi. Diskriminasi dalam dunia kerja •î˜dilakukan berdasarkan jaringan praduga dan gagasan yang sudah ada sebelumnya yang membatasi akses para pemuda terhadap keterampilan atau pekerjaan yang mereka inginkan. Terutama guru BK/Konselor akan berupaya memerangi secara aktif pemisahan gender dalam dunia kerja yang menugaskan pekerjaan dan fungsi kepada pemuda, tidak berdasarkan minat dan keterampilan namun berdasarkan praduga budaya misalnya seorang perempuan tidak bisa menjadi supir truk. Guru BK/Konselor juga perlu berusaha keras untuk menjamin bahwa kebutuhan peserta didik yang menderita disabilitas terakomodasi sehingga mereka juga dapat berpartisipasi dalam proses NetralitasMengupayakan berbagai cara untuk menghindari hubungan ganda dan •î˜memberitahukan kepada para penyelia jika konî˜ik kepentingan terjadi. Seorang Guru BK/Konselor haruslah netral dan obyektif ketika bicara dengan para pemuda. Misalnya mereka tidak boleh memiliki hubungan dengan para pemuda di luar sesi bimbingan yang akan mempengaruhi netralitasnya. E. Biaya Tidak menerima pembayaran/hadiah di luar gaji yang diberikan. Layanan •î˜bimbingan dan konseling termasuk bimbingan karir di dalamnya bukanlah sebuah pelayanan berbasis upah dan tidak boleh memberi kesempatan untuk membayar kemampuan itu. IV. Strategi PembelajaranPasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaraâ€. Belajar tidak hanya berarti proses pertukaran materi pembelajaran dari guru kepada peserta didik, tetapi – contohnya untuk sesi konseling – sebuah proses transformatif di mana peserta didik akan memperoleh pengetahuan, kapasitas, dan kemauan untuk membuat dan menjalankan keputusan-keputusan yang terkait dengan pekerjaan dan pendidikan. Oleh karena itu, manajemen program bimbingan karir pada satuan pendidikan dasar dan menengah haruslah berbasis perencanaan komprehensif, misalnya pelayanan yang diberikan harus diputuskan sejak fase perencanaan dan indikator-indikator yang sudah dikuantikasi harus diputuskan oleh tim pendidik. Semakin banyak pemangku kepentingan yang terlibat dalam memutuskan Bagian 1 Panduan Bagi Guru Bimbingan Dan Konseling7Indikator contoh Cara Verikasi contohPeningkatan jumlah peserta didik sebesar 20 persen yang masuk SMK setelah lulus SMP, selain SMAMengikuti studi yang dilakukan dengan mantan peserta didik di tahun berikutnya Pada akhir tahun, 60 persen dari peserta didik menyatakan mereka sudah tahu apa pekerjaan apa yang mereka pilih Kuesioner independen yang dibuat berdasarkan surveyPada akhir tahun database mengenai 80 jenis pekerjaan yang mudah digunakan tersedia di perpustakaan sekolahDatabaseTabel 3 Contoh Indikator Program bagi Guru BK/Konselorindikator-indikator ini maka semakin baik pekerjaan yang mereka lakukan dalam melaksanakan kegiatan ini. Berikut ini beberapa contoh indikator program bagi Guru BK/KonselorPerhatikan bahwa contoh indikator-indikator tersebut di atas dirancang oleh Guru BK/Konselor dalam merencanakan kegiatan untuk satu tahun, semester, bulan dan minggu dalam bentuk rencana kegiatan harian yang dinamakan Satuan Layanan SATLAN. Guru BK/Konselor akan melaporkan penerapan SATLAN melalui Laporan Pelaksanaan Program LAPELPROG. SATLAN, SATKUNG dan LAPELPROG akan bertindak sebagai dasar untuk evaluasi, dan perubahan-perubahan strategis dalam suatu dan konseling harus bisa membantu peserta didik dalam membuat keputusan menyangkut pendidikan dan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, dan permintaan pasar kerja. Proses pengambilan keputusan ini dapat ditunjukkan dalam lima fokus utama pelayanan yang dijabarkan di bawah ini Apakah yang Kumau?Saya ahli di bidang apa?Apakah kesempatan yang tersedia bagi saya dalam hal pekerjaan dan pendidikan?Bagaimana saya harus membuat keputusan?Faktor apa saja yang harus saya pertimbangkan atau tidak pertimbangkan dalam membuat keputusan pendidikan atau pekerjaan?Bagaimana saya melaksanakan keputusan ini?Apa saja langkah awal yang harus saya ambil dalam menuju pekerjaan yang saya inginkan?1-Kesadaran Diri3-Pembuatan Keputusan4-Pembelajaran Transisi2-Kesadaran akan KesempatanFigur 1 Proses pengambilan keputusan 8Panduan Pelayanan Bimbingan Karir1Dalam dunia kerja, terutama pekerjaan yang dilihat sebagai pekerjaan laki-laki dan perempuan, misalnya perempuan lebih cenderung ditugaskan sebagai penjaga rumah dan tidak bisa menjadi supir truk atau laki-laki tidak bisa menjadi penata kenyataannya lima fokus itu saling melengkapi satu sama lain, namun klasikasinya tetap berguna untuk menggambarkan proses menyeluruh dan intervensi Guru BK/Konselor. Terkait dengan hal-hal tersebut perlu diperhatikan hal-hal DiriKesadaran diri merupakan sebuah proses di mana peserta didik menyadari kemampuannya dan mengidentikasi keinginan mereka untuk melanjutkan pendidikan/karir mereka. Kata-kata “Saya Bisa†dan ‘Saya Mau†harus sesuai dengan kenyataan yang ada di pasar kerja, dan kesempatan pendidikan yang tersedia bagi mereka. Anak-anak/pemuda dari keluarga yang rentan sering kali memiliki keterampilan yang belum tervalidasi dan tidak diakui oleh sistem pendidikan. Ini khususnya adalah kasus pekerja anak yang mungkin memiliki pengalaman praktis yang penting di bidang tertentu. Dalam membantu latihan mengenai kesadaran diri, Guru BK/Konselor harus berupaya melakukan pendekatan holistik membantu peserta didik indetikasi SEMUA keterampilan yang mereka miliki, bukan hanya yang mereka pelajari di akan Kesempatan BekerjaPengenalan kepada Dunia Kerja dapat dilakukan sebagai sebuah kegiatan mandiri dan dengan mengarusutamakannya terkait beberapa mata pelajaran atau kegiatan akademik sekolah. Misalnya dengan mengundang profesional/lembaga terkait untuk membahas mata pelajaran dalam kurikulum dengan peserta didik agar dapat memperkuat keterkaitan antara sekolah dan sektor swasta. Latihan kesempatan yang ada di hadapan mereka, selain dari semua praduga yang ada sebelumnya tentang pekerjaan buruh dan kewirausahaan misalnya. Sangatlah penting bahwa keputusan mengenai pekerjaan dan pendidikan yang diambil oleh peserta didik tidak bias dengan adanya praduga dari lingkungan mereka dan di antara mereka. Misalnya, pembagian kerja berbasis gender yang hanya diberikan kepada laki-laki maupun perempuan hanya karena jenis kelamin mereka dan bukan karena kemampuan Guru BK/Konselor harus dapat memandu mereka dalam melihat kondisi tantangan-tantangan terkait isu gender terhadap keterampilan sebelum membuat keputusan mengenai pekerjaan dan harus dihadirkan sebagai pilihan alternatif terhadap praduga yang melekat pada suatu pekerjaan. Meskipun demikian, tidak semua orang bisa menjadi pengusaha dan peserta didik harus hati-hati menilai kemampuan mereka sebelum mereka membuat keputusan untuk memulai usaha. Kalaupun peserta didik tidak memulai usaha, keterampilan wirausaha tetaplah berguna bagi para pekerja dan harus dipupuk, karena keterampilan ini akan mendorong peserta didik untuk mengambil bagian yang lebih proaktif dalam karir mereka. Bagian 1 Panduan Bagi Guru Bimbingan Dan Konseling9Angka pengangguran akan mendorong orang berpikir untuk bekerja di luar negeri terutama mengingat pendapatan yang lebih tinggi. Migrasi bisa menjadi salah satu alternatif karir selama migran di masa mendatang paham tentang bagaimana untuk melindungi diri mereka sendiri. Panduan awal tentang subjek tersebut juga harus diberikan sebagai bagian dari proses Keputusan Membuat pilihan pekerjaan atau pendidikan merupakan momen penting dalam kehidupan seseorang. Peran Guru BK/Konselor adalah untuk membantu peserta didik dalam membuat pilihan-pilihan ini, tidak hanya dengan menyediakan informasi berkualitas tetapi juga dengan membangun komitmen mereka terhadap pilihan pekerjaan dan pendidikan yang mereka buat. Komitmen yang tinggi ini kemungkinan akan berujung pada pencapaian pendidikan yang lebih tinggi dan keberhasilan, ketika sebuah pilihan yang jelas telah dibuat tentang jalur karir dan pendidikan di masa depan. Pembelajaran TransisionalPanduan ini tidak hanya bertujuan memfasilitasi proses pengambilan keputusan, tetapi juga menindaklanjuti pelaksanaan keputusan. Rekomendasi praktis diberikan setelah pelaksanaan rencana layanan bimbingan karir. 11Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanPengantar untuk Kaerangka KegiatanRencana layanan Bimbingan Karir dan PendidikanPengantar untuk Kerangka Kegiatan dari Rencana Layanan Bimbingan Karir dan PendidikanBERIKUT adalah tabel kegiatan yang sesuai dengan rencana layanan bimbingan karir dan pendidikan. Sebagai referensi singkat, setiap rencana layanan menguraikan judul dari kegiatan, tujuan kegiatan untuk peserta didik, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan, tingkat kesulitan kegiatan dimana kegiatan ini dirancang, metode pengajaran misalnya tugas individu atau kelompok, permainan dan / atau diskusi, dll. dan alat bantu pembelajaran yang diperlukan / materi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, dimana sebagian besar telah diberikan dalam bagian lembar kerja yang diberikan setelah bagian rencana layanan. Setelah referensi singkat ini, tahapan pembelajaran untuk setiap kegiatan kemudian dijelaskan, termasuk kegiatan pembukaan, kegiatan utama dan kegiatan penutup. Pedoman ini akan digunakan oleh Guru BK/Konselor untuk merencanakan sesi bimbingan karir dan konseling. 12Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKerangka Kerja KegiatanKOMPETENSI KEGIATAN WAKTU YANG DIBUTUHKANTINGKAT SEKOLAH LEMBAR KERJASMP SMA/SMKI. Mengenal Diri Sendiri1. Kenali Dirimu Sendiri 2 jam pembelajaran Ya Ya Mari Cari Tahu Hal Yang Penting Bagimu1 jam pembelajaran Ya Ya 23. Pertimbangkan Kemampuan Akademismu1 jam pembelajaran Ya Ya 34. Jenis Keterampilan Yang Sesuai Untukku 1 jam pembelajaran Tidak Ya 45. Kondisi Kerja yang Kusuka 1 jam pembelajaran Tidak Ya 56. Dukungan Keluargaku! 1 jam pembelajaran Tidak Ya 67. Menyadari Adanya Bias Gender di Masyarakat Terkait dengan Hukum Alam dan Peran 1 jam pembelajaran Ya Ya Pekerjaan Laki-laki atau Perempuan1 jam pembelajaran Ya Ya 8II. Kesadaran akan Kesempatan Bekerja 9. Apakah Pasar Kerja Itu? 1 jam pembelajaran Ya Ya Presentasi Pasar Kerja berdasarkan Profesional dan Dinas Tenaga Kerja1 jam pembelajaran Tidak Ya -11. Kunjungan ke Perusahaan 3 jam pembelajaran Tidak Ya -12. Kompetensiku sebagai Pengusaha15 menit/peserta didik Tidak Ya Prol Pekerjaan Impianku 1 jam pembelajaran Tidak Ya Keterampilan Pekerjaan Utama dalam Pasar Tenaga Kerja 1 jam pembelajaran Ya Ya Nilai Keterampilan Kerja Utamamu1 jam pembelajaran Ya Ya 1516. Keterampilan Teknis yang Diketahui1 jam pembelajaran Ya Ya 16III. Membuat Keputusan Pendidikan dan Karir17. Presentasi dari Guru SMK dan SMA1 jam pembelajaran Ya Tidak ___18. Mari Pahami Program PAKET 1 jam pembelajaran Ya Ya 1819. Presentasi dari Tutor PAKET 1 jam pembelajaran Ya Ya -20. Presentasi dari Dosen 2 jam pembelajaran Tidak Ya -IV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan Kerja 21. Nilai Semua Pilihan 1 jam pembelajaran Ya Ya -22. Kenali Keterampilan yang Sudah Kudapat1 jam pembelajaran Tidak Ya 2223. Menulis Surat Lamaran dan Riwayat Hidup1 jam pembelajaran Tidak Ya 2324. Siap untuk Wawancara 2 jam pembelajaran Tidak Ya 2425. Jangan Lupakan Kontrak 2 jam pembelajaran Tidak Ya 25 Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri13Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri SendiriI. Mengenal Diri SendiriKegiatan 1 Kenali Dirimu SendiriKompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Memahami KepribadiankuWaktu 2 jam pembelajaran 90 menitTingkatan Kelas SMP/MTS, SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Klasikal, kelompok dan individualAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja dan Guru BK/Konselor perlu melatih kemampuannya dalam memberikan penilaian terhadap penerapan suatu kegiatan. Dalam kasus dimana risiko bullying adanya gangguan dari peserta didik terhadap peserta didik lain yang lemah mungkin timbul, atau di mana seorang peserta didik yang kurang populer mungkin merasa / ditinggalkan misalnya tidak memiliki teman sekelas yang tahu bahwa dia adalah individu yang baik dan memiliki karakteristik yang baik pula, cara yang terbaik adalah hanya bermain di bagian pertama dari permainan, yaitu peserta didik hanya menggambar tentang dirinya sendiri dan tidak menggambar teman sekelasnya yang Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang peserta didik dalam proses merencanakan karir dan pendidikannya. Beberapa tes sederhana dapat digunakan untuk mencapainya. Tidak ada jawaban yang salah atau benar; semua jawaban sama benarnya; hal ini hanyalah sebuah proses untuk lebih memahami diri Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja kepada peserta didik dan memfasilitasi latihan menggunakan Lembar Kerja tersebut. Pada tahap ini peserta didik diminta melukiskan gambaran tentang dirinya sendiri karakter diri dengan menggunakan simbol tertentu. Guru BK/Konselor kemudian membagikan Lembar Kerja kepada peserta didik dan meminta mereka untuk memberi tanda cek V pada kata/sifat yang paling tepat mendeskripsikan diri sendiri. Peserta didik diminta untuk memprioritaskan setidaknya lima buah kata yang a paling sesuai mendeskripsikan diri 14Panduan Pelayanan Bimbingan Karirsendiri , b dan lima kata yang paling tidak sesuai mendeskripsikan diri sendiri di dalam Lembar Kerja yang sama. Peserta didik diminta untuk meminta pendapat peserta didik lainnya mengenai masing-masing diri sendiri pada sesi kelompok yang lebih kecil. Peserta didik menuliskan kesimpulan berdasarkan penilaian mereka sendiri dan masukan yang mereka dapat dari para teman mereka. Penutup Guru BK/Konselor kemudian akan memfasilitasi sebuah diskusi tentang a apa pendapat peserta didik tentang diri mereka sendiri? b bagaimana perasaan mereka tentang pendapat orang lain tentang mereka? c apa yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan diri mereka sendiri? Guru BK/Konselor menyimpulkan kegiatan ini dengan menekankan bahwa setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing yang membedakannya dari orang lain. Pemahaman yang lebih baik mengenai kepribadian seseorang adalah langkah awal dalam mengidentikasi pengetahuan, keterampilan, perilaku yang harus mereka kembangkan. Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri15Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanKegiatan 2 Mari Cari Tahu Hal yang Penting BagimuKompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Mengidentikasi motivasi diriWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/MTS, SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Tugas individual Alat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 2Tahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa memahami nilai-nilai inti yang memotivasi tindakan seseorang merupakan hal yang penting untuk membuat pilihan abadi yang berakar pada nilai-nilai ini. Jika pilihan pendidikan dan pekerjaan seseorang koheren dengan nilai-nilai yang dimilikinya, peserta didik akan lebih termotivasi untuk menjalankan pilihan Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 2 kepada peserta didik dan meminta mereka memberikan tanda silang X pada masing-masing kata yang menurut mereka menjadi bagian penting dari motivasi mereka. Peserta didik kemudian diminta memberikan peringkat terhadap motivasi tersebut. Penutup Guru BK/Konselor menekankan bahwa jika keputusan-keputusan yang kita buat sejalan dengan motivasi pribadi dan nilai-nilai inti yang kita miliki akan lebih mungkin untuk diterapkan dalam jangka panjang. Guru BK/Konselor kemudian menanyakan pada peserta didik a apa pendapat mereka tentang pentingnya motivasi dari diri sendiri dalam hubungannya dengan pengembangan diri; b bagaimana perasaan mereka tentang tingkat motivasi mereka saat ini; c apa yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan dan menjaga tingkat motivasi yang bih tinggi, d dukungan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 16Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Melihat kinerja dan kemampuan akademis diri peserta didik sendiriWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SMK Format Kegiatan Diskusi KelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 3Tahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menekankan pentingnya pengenalan dini akan mata pelajaran akademis yang dirasa kuat dan yang dirasa lemah, serta mata pelajaran yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. Utama Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 3 kepada masing-masing peserta didik dan meminta mereka untuk menilai kemampuan akademik mereka dengan melihat laporan akademis yang mereka miliki. Peserta didik kemudian diminta memaparkan sebuah matriks dimana masing-masing mata pelajaran direferensikan secara silang dengan kemampuan dan kesukaan mereka. Kegiatan 3 Pertimbangkan Kemampuan Akademismu Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri17Penutup Guru BK/Konselor menekankan bahwa mengetahui dan memahami kompetensi dan keterampilan akademik seseorang adalah langkah penting dalam membuat pilihan pendidikan yang tepat. Adalah juga sama pentingnya untuk memiliki visi yang jelas mengenai mata pelajaran yang disukai seseorang. Matriks ini menunjukkan empat situasi A Sebuah situasi yang sempurna, di mana peserta didik telah menunjukkan kemampuan yang baik untuk mata pelajaran yang mereka sukai. B Sebuah situasi di mana kemampuan peserta didik yang kuat tidak diimbangi dengan preferensinya yaitu jika peserta didik termasuk dalam kategori ini, tantangannya adalah bagi mereka untuk menyukai apa yang mereka kerjakan. Adalah terserah peserta didik untuk menilai apakah ketidaksukaannya akan mata pelajaran tersebut dapat berubah, dan apakah ia harus memanfaatkan kemampuannya di bidang ini. C Sebuah situasi di mana preferensi peserta didik tidak diimbangi dengan kemampuanny. Guru BK/Konselor harus menanyakan peserta didik apakah preferensinya cukup nyata untuk mendorong usahanya dalam meningkatkan kemampuannya. D Peserta didik disarankan untuk menjauh dari pilihan-pilihan yang tidak mencerminkan kesukaan ataupun kapasitas mereka. Pada akhir kegiatan, Guru BK/Konselor bertanya kepada peserta didik a apa pendapat mereka tentang pentingnya kompetensi akademik; b bagaimana perasaan mereka tentang kompetensi akademik mereka saat ini; c apa yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi ini, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor dan dari sekolah berkaitan dengan hal ini. 18Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 4 Jenis Keterampilan yang Sesuai Untukku Ujian RIASEC2 Kompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Memahami jenis keterampilan yang sesuai dengan kemampuan bakat dan minat diri sendiriWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Tugas individualAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 4Tahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa sifat dari tugas, keterampilan, dan pengetahuan yang digunakan dalam pekerjaan harus sesuai dengan hal-hal yang disukai peserta didik, dan mata pelajaran yang mereka minati. Latihannya adalah tentang mengeksplorasi prol kejuruan Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 4 kepada peserta didik dan meminta mereka menjawab semua pertanyaan. Peserta didik kemudian memberikan tanda silang X pada kotak ‘S’ jika ia menyukai keterampilan itu atau ‘T’ jika tidak menyukainya. Jika sudah selesai, peserta didik diminta menjumlahkan berapa banyak ‘S’ dan ‘T’ pada masing-masing bagian. Ada beberapa pilihan keterampilan“R†untuk Realistis – Pribadi yang realistis menyukai kegiatan kerja yang termasuk di dalam praktik, dan upaya memecahkan masalah secara langsung. Mereka senang mengurusi tanaman, binatang dan bahan-bahan alami misalnya kayu, perkakas dan mesin. Mereka menyukai pekerjaan di luar ruangan. Sering kali mereka tidak menyukai pekerjaan yang melulu mengurusi masalah dokumentasi atau bekerja dengan orang untuk Investigatif – Pribadi yang investigatif menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan gagasan/ide dan pemikiran ketimbang pekerjaan sik. Mereka senang mencari tahu fakta dan memecahkan masalah secara mental ketimbang membujuk atau 2Diadaptasi dari Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri19mengarahkan orang lain. “A†untuk Artistik – Pribadi yang artistik menyukai kegiatan yang berhubungan dengan sisi artistik sesuatu hal misalnya bentuk, rancangan dan pola. Mereka menyukai ekspresi jiwa dalam pekerjaan mereka. Mereka lebih menyukai melakukan pekerjaan tanpa harus mematuhi aturan tertentu. “S†untuk Sosial – Pribadi yang bersifat sosial menyukai pekerjaan yang membantu orang lain serta mendukung pengembangan diri dan pembelajaran. Mereka lebih menyukai berkomunikasi ketimbang bekerja dengan objek, mesin atau data. Mereka senang mengajak, memberi nasihat, membantu atau melayani orang lain. “E†untuk Enterprising – Pribadi yang bersifat seperti pengusaha ini menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan memulai dan melakukan proyek terutama usaha. Mereka senang membujuk dan memimpin orang serta membuat keputusan. Mereka senang mengambil risiko demi keuntungan. Kepribadian ini menyukai aksi ketimbang berpikir. “C†untuk Conventional – Pribadi yang bersifat konvensional ini menyukai kegiatan yang mengikuti prosedur dan bersifat rutin. Mereka menyukai bekerja dengan data dan rincian ketimbang mencari gagasan. Mereka menyukai bekerja dengan standar yang rinci ketimbang memutuskan bekerja dengan cara sendiri. Kepribadian ini senang bekerja dimana garis wewenang terlihat jelas. Kesukaan keterampilan pada masing-masing peserta didik terlihat dari banyaknya jumlah jawaban ‘S’ dari enam jenis keterampilan. Guru BK/Konselor membagikan daftar pekerjaan yang ada dalam lampiran, yang sesuai untuk masing-masing Guru BK/Konselor menekankan bahwa orang akan bekerja lebih baik dalam pekerjaan yang sesuai dengan preferensi kejuruan mereka, karena mereka lebih siap untuk menghabiskan waktu untuk pekerjaan yang mereka nikmati. Guru BK/Konselor menyimpulkan dengan bertanya kepada peserta didik a apakah pekerjaan yang mereka sukai seimbang dengan kompetensi mereka, b apa yang hendak mereka lakukan untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi ini, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal 20Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 5 Kondisi Kerja yang Kusuka Kompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Mengetahui kondisi kerja yang disukai peserta didik Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Tugas individualAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 5Tahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa kondisi kerja juga merupakan pertimbangan penting ketika membuat pilihan pekerjaan dan Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 5 dan meminta masing-masing peserta didik untuk menunjukkan mana saja kondisi kerja yang paling mereka suka baik nomor 1 atau 2 tetapi tidak keduanya pada saat bersamaan. Peserta didik kemudian diminta untuk membuat prioritas lima kondisi kerja dimulai dari yang paling mereka suka. Mereka diminta untuk melihat apakah pekerjaan impian mereka sesuai dengan kondisi kerja Guru BK/Konselor menekankan bahwa dalam merencanakan karirnya, peserta didik harus mengidentikasi kondisi kerja yang ia sukai, dan memilih sebuah pekerjaan yang sesuai dengan kondisi tersebut. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri latihan dengan bertanya kepada peserta didik a apakah mereka memiliki gagasan yang lebih jelas tentang kondisi kerja yang mereka sukai, b apakah pekerjaan yang mereka sukai mencerminkan kondisi kerja ini, c apa yang hendak mereka lakukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang kondisi kerja yang mereka sukai, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri21Kegiatan 6 Dukungan Keluargaku!Kompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Mengidentikasi adanya dukungan keluarga dalam membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan dan pilihan kerjaWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Klasikal, Individual dan Kelompok Alat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 6, kertas ipchartTahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa dukungan keluarga dan komunitas adalah pertimbangan penting dalam membuat keputusan karir atau pekerjaan. Dukungan ini dapat berupa dukungan emosional, teknis, atau î˜ Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 6 kepada kelompok-kelompok kecil. Tugas masing-masing kelompok adalah menganalisis dukungan seperti apa yang bisa didapatkan oleh anggota kelompok baik dari keluarga maupun komunitas di sekitarnya. Penutup Guru BK/Konselor menekankan bahwa peserta didik perlu mengidentikasi dukungan seperti apa yang dibutuhkan dari keluarga/komunitasnya untuk berhasil mendapatkan pekerjaan impiannya, dan untuk mengetahui dukungan apa yang dibutuhkan dari keluarga. Guru BK/Konselor mengakhiri dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya dukungan keluarga ketika membuat keputusan tentang pekerjaan dan sekolah, b apa yang mereka rasakan tentang dukungan keluarga yang dapat mereka harapkan saat ini, c apa yang ingin mereka lakukan untuk memaksimalkan dukungan ini, d bantuan apa yang mereka perlukan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 22Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 7 Menyadari Adanya Bias Gender di Masyarakat Terkait dengan Hukum Alam dan PeranKompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Memahami perbedaan/pemisahan gender dalam keterampilan kerjaWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/MTs, SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Klasikal dan Diskusi KelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 7, kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa kebudayaan sebuah masyarakat mempertalikan peran kepada perempuan dan laki-laki di luar fungsi biologis mereka yang telah ditetapkan, dan peran-peran ini terkadang membatasi pilihan-pilihan pekerjaan dan pendidikan seseorang. Hal ini perlu diatasi karena a hal tersebut merupakan pembatasan terhadap hak-hak seseorang, dan b hal tersebut menghalangi masyarakat untuk mempergunakan bakat-bakat anggotanya dengan sebaik mungkin. Lebih jauh, Guru BK/Konselor menjelaskan hal-hal berikut Laki-laki dan perempuan dapat dibedakan secara eksklusif oleh karakteristik yang berhubungan dengan kegiatan reproduktif. Melahirkan atau menyusui adalah contoh-contoh kegiatan reproduktif yang hanya dapat dilakukan oleh seorang perempuan. Gender berhubungan dengan karakteristik dan peran yang dianggap berasal dari seseorang oleh masyarakat/komunitas tertentu. Dalam masyarakat tradisional contohnya, perempuan diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan rumah tangga seperti memasak, mengasuh anak, menyiapkan makanan, atau menyapu rumah. Di sisi lain, laki-laki diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan keluarga dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi. Kegiatan-kegiatan seperti bekerja untuk mendapatkan uang atau membuat keputusan lebih sering diasosiasikan dengan laki-laki. Dalam dunia kerja, orang mungkin merasa dibatasi dalam pilihan-pilihan mereka karena peran/karakteristik gender dalam masyarakat yang telah ditugaskan kepada mereka. Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanI. Mengenal Diri Sendiri23Utama Guru BK/Konselor membagi kelas ke dalam kelompok dan membagikan Lembar Kerja 7 kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk mengidentikasi apakah pekerjaan yang ada di dalam Lembar Kerja 7 sesuai untuk laki-laki dan perempuan, serta menjelaskan alasannya. Jawabannya kemudian dituliskan pada kertas î˜ipchart. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi mereka. Penutup Ketika semua prasangka telah dikemukakan, Guru BK/Konselor menekankan bahwaPerempuan telah terbukti bahwa mereka mampu menjadi 1. pengemudi/mekanik yang hebat, dan laki-laki telah menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi peñata rambut atau penjahit, sebagai contoh;Tidak ada kelompok gender yang apriori lebih cocok untuk 2. suatu pekerjaan atau keterampilan dibandingkan dengan kelompok yang lain; Pilihan-pilihan kerja harus berdasarkan preferensi individual, 3. kompetensi, dan peluang pasar, bukan berdasarkan jenis kelamin;Beberapa pekerjaan perlu diadaptasi untuk satu jenis kelamin 4. atau yang lain dalam hal kerja malam, keselamatan pekerjaan, dan perlindungan kesehatan, tapi hal itu seharusnya tidak mengecilkan hati laki-laki untuk mengambil pekerjaan yang dianggap cocok untuk perempuan, ataupun juga mengecilkan hati perempuan untuk mengambil pekerjaan yang dianggap cocok untuk laki-laki. Guru BK/Konselor mengutip kasus dari beberapa anak perempuan yang belajar dan direkrut sebagai montir. Pengusaha/majikan bahkan lebih menghargai keterampilan mereka daripada rekan-rekan kerja laki-laki mereka, karena mereka menunjukkan keterampilan yang lebih baik dalam berurusan dengan pelanggan. Peserta didik harus bercermin pada kasus ini dan membuat pilihan keterampilan yang BENAR-BENAR mereka inginkan. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan, b apakah mereka merasa dibatasi pleh peran-peran ini pada saat mereka membuat pilihan-pilihan pendidikan, c apa yang hendak mereka lakukan mengenai hal itu, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 24Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 8 Pekerjaan Laki-laki atau Perempuan?Kompetensi Mengenal Diri SendiriTujuan Memahami isu gender dalam pekerjaanWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/MTs, SMA/MA, SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 8, kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Setelah mendiskusikan pandangan-pandangan yang peserta didik miliki berkaitan dengan peran, gender, dan jenis pekerjaan, Guru BK/Konselor akan melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menentukan cita-cita mereka, terlepas dari stereotip Guru BK/Konselor membagikan Lembar Kerja 8 dan setiap peserta didik mengidentikasi pekerjaan mana yang lebih cocok untuk masing-masing gender dan alasan. Dengan menjawab ke-23 pertanyaan tersebut dan mengadakan diskusi terbuka tentang alasan-alasan di balik jawaban mereka, mereka akan menyadari bahwa mungkin ada pendapat-pendapat yang berbeda, dan bahwa beberapa alasan mungkin tidak sepenuhnya Guru BK/Konselor memfasilitasi sebuah diskusi tentang manfaat dan tantangan yang terkait dengan partisipasi laki-laki dan perempuan di semua pekerjaan. Latihan ini harus mendorong peserta didik untuk membuat keputusan tentang apa yang benar-benar mereka inginkan, bukan apa yang mereka rasa harus mereka lakukan sebagai perempuan atau laki-laki. Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya partisipasi yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja, b apakah mereka merasa telah ada kemajuan dalam masyarakat mereka menuju ke arah tersebut, c apa yang akan mereka lakukan untuk mempromosikannya, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 25Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 9 Apakah Pasar Kerja itu?Kompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Memahami dinamika pasar pekerjaan Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SM KFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja dan kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa pilihan pekerjaan jelas-jelas bergantung pada ketersediaan pekerjaan di sektor tertentu di tempat tertentu. Oleh karena itu penting untuk memahami sektor apa yang lebih mungkin menciptakan pekerjaan sebelum membuat keputusan untuk mengambil resiko-resiko yang diperhitungkan. Utama Guru BK/Konselor membagikan lembar kerja ke kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan-pekerjaan utama dan lokalitasnya, dengan 6 kategori berikut 1 Keluarga & Teman-teman, 2 Pengusaha & Usaha/Bisnis, 3 Lembaga Ketenagakerjaan Pemerintah, 4 Swasta & Jasa Ketenagakerjaan lainnya, 5 Pusat Pelatihan Pemerintah, dan 6 LSM & Pusat Pelatihan Masyarakat. Dalam kelompok yang sama, lembar kerja dibagikan. Masing-masing kelompok kemudian akan mengidentikasi pekerjaan-pekerjaan favorit anggotanya dan mengidentikasi apakah pekerjaan-pekerjaan tersebut tersedia di lokalitasnya atau tidak. Kelompok kemudian akan mengomentari tentang tingkat resiko yang diambil anggotanya dengan menginginkan untuk mengejar pilihan pekerjaan/pendidikan Di akhir kegiatan, Guru BK/Konselor menekankan bahwa pasar 26Panduan Pelayanan Bimbingan Karirpekerjaan selalu berubah. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan investasi dan ketersediaan keterampilan tertentu. Karena itu, peserta didik harus berusaha untuk mengumpulkan informasi mengenai keterampilan yang paling di butuhkan dalam pasar tenaga kerja di masa depan. Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya memahami pasar tenaga kerja sebelum membuat pilihan pendidikan atau pekerjaan; b apakah mereka merasa bahwa mereka memiliki informasi yang cukup mengenai hal itu; c tindakan apa yangn hendak mereka ambil sebagai sebuah kelompok atau secara individual untuk mengumpulkan lebih banyak informasi, d bantuan apa yang dibutuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 27Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 10 Presentasi Pasar Kerja berdasarkan Profesional dan Dinas Tenaga KerjaKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai pasar pekerjaan lokal Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Presentasi dari profesional 2-4 profesional Alat bantu/Bahan Kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor mengidentikasi para professional yang bekerja di bidang perekonomian yang berbeda dan merencanakan fokus sesi dan logistiknya dengan mereka. Fokus diskusi dapat berupa semua aspek dari pekerjaan tertentu yang banyak diminta nama pekerjaan, tugas-tugas, keterampilan, atau kompetensi yang disyaratkan, pendidikan, gaji atau kompensasi. Presentasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat harus berfokus pada klasikasi pekerjaan dan trend terakhir dari pasar tenaga kerja lokal. Guru BK/Konselor memperkenalkan para pembicara kepada para peserta dan tujuan dari kegiatan ini. Para pembicara dipilih berdasarkan pengetahuan lokal mereka tentang pasar tenaga kerja lokal pada umumnya, atau bidang tertentu dari pasar tenaga Guru BK/Konselor meminta para pembicara untuk memberikan presentasi dan menyediakan waktu untuk sesi tanya jawab. Penutup Di akhir kegiatan, Guru BK/Konselor menekankan bahwa presentasi para pembicara mewakili pengetahuan praktis untuk pasar pekerjaan dan bahwa peserta didik harus memberikan perhatian yang serius kepada nasihat mereka. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa saja keterampilan-keterampilan yang mereka identikasi sebagai keterampilan yang penting bagi pekerjaan-pekerjaan yang didiskusikan dan bagi pasar tenaga kerja secara umum, b apakah mereka mendapatkan paparan langsung yang cukup kepada kebutuhan 28Panduan Pelayanan Bimbingan Karirpasar tenaga kerja, c apa yang hendak mereka lakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pasar tenaga kerja dan d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 29Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 11 Kunjungan ke PerusahaanKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Memberikan paparan langsung kepada peserta didik akan pekerjaan tertentuWaktu 3 jam pembelajaran 135 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Kunjungan lapangan ke perusahaanAlat bantu/Bahan -Tahapan Kegiatan Pembukaan Guru BK/Konselor mengidentikasi perusahaan-perusahaan yang merekrut dan mengatur kunjungan ke perusahaan tersebut untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyaksikan tugas-tugas pekerjaan dan mengajukan pertanyaan. Penekanan seharusnya diletakkan pada tugas-tugas dan keterampilan yang disyaratkan, keselamatan dan kesehatan kerja, kondisi kerja, dan gaji. Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan kegiatan dan rincian pengaturan logistik. Berikan perhatian untuk melindungi peserta didik dari bahaya potensial di area kerja. Guru BK/Konselor mengingatkan peserta didik untuk mencatat karena mereka harus mempresentasikan laporan singkat. Utama Guru BK/Konselor membawa peserta didik ke perusahaan dan meminta mereka untuk mengamati prosesnya; masing-masing kelompok akan membuat laporan yang merinci tugas-tugas pekerjaan yang mereka saksikan dan keterampilan yang disyaratkan. Laporan akan dipresentasikan di sesi tanya jawab kelas. Kesimpulan akan diambil dari pengalaman ini dan kelas akan mempertimbangkan betapa berbedanya pengamatan yang mereka lakukan dengan apa yang mereka Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a peningkatan pemahaman apa yang telah mereka peroleh dari proses produksi dan dari presyaratan keterampilan, b apakah mereka merasa siap dan antusias untuk berpartisipasi dalam kehidupan perekonomian dari masyarakat dan negara mereka, c apa yang ingin mereka lakukan untuk meningkatkan kesiapan ini, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 30Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 12 Kompetensiku sebagai PengusahaKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Memungkinkan peserta didik untuk memahami keuntungan dan kendala- kendala dalam menjalankan sebuah usahaWaktu 15 menit / peserta didikTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Tes MandiriAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja dan kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor membagikan tes kewirausahaan lembar kerja Tes ini akan menentukan kekuatan atau kelemahan wirausaha yang mana yang dimiliki peserta didik sehingga mereka dapat lebih jauh mengembangkan keterampilan mereka setelah mengerjakan tugas tersebut. Utama Bagilah peserta didik ke dalam kelompok kecil dengan jumlah genap dan minta mereka untuk membaca lembar kerja tentang “Prinsip-prinsip Kewirausahaanâ€. Kelompok-kelompok kecil kemudian memperdebatkan a keuntungan-keuntungan bekerja untuk diri sendiri dalam hal kepuasan pribadi, kemerdekaan, keuntungan/pendapatan, keamanan kerja, status, dan î˜eksibilitas atau b hambatan-hambatan bekerja untuk diri sendiri termasuk kemungkinan hilangnya modal yang ditanamkan, pendapatan yang tidak tetap atau rendah, jam usaha yang panjang, tugas-tugas rutin, resiko, keterlibatan waktu, dan kontak dengan orang-orang. Kelompok kecil kemudian menunjuk seorang juru bicara untuk mempresentasikan hasil diskusi pada sebuah ipchart. Guru dapat melengkapi diskusi dengan elemen-elemen yang disediakan dalam lembar kerja Di diskusi akhir, Guru BK/Konselor akan menyorot bahwa karena ukuran dari perekonomian informal, kebanyakan kaum muda Indonesia pada titik tertentu akan menjadi pengusaha-pengusaha untuk mendapatkan penghasilan. Guru BK/Konselor juga akan 31Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan Bekerjamenyorot bahwa bagi kebanyakan kaum muda Indonesia, perekonomian informal adalah batu loncatan menuju pekerjaan yang lebih baik. Oleh karena itu penting untuk mempersiapkan hal ini dan untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan terkait untuk menjamin keberhasilan seseorang. Sejumlah program pelatihan tersedia untuk keterampilan usaha. ILO menyarankan pelatihan Tahu Tentang Bisnis yang telah disetujui dan data ini sedang diterapkan di banyak SMA dan SMK. Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang kehidupan seorang wirausahawan; b apakah mereka tertarik untuk memulai sebuah usaha, c apa yang akan mereka lakukan untuk mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausahawan, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 32Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 13 Prol Pekerjaan Impianku Kompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Memberikan bantuan kepada peserta didik untuk lebih memahami pekerjaan impian merekaWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Survei kecilAlat bantu/Bahan Lembar Kerja dan KegiatanPembukaan Sebagai pekerjaan rumah, peserta didik sebelumnya diminta untuk melakukan sebuah survei kecil tentang pekerjaan impian mereka dengan mengisi lembar kerja berdasarkan contoh yang diberikan dalam lembar kerja Mereka diharapkan untuk mengidentikasi seseorang dari lingkungan atau komunitas mereka yang telah bekerja dalam profesi ini dan untuk mengajukan pertanyaan. Mereka didorong untuk meninjau pekerjaan di dalam perekonomian informal yang dapat dengan mudah mereka temukan di lingkungan Guru BK/Konselor kemudian memfasilitasi sesi tanya jawab di mana peserta didik mempresentasikan temuan mereka dan menerima komentar. Konselor membimbing debat dan mengingatkan peserta didik tentang realita dari pekerjaan impian mereka, mempertimbangkan kompetensi mereka, situasi pasar pekerjaan, dan dukungan yang bisa mereka harapkan dari keluarga Laporan pekerjaan kemudian dikumpulkan dan diedit menjadi sebuah katalog pekerjaan yang berfungsi sebagai referensi untuk kegiatan selanjutnya di sekolah/distrik. Untuk mengakhiri kegiatan, Guru BK/Konselor bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikir telah mereka pelajari tentang pekerjaan yang sesungguhnya di lingkungan mereka; b apakah mereka merasa bahwa sekarang mereka “dapat melihat dengan lebih jelas/zooming down†prioritas mereka untuk pekerjaan impian yang ingin mereka miliki?; c apakah mereka memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan impian ini?; d apa yang akan mereka lakukan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menuju pekerjaan impian ini?, e bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 33Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 14 Keterampilan Pekerjaan Utama dalam Pasar Tenaga KerjaKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Membantu peserta didik memahami kebutuhan akan kepribadian yang kuat dan keterampilan sosial Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompok, tugas peroranganAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja dan kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa beberapa keterampilan diperlukan untuk semua jenis pekerjaan meliputi kemampuan untuk berkomunikasi atau kapasitas untuk bekerja dalam kelompok. Terlepas dari pilihan karir kaum muda di masa depan, peserta didik harus memperoleh keterampilan-keterampilan Guru BK/Konselor kemudian membagikan lembar kerja tanpa kunci jawabannya ke kelompok-kelompok kecil dan meminta mereka untuk mencatat keterampilan kerja utama di antara mereka dan untuk memikirkan bagaimana keterampilan ini merupakan hal yang penting untuk semua pekerjaan. Hasilnya ditulis pada ipchart dan dipresentasikan serta didiskusikan. Penutup Kemudian, Guru BK/Konselor menekankan bahwa keterampilan kerja inti diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan itu, dan membangun karir. Keterampilan-keterampilan ini bukanlah intrinsic, tetapi dapat diperoleh melalui pengalaman dan pelatihan. Ia dapat juga membagikan untuk informasi lembar kerja yang merinci keterampilan kerja inti di Filipina. Sekolah dapat memberikan pelatihan-pelatihan ini dalam sesi “kebijaksanaan lokal†berdasarkan manual dari Departemen Pendidikan Nasional. Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apakah mereka sekarang memiliki pemahaman yang jelas mengenai keterampilan kerja inti ini, b apa yang mereka pikirkan tentang keterampilan-keterampilan ini, c apakah mereka merasa bahwa mereka telah menguasai keterampilan-keterampilan 34Panduan Pelayanan Bimbingan Karirini sebagian, d apa yang hendak mereka lakukan menuju penguasaan yang lebih baik akan keterampilan-keterampilan ini, e bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 35Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanII. Kesadaran akan Kesempatan BekerjaKegiatan 15 Nilai Keterampilan Kerja UtamamuKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Membantu peserta didik mengidentikasi keterampilan kerja inti mereka dan keterampilan-keterampilan kerja inti yang perlu mereka kembangkan Waktu 1 jam pembelajaran 45 menit / 5 menit per peserta didikTingkatan Kelas SMP/SMA/SMKFormat Kegiatan Tugas peroranganAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 15Tahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan Guru BK/Konselor membagikan salinan lembar kerja 15 kepada peserta didik dan meminta mereka untuk mengisinya, baik perorangan dan/atau dengan meminta peserta didik lain untuk memberikan tanggapan tentang kompetensi yang dimilikinya. Total skor kemudian dikomentari sebagai berikutSkor total 50 atau lebih – Peserta didik memiliki keterampilan kerja inti yang sangat baik. Skor total 40-49 – Peserta didik memiliki keterampilan kerja inti yang baik, tapi perlu pengembangan di beberapa bidang. Skor total 39 atau kurang – Pesaerta didik perlu mengembangkan banyak keterampilan kerja inti. Penutup Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya meningkatkan keterampilan kerja inti mereka; b Bagaimana perasaan mereka setelah mereka menghitung angka mereka sesuai dengan penilaian; c apa yang akan mereka lakukan untuk meningkatkan angka ini; d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 36Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 16 Keterampilan Teknis yang DiketahuiKompetensi Kesadaran akan Kesempatan BekerjaTujuan Membantu peserta didik mengenali keterampilan teknis yang mereka perlukan untuk pekerjaan impian merekaWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 16Tahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menekankan bahwa selain keterampilan-keterampilan kerja inti, peserta didik juga perlu menguasai keterampilan teknis tertentu yang spesik dengan pekerjaan yang mereka pilih. Ia menjelaskan perlunya untuk mengetahui keterampilan teknis apa yang diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan ini, di mana mendapatkannya, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk Guru BK/Konselor membagikan lembar kerja 16 kepada kelompok-kelompok kecil untuk diskusi. Masing-masing kelompok kemudian diminta untuk mempresentasikan jawabannya dan Guru BK/Konselor memfasilitasi debat antara peserta Guru BK/Konselor membantu masing-masing peserta didik untuk mengembangkan beberapa contoh pendidikan dan pelatihan yang akan membantu mereka mendapatkan keterampilan yang mereka anggap penting. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang peserta didik pikirkan tentang pentingnya memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan oleh sebuah pekerjaan; b apakah mereka merasa bahwa mereka cukup tahu tentang keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk pekerjaan impian mereka, c apa yang hendak mereka lakukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 37Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIII. Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirIII. Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirKegiatan 17 Presentasi dari Guru SMK dan SMAKompetensi Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirTujuan Meningkatkan pemahaman tentang perbedaan antara Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah KejuruanWaktu 1 jam pelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMPFormat Kegiatan Presentasi dari guru-guru Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan Alat bantu/Bahan Kertas ipchartTahapan KegiatanPersiapan Minta satu atau dua orang guru Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan untuk memberikan presentasi tentang a persyaratan masuk, b muatan paket pendidikan, c hasil yang diharapkan – yaitu langkah selanjutnya setelah masing-masing sekolah, dan d perlunya dukungan keluarga, baik nansial dan Masing-masing guru Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan membuat presentasi selama 15 menit, diikuti dengan sesi tanya jawab. Penutup Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikir mengenai perbedaan antara SMA/MA dan SMK, b apakah mereka merasa mereka memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan, c jika tidak, bagaimana mereka ingin mendapatkan informasi ini, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 38Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 18 dan 19 Mari Pahami Program PAKET / Presentasi dari Tutor PAKETKompetensi Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirTujuan Membantu peserta didik memahami program PAKETWaktu 1 jam pembelajaran / kegiatan 90 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 18, kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa program Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu program pemerintah bagi peserta didik yang tidak bersekolah. Program ini bisa mencakup kegiatan-kegiatan kejuruan dan kewirausahaan. Ijazah yang dihasilkan adalah setara dengan ijazah sekolah “A†untuk tingkat SD, “B†untuk tingkat SMP , dan “C†untuk SMA. Peserta didik dengan ijazah ini berhak untuk kembali bersekolah pada tingkat yang Guru BK/Konselor membagikan lembar kerja 18 ke masing-masing kelompok tanpa jawabannya dan memfasilitasi sebuah diskusi berdasarkan jawaban-jawaban tersebut. Penutup Guru BK/Konselor menekankan pentingnya melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan, bahkan jika keadaan menuntut mereka untuk putus sekolah. Ia juga menyoroti pentingnya menerima kembali peserta didik yang kembali bergabung dengan sistem sekolah utama, menawarkan penjelasan dan dukungan yang bersahabat untuk membantu mereka. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikir mengenai program pendidikan kesetaraan, b bagaimana perasaan mereka tentang program ini, c dalam keadaan di mana mereka harus berhenti sekolah, apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan, d apa yang ingin mereka lakukan untuk menyambut teman-teman mereka yang kembali bersekolah setelah pendidikan kesetaraan, e bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 39Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIII. Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirKegiatan 20 Presentasi dari DosenKompetensi Membuat Keputusan Pendidikan dan KarirTujuan Membantu peserta didik memahami UniversitasWaktu 2 jam pembelajaran 90 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan tujuan kegiatan ini dan mendorong peserta didik untuk berpartisipasi dalam diskusi secara aktif. Ia memperkenalkan dosen yang akan memberikan presentasi dan memberikannya waktu 45 menit untuk presentasi. Utama Presentasi berfokus pada a perbedaan antara Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi, D2, dan D1, b metodologi pembelajaran dalam lembaga-lembaga ini, c prospek setelah kelulusan dari masing-masing pilihan ini, d persyaratan masuk, dan e keuangan dan dukungan lainnya yang dibutuhkan peserta didik. Presentasi kemudian diikuti oleh diskusi selama 45 Guru BK/Konselor menekankan bahwa a jalur pendidikan harus dipilih dengan memperhitungkan pekerjaan yang ingin dimiliki oleh seseorang, tapi juga kompetensi dan kapasitas nansial, b bekerja dulu dan kembali lagi ke pendidikan selalu merupakan sebuah kemungkinan, c ada banyak pilihan dan semuanya perlu ditinjau, dan d ia menyediakan waktu untuk peserta didik untuk diskusi perorangan mengenai hal ini. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apakah mereka pikir pendidikan lebih tinggi ini akan menuntun mereka menuju karir impian, b apakah mereka merasa mereka memiliki informasi yang cukup untuk membuat pilihan ini, c jika tidak, apa yang hendak mereka lakukan mengenai hal tersebut, d dukungan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 40Panduan Pelayanan Bimbingan KarirIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 21 Nilai Semua PilihanKompetensi Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaTujuan Membantu peserta didik untuk memahami tahap-tahap dalam pengambilan keputusan Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMP/SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi kelompokAlat bantu/Bahan Kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Pada tahap lanjutan dari proses konseling, peserta didik akan bercermin pada sesi-sesi sebelumnya dan khususnyaPreferensi pekerjaannya – Apakah mereka bercermin pada •î˜situasi pasar pekerjaan? Apakah mereka terbebas dari pandangan-pandangan terkait gender?Kompetensinya saat ini – Apakah mereka cocok dengan •î˜persyaratan masuk untuk jalur pendidikan yang menuntun mereka pada pekerjaan yang mereka inginkan?Kapasitas nansialnya untuk membiayai pendidikan dan â€¢î˜ Peserta didik diberikan tiga set pertanyaan di atas pada kertas terpisah dan kemudian berdiskusi dengan tetangga mereka. Guru BK/Konselor kemudian mengadakan Help Desk/Ruang Bantuan untuk menjawab semua pertanyaan pribadi yang mungkin dimiliki oleh peserta didik. Setelah 45 menit peserta didik diminta untuk menuliskan keputusan tentatif berkaitan dengan alternative pendidikan mereka selanjutnya pada selembar kertas 41Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 21 Nilai Semua Pilihan dan menyerahkannya kepada Guru BK/Konselor. Penutup Keputusan ini akan ditinjau, didiskusikan dengan guru-guru yang lain dan didiskusikan lagi dengan peserta didik jika diperlukan. Guru BK/Konselor juga bisa mendekati para orang tua untuk mengkonrmasi aspek-aspek khusus. Guru BK/Konselor kemudian mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apakah mereka pikir mereka telah mengidentikasi jalur pendidikan menuju pekerjaan impian mereka, b apa yang mereka rasakan tentang bekerja menuju tujuan ini, c apa yang akan mereka lakukan untuk menerapkan keputusan ini, d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal Alternatif Pendidikan SelanjutnyaSMP SMA, SMK, Paket BSMA Diploma, Universitas, BekerjaSMK Politeknik, Diploma, Bekerja 42Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKegiatan 22 Kenali Keterampilan yang Sudah KudapatKompetensi Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaTujuan Mengidentikasiketerampilan- keterampilan yang sudah dimiliki peserta didik Waktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Tugas peroranganAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 22, kertas ipchartTahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa ketika memasuki pasar tenaga kerja, adalah penting untuk menyadari keterampilan-keterampilan yang diperoleh karena peserta didik mungkin memberikan alasan bagi majikan untuk mempekerjakan Guru BK/Konselor membagikan lembar kerja 22 kepada peserta didik. Ia menjelaskan bahwa keterampilan dapat diperoleh dari pendidikan, magang, pelatihan di tempat kerja, atau bekerja dengan keluarga dan bahwa keterampilan tersebut dapat dipergunakan baik untuk wiraswasta dan bekerja untuk orang lain. Saat keterampilan tersebut telah diidentikasi, keterampilan tersebut diurutkan berdasarkan prioritas yang relevansinya sesuai dengan pasar Guru BK/Konselor kemudian membuat garis besar bahwa keterampilan-keterampilan ini harus dicantumkan pada daftar riwayat hidup peserta didik. Sebagai kesimpulan, Guru BK/Konselor bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya mengenali keterampilan yang telah mereka peroleh di luar sekolah; b apakah mereka merasa bahwa mereka memiliki pemahaman yang cukup tentang potensi mereka pada pasar tenaga kerja; c jika tidak, apa yang hendak mereka lakukan mengenai hal tersebut; d bantuan apa yang mereka perlukan dari Guru BK/Konselor berkaitan dengan hal ini. 43Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 23 Menulis Surat Lamaran dan Riwayat HidupKompetensi Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaTujuan Memahami bagaimana menulis surat lamaran dan riwayat hidup CV yang baikWaktu 1 jam pembelajaran 45 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Tugas peroranganAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 23 contoh surat lamaran dan CV, kertas ipchart Tahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa dalam perekonomian formal, sebuah CV dan sebuah surat lamaran yang disusun dengan baik adalah elemen kunci untuk mendapatkan kesempatan Guru BK/Konselor kemudian membagikan contoh iklan pekerjaan dikumpulkan dari surat kabar atau internet dan meminta peserta didik untuk menulis sebuah CV dan surat lamaran peserta didik bisa bekerja dalam kelompok. CV dan surat lamaran kelompok kemudian dinilai. Kelompok dengan CV dan surat lamaran terbaik kemudian dibandingkan dengan contoh yang tersedia dalam lembar kerja 23. Peserta didik membandingkan perbedaan antara keduanya dan menilai mengapa contoh dari Manual lebih mungkin untuk mendapatkan kesempatan wawancara. Penutup Guru BK/Konselor menggarisbawahi pentingnya mengirimkan CV dan surat sebanyak mungkin dan bahwa peserta didik tidak boleh kecil hati jika mereka belum berhasil. Studi menunjukkan bahwa meskipun koneksi keluarga dan koneksi pribadi memainkan peranan penting dalam mendapatkan pekerjaan di Indonesia, mereka yang mendapatkan pekerjaan di Indonesia telah mengajukan lebih banyak lamaran daripada yang lainnya sumber ILO, Transisi dari Sekolah ke Pekerjaan, 2006. Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya 44Panduan Pelayanan Bimbingan Karirsurat lamaran dan CV yang baik, b apa yang mereka rasakan tentang keterampilan mencari kerja mereka yang baru, c apakah mereka pikir mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang penulisan CV, d jika tidak, apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan mengenai hal itu?, d bagaimana Guru BK/Konselor bisa membantu terkait dengan hal ini. 45Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 24 Siap untuk WawancaraKompetensi Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaTujuan Berlatih simulasi wawancara pekerjaan dan mengidentikasi aspek-aspek utama yang harus diingat ketika wawancaraWaktu 2 jam pembelajaran 90 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Wawancara dengan Departemen Personalia dari perusahaanAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 24, kertas ipchart Tahapan KegiatanPembukaan Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa sebuah wawancara adalah tahap yang sangat penting dalam proses melamar pekerjaan dan harus dipersiapkan dengan hati-hati. Beberapa tip penting meliputil Datanglah tepat waktu untuk wawancara dan datang lebih awal untuk menghindari adanya kemungkinan terlambat;l Cocokkan gaya berpakaian dengan perusahaan santai/ ketat dll.;l Tunjukkan bahwa Anda telah meneliti latar belakang perusahaan melalui internet atau kunjungan langsung;l Bawa resume, ijazah, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan; l Sapalah pewawancara dengan sopan, tunjukkan antusiasme, berbicaralah dengan jelas dan pelan untuk menunjukkan kepercayaan diri;l Duduklah dengan tegak, jagalah kontak mata dan berikan senyuman hangat;l Latihlah pertanyaan perilaku yang sering ditanyakan lihat lembar kerja 24;l Pahami keterampilan yang diharapkan untuk pekerjaan tertentu dan bersiaplah untuk menjelaskan di mana Anda memperoleh keterampilan ini; 46Panduan Pelayanan Bimbingan Karirl Bersiaplah untuk pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kesulitan-kesulitan utama mengenai pekerjaan dan bagaimana Anda akan mengatasinya;l Bersiaplah untuk menjelaskan pertanyaan potensial lainnya mengenai CV Anda dan siapkan penjelasan yang baik tentang celah atau kekurangan yang mungkin ada;l Berlatih wawancara tetapi jangan sampai hal itu membuat Anda stress/ Satu atau beberapa panel terdiri dari lima orang peserta didik dipilih untuk merepresentasikan departemen personalia dari perusahaan yang akan memberikan pekerjaan. Mereka akan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara sementara sisa kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil tersebut akan meninjau iklan lowongan pekerjaan, memilih seorang pelamar kerja dan menyiapkannya untuk wawancara. Setelah 15 menit, wawancara dimulai. Panel akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan perilaku daftar contoh dilampirkan di lembar kerja 24 dan pertanyaan-pertanyaan teknis yang berhubungan dengan deskripsi pekerjaan. NB Jika teknologi tersedia, wawancara dapar direkam pada video dan akan ditunjukkan di sesi-sesi mendatang sebagai dasar untuk kegiatan debat/diskusi di Setelah 45 menit panel dan kelompok diminta untuk mengomentatri penampilan pelamar kerja dan untuk mengidentikasi aspek penting yang harus diingat ketika wawancara. Temuan-temuan tersebut, bersama-sama dengan poin 7 di atas akan dicantumkan dalam sebuah poster untuk digantung di dinding kelas. 47Bagian 2 Rencana Layanan Bimbingan Karir Dan PendidikanIV. Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaKegiatan 25 Jangan Lupakan KontrakKompetensi Pembelajaran Transisional dan Pengetahuan akan Persyaratan KerjaTujuan Mengetahui mengapa kontrak kerja penting Mengetahui informasi penting apa yang terkandung dalam kontrak kerja Waktu 2 jam pembelajaran 90 menitTingkatan Kelas SMA/SMKFormat Kegiatan Diskusi KelompokAlat bantu/Bahan Salinan Lembar Kerja 25, kertas ipchartTahapan KegiatanPersiapan Untuk kegiatan ini, Guru BK/Konselor didorong untuk mencari bantuan dari Dinas Tenaga Kerja Disnaker setempat dan/atau anggota serikat Guru BK/Konselor mengumpulkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diminta untuk memikirkan apa yang mereka anggap lima elemen inti kontrak dan menuliskannya di selembar kertas. Setelah 15 menit, masing-masing kelompok akan mempresentasikan kartunya dalam pleno, menempelkannya di papan, dan mengelompokkannya. Presentasi kelompok yang berikutnya tidak perlu mengulangi elemen-elemen yang telah diperkenalkan. Guru BK/Konselor kemudian melengkapi elemen-elemen ini, sebagai berikut l nama, alamat, dan jenis usaha; l nama, jenis kelamin, usia, dan alamat karyawan l judul posting atau jenis pekerjaan; l tempat kerja; l gaji dan metode pembayaran gaji di atas gaji minimum provinsi; l kondisi pekerjaan yaitu hak-hak dan kewajiban majikan dan karyawan; l awal dan durasi kontrak; 48Panduan Pelayanan Bimbingan Karir l waktu dan tempat di mana persetujuan dibuat; dan l tanda tangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam Guru BK/Konselor menekankan bahwa peserta didik-peserta didik yang berencana untuk bekerja harus memastikan bahwa kesembilan informasi di atas disertakan dalam kontrak kerja. Guru BK/Konselor kemudian membagikan lembar kerja 25 tentang jenis-jenis kontrak kerja yang berbeda-beda. Guru BK/Konselor menjelaskan bahwa kontrak kerja merupakan dokumen hukum yang mengikat karyawan dan majikan. Kontrak tersebut menjelaskan hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak. Ada dokumen lain yang memiliki kuasa hukum dalam hubungan majikan-karyawan, termasuk Undang-undang Tenaga Kerja dan Perjanjian Kerja Bersama yang dinegosiasi oleh serikat kerja perusahaan untuk masalah-masalah seperti periode percobaan, pemberhentian dan pembayaran pesangon contohnya. Guru BK/Konselor kemudian membagikan contoh kontrak kepada kelompok peserta didik dan meminta mereka untuk memeriksa apakan kesembilan elemen yang disebutkan di atas telah dicantumkan. Perbedaan diidentikasi dan Guru BK/Konselor mengakhiri kegiatan dengan bertanya kepada peserta didik a apa yang mereka pikirkan tentang pentingnya kontrak; b apakah mereka merasa bahwa mereka telah siap untuk menegosiasikan kontrak, c apa yang hendak mereka lakukan untuk meningkatkan kesiapan mereka, dan d bantuan apa yang mereka butuhkan dari Guru BK/Konselor berkaitang dengan hal ini. Lembar Kerja49LEMBAR KERJA 50Panduan Pelayanan Bimbingan KarirInilah AkuPada permainan ini, anak didik diminta melukiskan gambaran tentang dirinya di atas kertas. Dalam gambar itu anak didik harus memberikan judul dari gambar itu dan karakteristik tertentu pada gambar misalnya karakter sik, minat akan agama dengan memberikan simbol keagamaan, minat bekerja sebagai pekerja kerah putih dengan menggambarkan dasi, tinggal dengan keluarga dengan menambahkan gambar keluarga, dll. Ingatkan anak didik bahwa ini bukan membuat gambar diri secara sik, melainkan tentang gambaran diri dengan menggunakan simbol tertentu. Kemudian, anak didik diminta mendapatkan gambar dirinya dari teman sekelasnya sesuai dengan instruksi di atas. Minta anak didik dari teman kelompok untuk melukiskan gambaran tentang temannya tersebut pada sebuah didik kemudian membandingkan kedua gambar diri menurut dirinya sendiri dan menurut temannya. Dari kedua gambar itu, anak didik kemudian mengidentikasi dan menuliskan di atas kertas persamaan dan perbedaan dari kedua gambar tersebut. Anak didik kemudian mengidentikasi 5 persamaan dari kedua gambar, dan •î˜5 perbedaan mencolok dari kedua gambar itu. •î˜Sebagai bahan diskusi di kelas Mudah atau sulitkah menggambar diri sendiri?•î˜Mudah atau sulitkah menggambar orang lain?•î˜Bagaimana menurutmu dengan pendapat orang lain tentang dirimu, •î˜benarkah atau tidak? Lembar Kerja Guru BK/Konselor perlu melatih kemampuannya dalam memberikan penilaian terhadap penerapan suatu kegiatan. Dalam kasus dimana risiko bullying adanya gangguan dari peserta didik terhadap peserta didik lain yang lemah mungkin timbul, atau di mana seorang peserta didik yang kurang populer mungkin merasa/ ditinggalkan misalnya tidak memiliki teman sekelas yang tahu bahwa dia adalah individu yang baik dan memiliki karakteristik yang baik pula, cara yang terbaik adalah hanya bermain di bagian pertama dari permainan, yaitu peserta didik hanya menggambar tentang dirinya sendiri dan tidak menggambar teman sekelasnya yang lain. Lembar Kerja51Lembar Kerja yang paling tepat menggambarkan dirimu 1. Berikan tanda X untuk setiap kata yang paling tepat menggambarkan dirimu. Setelah itu, tulislah masing-masing kata yang paling tepat menggambarkan dirimu dari tabel di bawah ini dan kata yang paling menggambarkan dirimu. Tunjukkan secara jelas kata apa yang tidak ada dari harapanmu. ____Agresif ____Bertanggungjawab____Ramah____Penuh perhatian____Rapih ____Percaya diri____Pemalas____Pasif____Kreatif ____Tepat waktu ____Multi talenta____Lamban____Pemalu ____Akurat____Cerdas____Sopan____Memiliki konsep____Dewasa____Hati-hati____Bermotivasi rendah____Berkompetensi tinggi____Tukang Banyol____Tidak tepat____berani____Berantakan____Alami____Pintar ____Sensitif____Bergaya ____Lelah____Resik____Termotivasi____Kasar____Bermotivasi tinggiKata yang paling menggambarkan dirimu1. yang kurang tepat menggambarkan dirimu 52Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKata-kata yang paling Kau Percayai Berikan tanda √ pada kotak yang berhubungan dengan kata-kata yang sangat DirikuUang oKeamanan oPengakuan dari Orang lain oMenjadi bagian komunitas oStabilitas oStatus di masyarakat oMempertahankan adat dan aturan oKesempatan kerja sesegera mungkin oHanya mengerjakan tugas saya oPekerjaan adalah sesuatu yang membayar semua tagihan oMencapai tujuan pribadi o Memberikan pelayanan berkualitas o o Sayang pada keluarga o Kemandiriano Memenuhi tujuan-tujuan saya sendirio Melakukan y ang saya suka bahkan ketika saya sendirian o Kesenangano Membantu orang lain o Melakukan hal baru yang kreatifo Menggapai pendidikan setinggi mungkino Memiliki kekuasan untuk mengambil keputusan o Pekerjaan adalah sesuatu yang saya suka kerjakan o Berkontribusi kepada masyarakato Mempelajari hal baruTuliskan motivasimu dari yang terkuat ke yang terlemah1 ____________________________________2 ____________________________________3 ____________________________________4 ____________________________________5 ____________________________________6 ____________________________________7 ____________________________________8 ____________________________________9 ____________________________________10 ___________________________________Lembar Kerja 2 Lembar Kerja53Lembar Kerja 3Laporan Akademikku RapotA. Tuliskan semua mata pelajaran yang ada di secarik kertas misalnya semua mata pelajaran yang dipelajari di SMP, di jurusan IPA di SMA, dll.. Kemudian urutkan mata pelajaran itu dari yang memiliki nilai terbaik hingga terrendah. Gunakan laporan akademikmu selama dua tahun terakhir sebagai _________________________________ 2. ___________________________________3. _________________________________ 4. ___________________________________5. _________________________________ 6. ___________________________________7. _________________________________ 8. ___________________________________9. _________________________________ 10. ___________________________________11. ________________________________ 12. ___________________________________Mata Pelajaran KesukaankuB. Tulislah semua mata pelajaran yang paling kalian suka hingga yang kalian tidak suka. . 1. _________________________________ 2. ___________________________________3. _________________________________ 4. ___________________________________5. _________________________________ 6. ___________________________________7. _________________________________ 8. ___________________________________9. _________________________________ 10. ___________________________________11. ________________________________ 12. ___________________________________Prol AkademikkuC. Setelah selesai mengidentikasi kemampuan akademikmu beradasarkan rapot dan mata pelajaran kesukaanmu, masukkan semua mata pelajaran itu ke dalam tabel berikut ini. Tunjukkan pilihan mana yang kini kalian miliki. MATA PELAJARAN KUAT LEMAHPALING DISUKA A1. ______________________2. ______________________3. ______________________4. ______________________5. ______________________6. ______________________C1. ______________________2. ______________________3. ______________________4. ______________________5. ______________________6. ______________________KURANG DISUKA B1. ______________________2. ______________________3. ______________________4. ______________________5. ______________________6. ______________________D1. ______________________2. ______________________3. ______________________4. ______________________5. ______________________6. ______________________ 54Panduan Pelayanan Bimbingan KarirMengidentikasi Keterampilan yang Kalian Suka1. Beri tanda silang X pada kotak ‘S’ jika kalian MENYUKAInya, dan ‘T’ jika kalian TIDAK MENYUKAInya. Setelah selesai, hitung jumlah S dan T di masing-masing jenis atau bagian keterampilan yang ada. Keterampilan kesukaanmu adalah yang memiliki ‘S’ lebih banyakRMerakit alat elektronikMereparasi sepeda motor/mobilMerakit mesinMembuat benda dari kayuMengendarai truk/traktorMenggunakan peralatan dan perkakas pertukanganBekerja di bengkel motorMengikuti kursus montirMengikut kurus menggambar teknikMengikuti kursus perkayuanMengikuti kursus mekanikJumlah tanda silang pada RS ToooooooooooooooooooooooooIMembaca buku atau majalah ilmiahBekerja di laboratoriumBekerja untuk proyek ilmiahMembuat model roketBekerja dengan menggunakan alat-alat laboratoriumMenulis artikel jurnalMenyelesaikan teka-teki matematikan/caturMengikuti pelajaran sikaMengikuti pelajaran kimiaMengikuti pelajaran geometriMengikuti pelajaran biologiJumlah tanda silang pada I S ToooooooooooooooooooooooooAMembuat sketsa, gambar atau mewarnai Menghadiri pertunjukan dramaMerancang furnitur atau gedungBermain musik dalam kelompok musik, orkestraBermain alat musikMenghadiri konser musik atau pertunjukkan musikMembaca karya ksi populer atau cerita pendekMembuat potret atau gambar fotoMembaca buku dramaMembaca atau menulis puisiMengikuti kelas seniJumlah tanda silang pada A S ToooooooooooooooooooooooooLembar Kerja 4 Lembar Kerja55SMenulis surat pada temanMenghadiri upacara keagamaanMenjadi anggota organisasi masyarakatMembantu mereka yang terkena bencana atau kesukaranMengurusi anak atau menjaga bayiMenghadiri acara keluarga/berkumpul dengan temanMenghadiri pestaMembaca buku psikologiMenghadiri pertemuan atau diskusiMenghadiri acara olahragaBerkenalan dengan teman baruJumlah tanda silang pada SS ToooooooooooooooooooooooooEMempengaruhi dan membujuk orang lainMenjual barangMembahas mengenai masalah politikMemiliki usaha sendiriMembahas masalah keuangan dan perdaganganMemberikan pidatoMenjadi penggiat dalam kelompokMengawasi pekerjaan orang lainBertemu orang pentingMemimpin kelompok mencapai tujuan tertenuTerlibat dalam kampanye politikJumlah tanda silang pada ES ToooooooooooooooooooooooooCMengatur tempat tidur atau mejaMenulis dokumen atau surat sendiri atau surat orang lainMenghitung angka dalam bisnis atau pembukuanMenjalankan mesin usahaMembuat catatan pembiayaan rinciMengikuti kursus komputer/mengetikMengikuti kursus akuntansiMengikuti kursus pembukuanMengikuti kursus matematika komersialMembuat surat, laporan, dokumen, dll ke dalam bentuk berkasMenulis surat bisnisJumlah tanda silang pada C S Tooooooooooooooooooooooooo 56Panduan Pelayanan Bimbingan KarirREALISTIS INVESTIGATIF ARTISTIK SOSIAL USAHAWAN KONVENSIONALPolisi Udara Guru mesin Guru Seni, drama dan musikGuru ekonomi Manajer penjualan AkuntanTukang listrik Insinyur Piranti lunak komputer, sistem Guru bahasa inggris&sastraGuru antropologi dan arkeologiAnalis manajemen AuditorPemasang pipa Insinyur piranti lunak komputer, aplikasi Guru bahasa asing dan sastraGuru ilmu politikManajer sistem informatika dan komputerPekerja administratifPemasang pipa Guru ilmu pertanian Manajer periklanan dan promosiGuru Ilmu BudayaManajer, Pemimpin Cabang dan Divisi KeuanganPelayanan Tukang Pipa Guru Fisika Desainer Gras Guru psikologi Bendahara, Kontroler, Direktur keuanganPenaksir biayaMekanik mesin pendingin dan penghangat ruangGuru khusus kesehatanDirektur Guru sosiologi Eksekutif pemerintah Sekretaris bidang hukumMekanik kulkas Ahli anestesi Produser Guru sejarah Manajer pelayanan kesehatanIspektur bea cukai dan imigrasiPengemudi truk dan trailerAhli penyakit dalam Direktur pencari bakatInstruktur dan guru bidang keperawatanEksekutif sektor swastaPetugas polisi bidang investigasiPengemudi truk beratAhli kandungan dan kebidananPenulis bidang teknisGuru sekolah keterampilanManajer pemasaran Penagih hutangTeknisi radiologi Ahli bedah Arsitek Perawat Pengacara Admin bidang produksiDaftar Pekerjaan RIASEC Lembar Kerja57REALISTIS INVESTIGATIF ARTISTIK SOSIAL USAHAWAN KONVENSIONALTeknisi radiologi Dokter anak Musisi, pemain musikPenasihat keuanganAgen penjualan, pertanianPenilai klaim, asuransi properti dan kecelakaan Pekerja Bangunan renovasiAnalis Sistem Komputerisasi Penyanyi Asisten guru bersertikatRetailer, Sales Obat-obatanAsisten Personalia, diluar juru bayarSipir Penjara Psychiatrists Penulis Tukang Gigi Sales barang elektronikSekretaris, FilerPemadam kebakaran kebupatenPrakatisi keluarga Penulis salinan Terapi tubuh Sales Alat-alat musik Front OfcePekerja Flat baja Apoteker Penata busana Guru SMP Sales alat-alat mesin PenilaiPemadam kebakaran kota, pencegah kebakaranGuru IPA Biologi Penulis kreatif Asisten DokterSales alat-alat kesehatanAnalis kreditDirektur teknis Guru kimia Penulis puisi Guru TK dan SDManajer Administrasi Pencari jejakPilot, ko-pilot Asisten sikawan Interior Designers Asisten pelayanan publikBagian administrasi kampusKonter dan penjaga rental Tukang batu/ kuli bangunanAnalis system jaringan komputerArsitek pertamananGuru SMP bersertikasiSales product-product pabrikJuru interview/ wawancaraJuru install system komputerGuru komputer Direktur kesenian Terapi kerja Maneger personalia Analis anggaranPekerja kapal/ pembuatan kapalGuru IPA matematikaEditor lm Administrasi SMP/SMAManajer training PengujiTukang kayu/ tukang pasang kayuAdministrasi data baseDesainer indutsri/ produkPolisi patroli Manajer bangunan Teknis obat-obatanTukang kayu bangunanSpesialis proteksi komputerPegawai perpustakaanPolisi daerah Bagian HUMAS Sekretaris bidang kesehatanTukang kayu kasarProgrammer komputerEditor Spesialis trainingManejer pergudangan dan distribusiActuaries tidak terdapat di Indonesia profesi iniTukang kayu kapalDokter hewan Penerjemah/ juru bahasaAsisten dokter gigi/ juru gigiManajer transportasi Teknisi pemeriksaan kesehatanPengawas Analis keuangan Aktor Instruktur aerobic/ tnessRekruitmen tim Teknisi audio / sound sistemTeknisi kelistrikan Analis pasar Pembuat lm kartunBantuan kesehatan door to doorSales mesin Teknisi pemetaan 58Panduan Pelayanan Bimbingan KarirREALISTIS INVESTIGATIF ARTISTIK SOSIAL USAHAWAN KONVENSIONALTeknisi elektronik Kesehatan masyarakat, di luar penyakit menularPelukis/ ilustratorGuru SMP, diluar sekolah kejuruanPengawas / manajer lapanganBagian pembukuan/ akuntingTukang batu bagian betonChiropractors Pematung/ pembuat patungManajer pelayana publikPengawas/ manajer lapanganPegawai asuransiPekerja perawatan barangKlinik psikolog Seniman sketsa Pengawal pribadiAgen sales Pengawas bangunanPengawas perkapalan Psikolog pendidikan Desainer/ perancang pameranPembantu rumah tangga khusus kesehatanAgen sales, komoditi khususPengawas penerbanganSpesialis teknisi alat berat dan trukInsinyur elektronik. Di luar komputerPerancang ruanganAsisten terapi tubuhPraktisi hokum dan asisten pengacaraPegawai hotelBrazers RC Manejer ilmuwan Kepala museum Penasehat psikologiPekerja anak-anak Pegawai kantoranTukang solder RC Optometrists Konservasi dan penjaga museumKordinator instrukturAgen special investigasiKasirTukang las Spesialis perbaikan komputerJuru foto/kamera IlmuwanGuru TK non-spesialisPolisi penyidik Bagian penghitungan rekeningTukag las dan tukang potong besiDokter gigi Fotograper profesionalGuru pendidikan usia diniPengawas mesin Bagian penghitungan rekeningTukang Las produksi Ahli bedah mulut Composers Guru SD non-sertikasiPegawai bagian pinjamanPegawai pembuat surat-suratTukang pasang atap Ahli pembuatan gigi palsuPerancang busanaJuru wawancara perusahaan swastaPengawas lapangan bagian distribusi barangJuru Pajak Lembar Kerja59REALISTIS INVESTIGATIF ARTISTIK SOSIAL ENTREPRENEURIAL USAHAWAN Operator alat berat bulldozerAhli rekonstruksi?? mulutPenata musik/ orkestra Pelatihan pidato dan bahasaManajer bisnis, agen dan manajer atlitAgen pengirimanTeknisi operator Ahli kimia Penata musik Juru rawat Pengawas lapangan bagian makananPegawai klaim asuransiInsinyur sipil Ahli sika Juru foto/ kamera Teknisi terapi radiologiManejer teknik Pegawai proses klaim asuransi Ahli bedah Spesialis analisis pekerjaanFloral Designers Pekerja kesehatan masyarakatPengawas lapangan polisi dan detektifCartographers and PhotogrammetristsAhli automotif Economists Juru make up artis Pekerja rumah sakit untuk kelainan mentalPengawas lapangan bagian produksiTukang antar suratTeknis automotifTerapi pernapasan Perancang toko Paramedic dan teknisi emerjensi kesehatanPenguji dan analis asuransiPengawas pengangkutanInsinyur komputer Penata Tari Pelaksana keperawatan bersertikasiPelayan restaurant dan cafePengawas kapal kargoAhli tanah Analis penyiaran Asisten terapi tubuhManejer perawatan rumputTransportasi bagian tiketingIlmuwan lingkungan hidupReporter dan pengirim beritaPekerja sekolah/ pendidikan sosialDirektur program Pegawai travelInsinyur kelistrikan Pembaca berita radio dan TVKonsultan pendidikan umum dan kejuruanSales barang-barang retailAsisten pegawai perpustakaanTeknisi lab. kesehatanModel Asisten guru Pengawas administrasiSpesialis audio visualPhotographic Retouchers and RestorersPegawai kantor pengadilan 60Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKondisi Kerja yang Kusuka1. Nilailah kondisi kerja yang kausuka. Pilih Pilihan 1 atau Pilihan 2 untuk setiap pernyataan yang paling kau suka. Kalian hanya boleh memilih satu pilihan 1 atau 2.Pilihan 1 Pilihan 2Bekerja di dalam ruangan oBekerja dengan orang lain oMenggunakan pendidikan, keterampilan dan bakatku oBekerja dalam jam kerja tetap oFokus pada satu atau dua hal dalam pekerjaanku oMelakukan beberapa pekerjaan sik oMemiliki pendapatan tetap oMemberikan kesempatan bagi orang lain mengambil keputusan yang sulit oBerada di satu tempat oBekerja dekat dengan keluarga o o Bekerja di luar ruangano Bekerja sendirio Kesempatan mengerjakan hal baru dan menariko Bekerja dengan waktu î›eksibel o Memiliki banyak tugas dalam pekerjaano Melakukan banyak kegiatan siko Mendapatkan pendapatan yang kumau meskipun tidak tetapo Memimpin dan bertanggungjawab atas orang laino Kesempatan untuk berpindah-pindaho Bekerja di negara atau kota lain2. Setelah selesai memilih kondisi kerja yang kalian suka pada kolom di atas, urutkan mereka mulai dari yang paling penting ke yang kurang penting. 1. _______________________________________________________2. _______________________________________________________3. _______________________________________________________4. _______________________________________________________5. _______________________________________________________6. _______________________________________________________7. _______________________________________________________8. _______________________________________________________9. _______________________________________________________10. _______________________________________________________Lembar Kerja 5 Lembar Kerja61Lembar Kerja 6Dukungan dari keluarga dan komunitasDalam kelompok, kalian diminta menjawab pertanyaan berikutI. Nilai apa saja yang sudah saya pelajari dari keluarga saya/masyarakat yang akan membantu saya mencapai tujuan kerja dan pendidikan? ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________II. Apakah orangtua saya akan mendukung pilihan pendidikan/pekerjaan saya? Jika tidak, mengapa? Apa yang bisa saya lakukan untuk memberikan informasi mengenai tujuan dan sasaran itu? ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________III. Bisakah saya mendpatkan dukungan keuangan dari keluarga untuk melanjutkan pendidikan saya? Jika tidak, apa saja alternatifnya? Mengambil pinjaman? Bekerja paruh waktu? Bekerja dahulu lalu kembali ke sekolah? ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ 62Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKarakter dan Peran Laki-laki dan PerempuanSecara berkelompok, kalian diminta membahas apakah karakter dan peran di bawah ini untuk kelompok laki-lki atau perempuan atau keduanya dan berikan tanda silang X dalam kotak yang anda KARAKTER DAN PERANDIMILIKI/DILAKUKAN OLEH PANDUAN BAGI GURU BKLAKI-LAKI PEREMPUANKARAKTER Laki-laki dan perempuan tidak bisa dibedakan berdasarkan karakter dan peran kecuali yang terkait dengan kegiatan reproduksinya. Melahirkan, menyusui adalah contoh dari kegiatan reproduksi yang hanya bisa dilakukan oleh perempuan. Karakter tidak bisa membedakan laki-laki dan perempuan. Mari kita lihat kenyataan bahwa emosi bisa menjadi milik laki-laki dan perempuan, ada banyak perempuan lebih kuat dari laki-laki, laki-laki memberikan perhatian lebih besar kepada dunia busana ketimbang perempuan, perempuan pemberani, dll. Laki-laki dan perempuan tidak bisa juga dibedakan berdasarkan peran. Dalam masyarakat tradisional, peran perempuan terkait dengan kegiatan rumah tangga, misalnya memasak, mengasuh anak, menyiapkan makanan, menyapu rumah, dll. Di sisi lain peran laki-laki terkait dengan kegiatan yang melindungi keluarga, menafkahi keluarga. Kegiatan seperti bekerja mencari nafkah, membuat keputusan dianggap sebagai kegiatan untuk dunia kerja, seringkali pekerjaan diasosiasikan dengan gender. Pekerjaan seperti sekretaris, bendahara, perancang busana, adalah pekerjaan yang diasosiasikan dengan perempuan, sementara supir bis, manajer, mekanik, dan pekerja tambang adalah pekerjaan laki-laki. Meskipun demikian, harus disadari bahwa laki-laki maupun perempuan berhak bekerja pada pekerjaan yang diinginkan tanpa diskriminasi. 1 MASKULIN2 EMOSIONAL3 RASIONAL4 PENGECUT5 MENARIK6 BERANI7 BERHATI-HATI8 SUKA BERGAYA9 KASAR10 KUATPERAN1 MENYUSUI2 MELAHIRKAN3 MEMASAK4 MENJADI ORANGTUA5 MENYIAPKAN MAKANAN ANAK-ANAK6 BEKERJA MENCARI NAFKAH7 MEMIMPIN KELUARGA8 SEKRETARIS9 MENGELOLA UANG DAN PENGELUARAN KELUARGALembar Kerja 7 Lembar Kerja63Lembar Kerja 8Siapakah yang paling tepat melakukan pekerjaan di bawah ini?1. Kalian diminta membentuk kelompok kecil terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kemudian kalian diminta mengisi tabel di bawah ini dengan menjawab siapakah yang paling tepat melakukan pekerjaan di bawah ini dalam Jenis Pekerjaan. Caritahu juga alasan dari jawaban Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Alasan1 Tenaga pemasaran2 Suster3 Supir bis3 Tukang kayu4 Pemadam kebakaran5 Tenaga penjualan produk kecantikan6 Bendahara7 Bidan8 Sekretaris9 Tenaga pemasaran di perusahaan asuransi10 Penjaga Keamanan11 Teller di Bank12 Bekerja di tambang13 Tenaga penjualan produk mobil14 Montir mobil15 Penjaga bayi16 Perancang busana17 Detektif18 Pengacara19 Penata rambut20 Guru TK21 Operator alat berat22 Manajer23 Terapis2. Apabila kalian ingin bekerja pada satu pekerjaan yang tidak dianggap sebagai pekerjaan laki-laki jika kalian laki-laki atau perempuan jika kalian perempuan akankah kalian setuju atau tidak? Tolong beri juga alasannya 1. _________________________________________________________________2. _________________________________________________________________3. _________________________________________________________________4. _________________________________________________________________Setelah sesi ini, apakah kalian merasa terberdayakan karena bisa membuat pilihan sesuai dengan yang kalian inginkan? 64Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKatalog Pekerjaan1. Dalam kelompok kalian diminta membuat daftar pekerjaan utama yang ada di daerah kalian, dan pekerjaan yang tidak ada di daerah kalian. Daftar itu bisa didapat dengan melakukan survey sederhana dan pengamatan langsung. Kalian bisa mengelompokkan temuan itu ke dalam 6 kategori berikut ini 1 Keluarga & teman, 2 Pengusaha & Usaha, 3 Badan Pekerjaan Pemerintah, 4 Pelayanan pegawai swasta dan lainnya, 5 Pusat pelatihan pemerintahan, 6 Pusat Platihan komunitas & Pekerjaan Utama di daerahkuPersyaratan Pendidikan MinimalPekerjaan yang tidak ada di daerahPersyaratan pendidikan minimalKeluarga & Teman 1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Pengusaha & Bisnis1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Badan Pekerjaan Pemerintah1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Jasa Pelayanan Kepegawaian Swasta & lainnya1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Pusat Pelatihan Pemerintahan1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Pusat Pelatihan Komunitas 1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________1 _____________2 _____________3 _____________4 _____________5 _____________Lembar Kerja Lembar Kerja652. Liatlah daftar 20 pekerjaan utama yang ada di daerahmu dari yang paling umum hingga yang terjarang Buat daftar pekerjaan yang paling jarang ditemukan di daerah kalian Apakah pekerjaan kesenanganmu? Buat daftar 3 pekerjaan kesukaan yang ingin kamu dapatkan. Apakah pekerjaan itu merupakan bagian dari pekerjaan utama di daerahmu? a ______________________________________________________________b ______________________________________________________________c ______________________________________________________________5. Dimanakah kamu ingin bekerja? Apakah pekerjaan yang tersedia di daerahmu adalah yang kamu inginkan? ____________________________________________________________________________________________________________________________Panduan bagi Guru BK Keluarga & Teman1. bekerja dengan keluarga & teman dan menerima bayaran. Termasuk dalam kategori ini pekerjaan informal seperti halnya berdagang skala kecil, dll. Pengusaha & Usaha2. memiliki usaha Pekerjaan Pemerintahan3. semua pekerjaan dengan kontrak Sektor Swasta4. bekerja untuk perusahaan swasta dengan Pelatihan Pemerintah5. pekerjaan yang didapat dari pusat pelatihan & Pusat Pelatihan Komunitas6. pekerjaan apapun yang didapat dari LSM atau pusat pelatihan mereka selesai membuat daftar pekerjaan utama di daerah mereka dan menunjukkan apakah pekerjaan kesukaan mereka, Guru BK kemudian merangkum bahwa anak didik harus memahami jika mereka menginginkan sebuah pekerjaan yang tidak ada di daerah itu artinya dia harus siap mencarinya di kota lain. Ia juga harus pindah dari kampung halamannya. 66Panduan Pelayanan Bimbingan KarirPekerjaan yang paling diinginkan dan paling tidak inginkan oleh anak didik sekolahku1. Dalam kelompok, kalian diminta melakukan survey 10 pekerjaan yang paling diinginkan dan 10 pekerjaan yang paling tidak diinginkan oleh anak didik di sekolah kalian. Juga cari tahu alasan mereka. Berikut ini adalah pertanyaan untuk survey1. Apakah pekerjaan yang paling kamu inginkan?2. Mengapa/Apakah alasannya?3. Apakah pekerjaan yang paling tidak kamu inginkan?4. Mengapa/Apakah alasannya? Jumlah responden dalam survey ini adalah 50 peserta didik setidaknya per kelompok. Hasilnya ditulis dalam format berikut ini10 pekerjaan yang paling diinginkanAlasan 10 pekerjaan yang paling tidak diinginkanAlasan1. Lihatlah daftar pekerjaan yang paling disuka dan paling tidak di suka di atas. Apakah pekerjaan favorit kalian? Buatlah daftar 5 pekerjaan yang ingin kalian dapatkan. Apakah pekerjaan itu merupakan bagian dari pekerjaan yang paling diinginkan, paling tidak dinginkan atau tidak dua-duanya? Apakah konsekuensi dan apakah yang perlu kalian lakukan jika pekerjaan kesukaan kalian merupakan bagian dari pekerjaan yang paling diinginkan?Lembar Kerja Lembar Kerja67Lembar Kerja Wirausahaan1. Menurut pendapat kamu, apakah lebih baik menjadi seorang pengusaha atau menjadi seorang pegawai? Jelaskan secara singkat Apakah kamu memiliki ketertarikan untuk bekerja sendiri? Jika Ya/jika Tidak, jelaskan secara singkat mengapa. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………3. Jika ya, keterampilan-keterampilan apa sajakah yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha berdasarkan pendapat kamu? a. ……………………………………………………………………………b. ……………………………………………………………………………c. ……………………………………………………………………………4. Menurut kamu, apakah kamu memiliki keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha? berdasarkan jawaban yang kamu berikan di atas . Jika ya, apa sajakah? Dan jika tidak, apa yang perlu kamu lakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan tersebut?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 68Panduan Pelayanan Bimbingan KarirPrinsip WirausahaanBacalah artikel di bawah ini dan identikasilah ciri atau prinsip kewirausahaan dalam dunia dikatakan bahwa “jika seorang laki-laki/perempuan membuat perangkap tikus yang baik, dunia ini akan membuka pintu Dalam sebuah ekonomi pasar terbuka seperti sekarang, selalu ada “kesempatan emas†untuk meraih keuntungan, pengakutan dan pelayanan untuk mereka yang memiliki imajinasi, energi dan keinginan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik atau memberikan pelayanan yang lebih baik dari lainnya. Inti dari sistem perusahaan terbuka adalah kompetisi. Kompetisilah yang menjadikan laki-laki/perempuan yang sudah melakukan pekerjaan baik untuk berupaya lebih keras, bukan hanya mengandalkan prestasinya belaka. Kompetisi ini pada akhirnya akan memberikan standard hidup yang lebih baik bagi para konsumen karena pilihan yang ditawarkan. Konsumen akan “berbelanja†untuk mendapatkan nilai dan kualitas terbaik. Ketika mereka berbelanja, uang yang dibayarkan sesuai dengan produk atau jasa yang dipilih. Produk, atau toko atau jasa yang tidak mendapatkan dukungan penjualan yang memadai dari para konsumen akan mati perlahan. Sudah menjadi tugas dari para pengusaha yang ingin berhasil untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, produk yang lebih baik atau dengan kata lain meningkatkan daya saingnya. Banyak bisnis yang gagal tiap tahunnya, namun juga banyak yang berhasil. Mereka yang berhasil menunjukkan pelayanan atau menawarkan barang dagangan dengan sedemikian rupa untuk memuaskan komunitas tempat mereka bekerja. Ketika bisnis tidak lagi dapat memuaskan komunitas tempat ia berada, maka bisnis itu akan gagal. Seiring dengan bertambahnya jumlah populasi, ada kebutuhan untuk mengembangkan lebih banyak lagi usaha. Bisnis yang sudah ada tidak bisa atau tidak akan bisa memenuhi kebutuhan perkembangan bisnis dan seiring dengan perkembangan populasi, lokasi baru pun diperlukan. Setiap hari jutaan bayi lahir dan bayi-bayi ini adalah bisnis besar! Ketika mereka tumbuh menjadi anak-anak, anak didik, pekerja, manajer dan pelanggan di masa yang akan datang. Bahkan dengan tetap mempertimbangkan angka kematian setiap tahun angka populasi tetap meningkat! Seorang pengusaha tidak perlu menjadi manajer yang terbaik atau memiliki toko terbesar untuk bisa bersaing. Sangatlah relatif. Jika seseorang melihat perlunya sebuah toko Lembar Kerja Lembar Kerja69baru di sebuah komunitas yang bertumbuh dan memulai bekerja sebelum orang lain, maka ia bisa mempimpin daya saing di ranah tersebut. Jika lokasinya baik, ia akan memiliki tetangga sesama pengusaha namun ketika saat itu datang tidak akan ada kompetisi langsung karena mereka mungkin mewakili berbagai jenis produk dan jasa dan mungkin lebih banyak usaha siapapun yang memiliki imajinasi dan sedikit keberanian mengambil kesempatan akan kebisaan dan ambisinya bisa berhasil dengan melihat bahwa seseorang bisa mencapai suatu titik keberhasilan jika ia merupakan risiko bisnis yang baik. Kita harus memiliki pendidikan dasar, keterampilan, pengetahuan dan kedewasaan untuk mengurangi risiko kegagalan berbisnis. Setiap bisnis menimbulkan risiko. Kemungkinan gagal dapat diperkecil dengan pendidikan, pengalaman dan latihan menggunakan penilaian yang baik. Ada elemen risiko di tiap usaha. Beberapa pengusaha memang beruntung tapi kita tidak perlu bergantung pada keberuntungan belaka! 70Panduan Pelayanan Bimbingan KarirManfaat dan Keterbatasan Bekerja Secara Mandiri1. MANFAAT BEKERJA SECARA MANDIRIMereka yang memiliki bekerja mandiri sebagai sebuah karir biasanya melakukannya karena lima alasan utama kepuasan pribadi, kemandirian, keuntungan, keamanan kerja dan status. a. Kepuasan Pribadi Bagi beberapa orang, keuntungan utama bekerja secara mandiri adalah kepuasan pribadi. Kepuasan pribadi artinya melakukan apa yang kita inginkan untuk hidup kita. Bekerja secara mandiri memungkinkan kita menghabiskan waktu pada pekerjaan yang memang kita nikmati. Misalnya, jika kalian menyukai fotogra, mungkin kalian bisa membuat studio foto sendiri. Setiap kali pelanggan puas dengan hasil foto kita, maka kita bisa mendapatkan kepuasan pribadi. Kalian mungkin saja mendapatkan kepuasan dari membantu masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian. Mereka yang bekerja secara mandiri men memberikan barang dan jasa serta menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Mereka juga membeli barang dan jasa dari perusahaan lain, meminjam modal dari bank dan membayar Kemandirian Manfaat lain dari orang yang bekerja sendiri adalah kemandirian. Kemandirian adalah bebas dari kendali orang lain. Kalian bisa menggunakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebisa mungkin. Ketika kalian bekerja sendiri, kalian didorong oleh semangat swadaya dan bertahan sendiri. Jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja untuk orang lain, mereka yang bekerja sendiri memiliki kebebasan bertindak. Mereka berkuasa dan bisa mengambil keputusan tanpa persetujuan orang lain. c. Keuntungan dan Pendapatan Salah satu hal yang diharapkan ketika memulai bisnis baru adalah keuntungan. Keuntungan adalah jumlah pendapatan setelah semua pengeluaran dibayar. Keuntungan masuk ke dalam kantung pemilik usaha. Bekerja mandiri artinya kalian bisa mengendalikan pendapatan kalian. Seringkali, semakin besar waktu dan upaya yang diberikan kepada perusahaan akan menghasilkan pertambahan pendapatan. Ini bukan kondisinya ketika kita bekerja untuk orang lain. Berapa banyak yang ingin kalian hasilkan setiap tahunnya setelah bisnismu berjalan lancar? Apakah kalian ingin mendapatkan Rp. 20 juta, 50 juta, 100 juta atau lebih setiap tahunnya? Penting bagi kita untuk memutuskan mengenai pendapatan karena berbagai jenis usaha memiliki berbagai potensi pendapatan. Sebuah restoran cepat saji memiliki satu potensi pendapatan, sementara bisnis manufaktur skala kecil memiliki potensi lainnya. Mungkin sangat menggoda bagi kita ntuk mengatur target kita Lembar Kerja Lembar Kerja71secara tinggi – misalnya 25 juta per tahun. Banyak bisnis yang membutuhkan waktu lama untuk berhasil, meskipun tidak langsung berhasil. Satu cara untuk membuat tujuan pendapatan pribadi adalah menjawab pertanyaan ini “Berapa banyak yang ingin saya hasilkan per tahun enam tahun dari sekarang?â€.d. Keamanan Kerja Banyak perusahaan dibentuk oleh mereka yang mencari keamanan kerja yang tidak didapat di tempat lain. Kemanan kerja merupakan jaminan pekerjaan jangka panjang dan pendapatan. Mereka yang bekerja sendiri tidak akan dipecat, atau dipaksa pensiun di usia tertentu. e. Status Status merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan posisi sosial seseorang. Mereka yang bekerja mandiri mendapatkan perhatian dan pengakuan melalui hubungan dan eksposur trhadap masyarakat luas. Sebagai hasilnya, mereka bisa saja menikmati status lebih dibandingkan pekerja lain. Terkait dengan status sosial adalah kebanggaan dalam kepemilikan; banyak yang senang melihat nama mereka di gedung, kendaraan, alat tulis dan iklan. Manusia selalu mencari status. Bisnis juga memiliki status mereka. Ada status tingkat tinggi dan rendah. Misalnya, pengumpul sampah merupakan bisnis status rendah. Beberapa dari merkea sangat tertarik dengan status dari bisnis mereka dan banyak yang tidak. Mungkin penting juga mempertimbangkan jenis bisnis apa yang sesuai untuk kalian. Kuncinya adalah memilih bisnis yang memiliki status yang membuat kalian nyaman. f. Fleksibilitas Individual yang bekerja mandiri memiliki pilihan untuk memulai usaha baru di berbagai kategori maupun ukuran tergantung pada kemampuan mereka. Mereka yang bekerja mandiri memberikan kemungkinan bagi yang melakukan sebagai pengusaha dan pemimpin dan bukan sebagai pegawai dan pengikut. 2. KETERBATASAN BEKERJA UNTUK DIRI SENDIRISelain dari keunungan bekerja sendiri, kalian juga harus mengenal apa saja kerugiannya kemungkinan mengalami kerugian modal, pendapatan yang tidak pasti atau rendah, rutinitas yang Kemungkinan kerugian modal satu risiko bekerja mandiri adalah kemungkinan mengalami kerugian dari modal yang kita investasikan. Istilah modal yang diinvestasikan adalah uang yang ditanamkan oeh pengusaha ketika mulai membuat perusahaan. Sebagai aturan umum, semakin berisiko bisnisnya maka semakin besar kemungkinan untungnya. Jika perusahaan berhasil, keuntungan mungkin akan tinggi. Jika bisnis gagal, modal yang ditanam mungkin akan merugi; pengusaha berisiko mengalami kehilangan tabungan pribadi maupun keluarga. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membayar bank, supplier, dan mereka yang meminjamkan uang ketika bisnis dimulai Pendapatan yang tidak tetap atau rendah kerugian lain adalah kemungkinan kalian mendapatkan pendapatan yang rendah atau tidak pasti. Tidak seperti gaji pegawai, keuntungan biasanya beragam dari 72Panduan Pelayanan Bimbingan Karirsatu bulan ke bulan lain. Ini bahkan juga berlaku untuk bisnis yang sudah terkenal. Ketika pendapatan didapat, masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga. Ini seringkali terjadi pada 6-12 bulan pertama. c. Jam kerja yang lama para pengusaha tidak bekerja 40 jam saja seminggu; mereka tidak perlu absen. Banyak pekerja mandiri bekerja empatbelas jam atau lebih dalam satu hari, enam atau tujuh hari seminggu. Pemiliknya seringkal harus dapat paling awal di pagi hari dan pulang paling telat di malam hari. Jam usaha seringkali dibuat sesuai dengan kenyamanan para pelanggan bukan keinginan para pemilik. Misalnya, banyak toko yang buka dari pukul 8 pagi hingga 9 malam. Beberapa pengusaha merasa tidak pernah meninggalkan usaha mereka lebih dari satu atau dua hari d. Rutinitas Mengelola bisnis kalian sendiri terkadang melibatkan rutinitas yang tidak kalian sukai. Kalian harus menjadi si serba bisa. Ini kadang bisa menjadi sesuatu yang menyulitkan bila kalian tidak bermitra dengan pihak lain atau tidak bisa mendapatkan dana memadai untuk memberikan kesempatan bagi kalian mempekerjakan orang lain. e. Risiko Kalian akan berhasil jika kalian bisa menghitung riisko. Menghitung risiko memberikan kesempatan bagi kalian untuk gagal atau sukses untuk berhasil tanpa bertaruh. Usaha dengan risiko kecil memiliki keuntungan yang tidak terlalu besar dan akan berujung pada pembatasan gagasan dan tindak lanjutnya. f. Pelibatan waktu memulai bisnis sendiri membutuhkan kerja banyak. Pada kenyataannya mungkin akan menghabiskan waktu di tahun-tahun pertama. Namun pada jangka panjang, upaya dan keterlibatan pribadi bisa berubah. Di banyak usaha yang sudah berjlana dengan baik, kegiatan harian bisa diberikan kepada manajer. Putuskan keterlibatan pribadi seperti apa yang ingin kalian lakukan di perusahaan kalian 6 tahun dari sekarang. Kalian juga mungkin akan tetap terlibat secara aktif atau sebagian atau tidak sama Berhubungan dengan orang lain Apa pendapatmu tentang bekerja dengan orang lain? Apakah kalian menikmatinya atau kalian merasa seharusnya kalian bekerja sendiri? Atau di antaranya? Ada tiga jenis hubungan dengan orang lain di usaha kecil; hubungan dengan pelanggan, pegawai dan supplier, karena biasanya pemiliknya nyaman dengan jenis hubungan yang ada. Hubungan pemilik-pelanggan berbeda dan bergantung pada jenis bisnis yang ada. Misalnya, dalam menjual produk rumah, keagresifan pribadi sangatlah penting. Jika tidak menyukai penjualan, jangan pilih bisnis yang butuh penjualan. Banyak isnis yang menggunakan pendekatan penjualan yang tidak pribadi. Di beberapa operasi ritel misalnya penjualan yang berhsil bergantung pada barang yang baik, harga yang adil dan iklan ketimbang hubungan langsung dengan pelanggan. Sebuah contoh ekstim adalah penjualan via internet, email, atau pos dimana kita tidak pernah bertemu langsung dengan para pelanggan pelanggan mengirimkan order dan pemilik bisnis mengrim barangnya. Lembar Kerja73Prol Pekerjaan ImpiankuKalian diminta mencari tahu informasi terkait setidaknya tiga pekerjaan yang kalian impikan dengan mewawancarai kenalan/tetangga kalian yang melakukan pekerjaan itu. Informasi yang kalian perlu cari tahu adalahInformasi Pekerjaan 1_____________ Pekerjaan 2_____________ Pekerjaan 3_____________Nama pekerjaanTugasPendidikan dan PelatihanKompetensi dan Keahlian yang dibutuhkanKarakter dan Penampulan FisikUpah/Gaji/Kompensasi Peningkatan KarirProspek KerjaLembar Kerja 74Panduan Pelayanan Bimbingan KarirNama pekerjaan Marketing RetailTugas Memindahkan barang-barang untuk dijual dari gudang ke area penjualan dan meletakkannya pada display;Memastikan asal dan kualitas produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan;Menentukan harga, syarat pembelian secara kredit dan diskon;Mengambil dan mengatur pengantaran produk penjualan jika dibutuhkan;Memverivikasi tanda terima di kasir;Mendemonstrasikan/menunjukkan persyaratan penjualan agar dapat memberikan informasi kepada pelanggan tentang model dan keadaan barang-barang sekaligus menstimulasikan ketertarikan pelanggan untuk dan PelatihanIjasah SMA/SMK atau ijazah diploma 2 tahun;Pelatihan terkait dengan pelayanan konsumen/pelanggan, pelatihan keamana, prosedur dan kebijakan dan Keahlian yang dibutuhkanPengetahuan tentang tehnik penjualan digabungkan dengan pengetahuan ekstensif tentang penjualan barang-barang; Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif baik dengan bahasa local maupun dengan bahasa Inggris; Talenta yang amat baik untuk menarik perhatian dan Penampulan FisikMemiliki kertarikan untuk bekerja di bidang marketing/penjualan; Memilki kemampuan dan kesabaran untuk berhadapan dengan pelanggan yang berbeda; Hormat dan sabar; Berpenampilan bersih dan rapih setiap Gaji minimum di tingkat lokal; Komisi dalam sistem kuota tertentu; Insentif seperti bonus dan keuntungan – keuntungan lainnya; Diskon terhadap barang-barang tertentu di toko. Peningkatan Karir Pegawai tanpa ijazah universitas, dapat berusaha untuk mendapatkan posisi su-pervisor atau administrative, selama mereka dapat memberikan motivasi yang kuat serta memiliki kemampuan – kemampuan luar biasa lainnya di tempat Kerja Marketing retail dapat dipekerjakan di berbagai macam lingkungan kerja mulai dari toko-toko kecil yang hanya memiliki sedikit pegawai hingga di toko-toko besar seperti pusat-pusat perbelanjaan yang memiliki ratusan pegawai. Beberapa juga dapat diperkejakan/bekerja sebagai pegawai paruh-waktu/part-time, bekerja sendiri atau-pun mewakili perusahaaan yang melakukan penjualan langsung. Banyak pekerjaan yang dapat diciptakan di retail karena usaha ini terus berkembang operasinya, ke-butuhan untuk pekerj-pekerja sementara/temporer juga terus bertambah terutama selama waktu penjualan tertentu seperti pada saat liburan dll., dan terus berkem-bangnya populasi pelanggan yang biasanya terus berkembang dalam usaha Kerja Survei Prol Pekerjaan Lembar Kerja75Lembar Kerja KeterampilanKeterampilanKeterampilan Kerja UtamaPenjelasanYa Tidak 76Panduan Pelayanan Bimbingan KarirContoh Keterampilan utama di FilipinaPada tahun 2007, TESDA Philippines Technical Education and Skills Development Authority/Otoritas Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Tehnis di Filipina dan ILO Manila telah mengidentikasi 20 keterampilan-keterampilan utama yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara memuaskan di tempat kerja dan juga di masyarakat, dan dianggap sebagai keterampilan-keterampilan yang bisa î˜eksibel dan dapat di transfer/dipindahkan apapun lingkungan pekerjaan maupun industrinya. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah sebagai berikutMenerima dan menanggapi komunikasi di tempat kerja1. menerima, merespon dan bertindak pada komunikasi verbal dan tertulis. Bekerja dengan orang lain2. mengembangkan hubungan kerja dan berkontribusi didalam kegiatan di tempat kerja. Kemampuan menunjukkan nilai-nilai kerja3. mampu menunjukkan dan bekerja berdasarkan nilai – nilai dan etika yang ada di tempat kerja. Dapat mempraktekkan prosedur dasar menjaga rumah tangga4. mengaplikasi prosedur-prosedur dasar rumah dalam komunikasi di tempat kerja5. menggumpulkan dan mampu menginterpretasikan komunikasi yang terjadi lingkungkan kerja. Bekerja dalam kelompok6. mengidentikasi tugas dan tanggung jawab sebagai bagian dari suatu tim/ profesionalisme karir7. mempromosi perkembangan dan kemajuan karir. Mampu mempraktekkan prosedur keamanan dan kesehatan8. mentaati peraturan dan persyaratan organisasi terkait isu keselamatan dan kesehatan kerja K3. Mampu memimpin suatu komunikasi di lingkungan kerja9. lmemimpin diseminasi dan diskusi-diskusi ide, informasi dan isus – isu terkait di lingkungan kerja. Memimpin tim kecil10. termasuk membentuk tim tersebut dan standard – standard terkait masing – masing individu. Mengembangkan keterampilan dan praktek negosiasi11. mengumpulkan informasi dalam rangka untuk menegosiasikan untuk hasil yang diinginkan dan berpartisipasi dalam negosiasi. Lembar Kerja Lembar Kerja77Memecahkan masalah yang berkaitan dengan aktivitas kerja12. memecahkan masalah di tempat kerja, dengan menerapkan teknik pemecahan masalah, dan menentukan dan menyelesaikan akar penyebab konsep-konsep dan tehnik-tehnik matematika13. penerapan konsep-konsep dan tehnik teknologi yang relevan14. memilih, sumber dan menerapkan teknologi tepat guna dan terjangkau di tempat keterampilan komunikasi khusus15. menggunakan keterampilan komunikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan spesik dari klien eksternal dan internal, melakukan wawancara, memfasilitasi diskusi kelompok, dan memberikan kontribusi pada pengembangan strategi tim dan individu16. menentukan individu dan kebutuhan tim pengembangan dan memfasilitasi pengembangan kelompok/tim teknik pemecahan masalah di tempat kerja17. menerapkan proses teknik pemecahan masalah dan lainnya di luar/ yang terkait langsung dengan suatu proses di dalam unit; termasuk penerapan proses terstruktur dan alat-alat menganalisa dan mengatur informasi18. memproses, menganalisis, menafsirkan dan mengatur informasi tempat kerja dan data terkait dan mengatur pekerjaan19. hasil diperlukan dalam perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan, dapat diterapkan untuk operasi independen kecil atau bagian dari sebuah organisasi perlindungan lingkungan20. mengikuti prinsip-prinsip perlindungan lingkungan, strategi dan pedoman. 78Panduan Pelayanan Bimbingan KarirKeterampilan Kerja UtamakuKalian diminta untuk menilai keterampilan kerja utama kalian dengan menjawab pertanyaan berikut. Kalian bisa tanyakan kepada teman-teman yang mengenal kalian Keterampilan Komunikasi Tidak Kadang YaSaya memperhatikan apa yang orang lain katakan 1 2 3Saya bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain1 2 3Saya bisa menulis surat singkat dan laporan 1 2 3Saya bisa mewawancara atau memimpin jalannya diskusi 1 2 3Saya bisa bahasa Tetum, Portugis, Spanyol dan Indonesia 1 2 32 Keterampilan dengan Orang lain Tidak Kadang YaSaya peka terhadap perasaan orang lain 1 2 3Saya senang bekerja dengan orang lain 1 2 3Saya mendorong dan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan1 2 3Saya memuji mereka yang menunjukkan kinerja baik 1 2 3Saya menyelesaikan masalah dengan orang lain dengan cara yang baik1 2 33 Keterampilan praktis Tidak Kadang YaSaya bisa mengendarai kendaraan mobil, truk, motor, dll 1 2 3Saya tahu bagaimana menggunakan mesin dan peralatan 1 2 3Saya bisa membuat atau memperbaiki sesuatu 1 2 3Saya bisa memperbaiki sesuatu 1 2 3Saya tahu bagaimana menanam tumbuhan dan merawat hewan1 2 34 Keterampilan organisasi dan manajemen Tidak Kadang YaSaya bisa merencanakan agar semua hal berhasil 1 2 3Saya tahu caranya membuat inventaris dan mengatur hal 1 2 3Saya bisa mengatur dan memotivasi orang untuk bekerja 1 2 3Saya bisa mengelola uang dan anggaran 1 2 3Saya bisa membuat keputusan dan bertanggungjawab 1 2 35 Keterampilan Menyelesaikan Masalah Tidak Kadang YaSaya akan bertanya atau cari tahu dari orang lain jika saya tidak tahu1 2 3Jika sesuatu tidak berjalan semestinya, saya kan penasaran mencari penyebabnya1 2 3Saya mencoba menganalisis suatu masalah 1 2 3Saya mencoba mencari solusi kreatif suatu masalah 1 2 3Saya bisa menyelesaikan pertikaian 1 2 3Lembar Kerja 15 Lembar Kerja79Jumlahkan seluruh angka yang sudah kalian lingkari. Jumlah totalnya adalah ____________• Lebih dari 90 Selamat! Kalian memiliki keterampilan utama kerja yang sangat baik, tapi selalu bisa Nilai antara 50-59 Kalian memiliki keterampilan utama kerja yang baik tapi perlu Nilai antara 49 atau lebih rendah Kalian perlu meningkatkan kemampuan kalian lebih baik. 80Panduan Pelayanan Bimbingan KarirLembar Kerja 16Pekerjaan Yang Membutuhkan Keterampilan TeknisSecara berkelompok, kalian diminta menilai keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam pekerjaan impian kalian melalui diskusi dengan para profesional, atau sumber lain misalnya pendapat ahli yang bisa kalian dapat dari buku atau internet. Dalam kelompokmu, putuskan dulu jenis pekerjaan apa yang akan kalian nilai. Pekerjaan itu harus spesik misalnya perancang busana, jurnalis tv Setelah itu, kalian diminta mengidentikasi 1 Tugas dan tanggungjawab pekerjaan, dan 2 keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan itu. Urutkanlah di bawah tabel berikut impiankuTugas dan tanggungjawabKeterampilan yang dibutuhkanTunjukkan bagaiamana keterampilan itu penting untuk• Mendapatkan pekerjaan• Mempertahankan pekerjaan• Meningkatkan karir• Fleksibel dalam pasar kerja Lembar Kerja81Studi Kasus Program PAKET JawabanDalam kelompok, anak didik diminta mendiskusikan dan mengisi lembar studi kasus di bawah ini. Berilah tanda silang X pada pernyataan di bawah ini dan berikan Kasus Ya Tidak Penjelasan Guru1 Sujatmiko keluar dari sekolah ketika masih di kelas dua SMP, dia bisa langsung mengikuti ujian PAKET bisa mengikuti ujian PAKET C, seseorang harus memiliki ijasah SMP atau ijasah PAKET Karena kondisi kesehatan orangtuanya memburuk, Syarif terpaksa berhenti dari sekolah setelah lulus SMP. Teman-temannya mengatakan impiannya melanjutkan ke bangku kuliah masih terbuka bisa mengikuti program PAKET C dan setelah lulus dari ujian PAKET C, ia bisa melanjutkan ke universitas. 3 Ujian PAKET B dilaksanakan pada waktu yang bersamaan dengan ujian nasional SMP. XSemua ujian PAKET A,B,C dilakukan terpisah dari ujian nasional formal SMP, SMA, SMK. Tapi tetap ijasah yang didapat Program PAKET bisa diikuti sambil menyadari bahwa banyak orang tidak bisa menyelesaikan atau melanjutkan pendidikannya karena berbagai alasan termasuk masalah keungan. Program PAKET dirancang untuk mereka yang harus bekerja namun ingin melanjutkan sekolah Lulusan PAKET B bisa melanjutkan ke SMA umum namun tidak bisa ke SMK XLulusan PAKET B bisa melanjutkan ke SMA umum maupun SMK seperti halnya lulusan SMP PAKET C graduates can continue their study in social elds at the university, but not in the science eld. XLulusan PAKET C bisa melanjutkan studinya ke bidang apapun, seperti halnya lulsan SMA lain selama bidangnya sama dengan yang ada di PAKET7 Program PAKET C juga memiliki jurusan seperti di SMA dan SMK. XProgram PAKET C menawarkan pilihan seperti halnya di SMA dan Sistem pembelajaran pada program PAKET disesuakan dengan kondisi dan waktu peserta. XProgram PAKET memberikan waktu belajar yang î›eksibel. Sebagian besar program PAKET memiliki kelas sendiri di sing dan sore Dalam program PAKET, selain mata pelajaran akademik, para pesertanya juga mendapatkan program keterampilan hidup. XSemua program PAKET juga mengajarkan keterampilan hidup bagi anak didik sehingga bisa masuk ke dunia Semua program PAKET gratis. XSemua program PAKET Kerja 18 82Panduan Pelayanan Bimbingan KarirStudi Kasus Program PAKET Berilah tanda silang X pada pernyataan di bawah ini dan berikan Kasus Ya Tidak Penjelasan1 Sujatmiko keluar dari sekolah ketika masih di kelas dua SMP, dia bisa langsung mengikuti ujian PAKET Karena kondisi kesehatan orangtuanya memburuk, Syarif terpaksa berhenti dari sekolah setelah lulus SMP. Teman-temannya mengatakan impiannya melanjutkan ke bangku kuliah masih terbuka Ujian PAKET B dilaksanakan pada waktu yang bersamaan dengan ujian nasional Program PAKET bisa diikuti sambil Lulusan PAKET B bisa melanjutkan ke SMA umum namun tidak bisa ke Lulusan PAKET C hanya bisa melanjutkan pendidikannya di bidang sosial di universitas, bukan di bidang eksakta 7 Program PAKET C juga memiliki jurusan seperti di SMA dan Sistem pembelajaran pada program PAKET disesuakan dengan kondisi dan waktu Dalam program PAKET, selain mata pelajaran akademik, para pesertanya juga mendapatkan program keterampilan hidup. 10 Semua program PAKET gratis. Lembar Kerja83Kenali Keterampilan yang Sudah KudapatKalian diminta menjawab semua pertanyaan berikut ini1. Pendidikan & Pengetahuan a Tingkat Pendidikan tertinggi _________________________________________________ b Tiga mata pelajaran terbaik di sekolah ________________________________________2. Pengalaman latihan a Pelatihan keterampilan yang selesai __________________________________________ b Pelatihan lain yang selesai __________________________________________________3. Pengalaman kerja dari yang dibayar, bekerja untuk keluarga, paruh waktu, magang, kerja sukarela, dll. _____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________4. Alat, mesin atau perkakas yang bisa saya gunakan mesin bordir atau jahit, alat perpipaan, alat pertamanan, alat masak, alat menata rambut, mesin kasir, kamera, komputer, dll. ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________5. Keterampilan dalam bekerja dengan data atau melakukan pekerjaan administrasi melakukan inventarisasi, mengklasikasikan data, menghitung, memeriksa, penelitian, menggunakan database/informasi dari komputer, menulis memo kantor dan laporan, memeriksa keakuratan data, menyimpan catatan, dll. ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________6. Keterampilan dalam hal pelayanan pelanggan atau pengawasan kerja mengambil pesanan pelanggan di restoran, penjualan ritel, bekerja sebagai resepsionis, mengawasi kerja kru, mengelola salon kecantikan, dll. ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________7. Keterampilan dalam membuat barang khusus, produk atau jasa pakaian, makanan segar, makanan kering atau yang dimasak, roti, kerajinan tangan, kriya kayu, batik, produk sutra, fotogra, karangan bunga, dll. ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________8. Keterampilan lain ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________ Setelah menjawab semua pertanyaan, kalian perlu mengidentikasi, keterampilan apa yang harus ditawarkan pada para ___________________________________________________2. ___________________________________________________3. ___________________________________________________4. ___________________________________________________5. ___________________________________________________Lembar Kerja 22 84Panduan Pelayanan Bimbingan KarirLembar Kerja 23 Contoh Curriculum Vitae CVCatatan untuk membantu peserta didik dicetak Panjaitan 23, Jl Thamrin SurabayaTel XXXXXXXXXXXEmail apanjaitan Pengalaman KerjaBagian dari CV ini diisi dengan pengalaman kerja. Buat daftar perusahaan-perusahaan dimana kamu pernah bekerja dari yang paling baru hingga yang sudah lama, tanggal bekerja, posisi kerja dan daftar tugas dan tanggung jawab ser ta pencapaian. Jika kamu telah menyelesaikan suatu/beberapa kegiatan magang, pengalaman ini juga bisa dimasukkan dalam bagian ini. Kamu juga dapat membuat daftar pekerjaan-pekerjaan informal yang pernah kamu lakukan seperti membantu usaha keluarga atau teman.Nama PerusahaanTanggal Bekerja PosisiTanggung Jawab/PencapaianPendidikanPada bagian pendidikan dari CV ini, kamu dapat membuat daftar sekolah-sekolah yang pernah dihadiri, tingkat pencapaian terakhir dan juga setiap penghargaan khusus dan/atau penghargaan yang pernah ini meliputi keterampilan yang berhubungan dengan bidang posisi/karir yang kamu lamar, yaitu keterampilan komputer, keterampilan bahasa, dll. Sertakan juga keterampilan yang Anda pelajari baik saat menghadiri sekolah atau luar sekolah. Berikan penekanan pada keterampilan inti kerja/keterampilan hidup yang mungkin Anda miliki, seperti kerja dalam tim, komunikasi, tersedia jika dibutuhkan/dimintaTidak perlu menyertakan referensi pada CVmu. Sebaliknya, kamu dapat memiliki daftar yang terpisah yang siap untuk diberikan kepada pemberi kerja potensial jika mereka meminta referensi tersebut. Tanggal dan tanda tangan Lembar Kerja85Contoh Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancaradiambil dari lima kata sifat yang paling bisa menggambarkan dirimu?1. Mengapa saya harus mempertimbangkanmu untuk posisi ini? 2. Mengapa Anda adalah kandidat terbaik untuk posisi ini? 3. Ceritakan satu hal dalam hidupmu yang membuatmu Kualitas diri seperti apa yang menurut Anda diperlukan agar bisa berhasil 5. dalam pekerjaan ini? Gambarkan pekerjaan Pekerjaan apa yang paling menarik untukmu?7. Apa yang membuat Anda tertarik dengan pekerjaan ini?8. Jelaskan masalah paling sulit yang harus Anda selesaikan. Apakah kondisinya 9. dan apa yang Anda lakukan? Apakah Anda akan melakukannya dengan cara berbeda di lain waktu? Secara umum, bagaimanakah Anda menangani konî˜ik? 10. Gambarkan solusi kreatif yang harus Anda kembangkan untuk menyelesaikan 11. apa yang membuatmu bangga?12. Jelaskan waktu dimana Anda menggunakan keterampilan mencari Gagasan apa yang paling terkait dengan pekerjaan yang pernah Anda 14. atau apakah yang menyebabkan masalah paling besar ketika Anda 15. mengimplementasikan gagasan Anda? Ceritakan tentang situasi yang keluar dari kendali Anda. Bagaimana Anda 16. menanganinya? Gambarkan siapa mitra terbaik/terburuk yang pernah Anda miliki. 17. Ceritakan tentang hal sudah pernah anda capai sebagai anggota Bagaimana anda mendenisikan atmosr kerja yang baik? 19. Ceritakan ketika Anda muncul dengan gagasan baru. Apakah disetujui? Jika 20. iya bagaimana Anda melaksanakannya? Pernahkah ada suatu masa dimana gagasan Anda ditolak? Ceritakan. 21. Lembar Kerja 24 86Panduan Pelayanan Bimbingan KarirCeritakan ketika gagasan Anda ditolak/ Bagaimanakah cara Anda membuat keputusan yang baik? 23. Ceritakan ketika terakhir kali anda membuat keputusan yang baik dan 24. jelaskan apakah itu dan bagaimana hasilnya. Ceritakan mengenai keputusan atau penilaian yang harus anda ambil di 25. pekerjaan. Jelaskan keputusan terburuk yang pernah kalian buat dan bagaimana 26. memperbaikinya. Apakah yang memotivasi Anda?27. Apakah hal yang paling membuat Anda frustasi?28. Ceritakan tentang proyek yang membuat anda senang?29. Bagaimanakah denisi pekerjaan yang baik?30. Apa yang menjadikan pekerjaan itu bisa Anda nikmati?31. Pada kondisi apakah Anda bisa bekerja dengan baik?32. Apakah kelebihan dan kekurangan Anda?33. Apakah sasaran anda 5 tahun ke depan? 34. Apakah arti kata ‘gagal’ bagi Anda?35. Apakah arti kata ‘sukses’ untuk Anda?36. Apakah Anda menganggap diri Anda berhasil?37. Apakah Anda membuat tujuan untuk diri anda sendiri dan bagaimana 38. caranya?Ceritakan kondisi kerja dimana Anda harus menggunakan keterampilan 39. tertarik mendengarkan tentang saat terakhir Anda mengambil risiko. 40. Apakah itu dan bila harus melihat ke belakang, apakah itu keputusan yang tepat?Pada hal apa sajakah yang biasanya kesabaran Anda mudah habis? 41. Keputusan Apa yang menurut Anda paling sulit?42. Kondisi kerja seperti apa yang menurut Anda paling sulit? 43. Apa yang Anda lakukan ketika Anda harus mencapai banyak hal pada satu 44. waktu yang singkat?Apa yang Anda lakukan ketika Anda bermasalah dengan rekan kerja Anda?45. Apakah proyek paling penting yang Anda kerjakan dan mengapa anda 46. memilih contoh itu? Orang seperti apa yang sulit bergaul dengan Anda?47. Lembar Kerja87Apakah Anda memilih bekerja sendiri atau dengan orang lain?48. Orang seperti apa yang paling bisa bergaul dengan Anda? 49. Ceritakan tentang masa ketika pada kondisi sulit anda bisa menyatukan 50. sebuah tim. Hal apa yang menurut Anda paling sulit dalam bekerja dengan para mitra? 51. Jelaskan sebuah proyek kelompok yang baru-baru ini Anda terlibat di 52. dalamnya. Jelaskan apa peran Anda, tujuan proyek, dan bagaimana Anda menangani perbedaan pendapat. Apakah hasilnya? Apakah yang Anda lakukan ketika Anda tahu anda benar dan yang lain tidak 53. setuju dengan Anda?Bagaimanakah Anda membangun konsensus?54. Bagaimana Anda memotivasi orang lain?55. Jika anda diterima, apa yang anda lakukan pada 45 hari pertama? 56. Jelaskan satu perubahan yang Anda lakukan dalam hidup yang paling 57. meja Anda seperti Ceritakan saat terakhir Anda tidak berhasil menyelesaikan suatu 88Panduan Pelayanan Bimbingan KarirLembar Kerja 25 Jenis Kontrak Tenaga KerjaPada Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 100 Tahun 2004 ada tiga jenis kontrak tenaga kerja Kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT, Kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTT , Kontrak Perjanjian dengan Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja Outsourcing. a Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWTPKWT ditandatangani oleh pemilik kerja dan ‘pekerja kontrak’ untuk pekerjaan khusus dalam satu periode waktu tertentu. Kontrak ini ditulis dan menggunakan Bahasa indonesia dan huruf latin. Jika kontrak ini tidak ditulis dalam bahasa Indonesia, kesepaatan ini secara otomatis menjadi Kontrak Kerja Permanen. Beberapa aspek dalam PKWT adalah Pekerjaan yang disepakati tidak boleh di bawah aturan yang berlaku•î˜Tidak ada masa percobaan dan pembaharuan kontrak•î˜Maksimal 3 tahun•î˜PKWT tidak digunakan untuk pekerjaan tetap •î˜Pekerja harus terdaftar di disnaker•î˜PKWT diperkenankan untuk•î˜a. produk baru, kegiatan baru atau produk tambahan yang masih dalam masa uji coba;b. mengisi posisi sementara dalam waktu 3;c. pekerjaan musiman;d. pesanan khusus/memenuhi target Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu PKWTTPKWTT tidak memiliki batasan waktu. Masa percobaan selama tiga bulan harus disebutkan secara khusus dalam kontrak; jika tidak, tidak ada masa percobaan. Aturan tenaga kerja termasuk gaji minimum, dimulai di awal kontrak bukan di akhir masa uji coba. Hak pegawai secara penuh harus sejalan dengan aturan tenaga kerja dan mungkin memiliki manfaat lain. c Perjanjian dengan Perusahaan Penyedia Jasa Tenaga Kerja OutsourcingOutsourcing merupakan proses dimana perusahaan utama membeli jasa dari perusahaan outsourcing, dan bukan merekrut stafnya, untuk tugas yang tidak menjadi bagian kegiatan utamanya. Melalui proses ini, hubungan kerja diberikan kepada perusahaan outsourcing. Perusahaan dari berbagai sektor ekonomi di Lembar Kerja89Indonesia menggunakan sistem ini termasuk bank, industri kertas, karet dan pemrosesan plasti, perusahaan makanan dan minuman. Perusahaan yang menggunakan outsourcing bisa merupakan hasil kerjasama dengan investor asing, perusahaan miliki negara dan industri swasta. Pelayanannya termasuk keamanan, pengepakan, pemeliharaan, mekanik, resepsionis, data entry dan call center. Berikut ini adalah kondisi hukum dimana kerja bisa dioutsourcingkan Pekerjaan itu bukan merupakan kegiatan inti perusahaan; •î˜Dilakukan dengan atau tanpa pesanan langsung dari pihak •î˜yang menawarkan pekerjaan; Pekerjaan ini mendukung kerja perusahaan;•î˜Pekerjaan ini tidak mengganggu proses produksi secara •î˜langsung; Perusahaan â€¢î˜ outsourcing harus membuat kerjasama dan memiliki ijin operasional dari lembaga yang mengatur tenaga kerja. Sebuah kesepakatan tertulis harus terjadi antara dua perusahaan termasuk a gabaran jenis pekerjan yang harus dilakukan oleh pekerja; b hubungan ketenagakerjaan akan muncul antara pekerja dan perusahaan outsourcing. Jika dua elemen ini tidak ada dalam kontrak, maka hubungan tenaga kerja akan dianggap ada antara perusahaan utama dan pekerja. Referensi91Referensi PublikasiBauer, Susanne; Finnegan, Gerry; Haspels, Nelien 2004, GET Ahead for Women in Enterprise Training Package and Resource Kit. Bangkok and Geneva Loree 2007, Minute Guide for Young Jobseekers. Manila ILO and the Philipines Department of Labor and Pendidikan dan Kebudayaan 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua, Jakarta Balai Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Kesetaraan 2007, Keterampilan Fungsional Belajar Wirausaha. Jakarta Depdiknas, Direktorat Genderal Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Kesetaraan 2007, Keterampilan Fungsional Kesetaraan Gender, Kelas 8-9. Jakarta Depdiknas, Direktorat Genderal Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Nasional 2006, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender Panduan dan Modul Penyelenggaraan, Membangun masyarakat desa dengan pendekatan potensi dan budaya lokal. Jakarta Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Genderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat POLSA Politeknik Surakarta.Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2007, Klasikasi Jabatan Standard Internasional K JSI/ISCO 1988. Jakarta Depnakertrans, Direktorat Genderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja. Panduan Pelayanan Bimbingan Karir92Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2002, Informasi Peluang Usaha. Jakarta Depnakertrans, Direktorat Genderal Pembinaan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam PMPTK 2007, Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta Depdiknas, Ditjen PMPTK. Elndri; Firti Rasmita 2008, Pilih Jurusan di Universitas. Padang Penerbit Baduose Elvira; Isaeva, Diana; Kim, Lyudmila 2007, Manual for Practitioners on Life Skills Development, Counselling and Career Guidance for Working Children. Tajikistan and Uzbekistan Ellen 2006, Career Guidance A Resource Handbook for Low- and Middle-Income Countries. Geneva International Labour Oce. International Labour Oce 2007, GEMS Toolkit for Decent Work Promotion Gender Mainstreaming Strategies for Labour and Social Welfare Agencies Employers’ and Workers’ Organizations, Programming Tools. Bangkok Labour Oce 2007, Guiding Youth Careers A handbook for those who help young jobseekers. Manila Youth Employment Network 2005, 7 langkah mencari kerja. Jakarta Youth Employment Network 2005, Panduan Mentor dalam Panduan Saku. Jakarta I-YEN. Luthans, Fred; Keith, Davis 1996, Organizational Behavior. New York Adrian Liviu; Azoitei, Nicoleta Daniela 2007, Self Guide for Youth Entering the World of Work. Romania 2005, Kamus Psikologi Dan Bimbingan. Malang Universitas Negeri 2008, Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Padang UNP. Prihadhi, Endra 2004, My Potential. Jakarta Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Puskur Balitbangdiknas 2007, Model Kurikulum Pengembangan Diri. Jakarta Puskur Balitbangdiknas. Sanggar Bimbingan dan Konseling DKI Jakarta 2004, Modul Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pengembangan Diri. Kelas XI SMA berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta PT. Tunas Melati. Referensi93Simon, A. Herbert 1997, Administrative behavior. New York The Free 2001, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung Yrama InternetKoran Nias Mengenali Potensi Diri, Kawula muda Mencari Pekerjaan 7 langkah mencari kerja. diakses pada 23 Juni Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia Tips & Cara Memilih Jurusan Kuliah Di Perguruan Tinggi Yang Baik – Panduan Siswa-Siswi SMP dan SMA. diakses pada 23 Juni Pilih SMA atau SMK? diakses pada 23 Juni 2008. PANDUAN PELAYANANBIMBINGAN KARIR Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Referensi97PANDUAN PELAYANANBIMBINGAN KARIR Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Minute Guide for Young Jobseekers. Manila ILO and the Philipines Department of Labor and employmentCruz-ManteCruz-Mante, Loree 2007, Minute Guide for Young Jobseekers. Manila ILO and the Philipines Department of Labor and Keluarga berwawasan Gender Panduan dan Modul Penyelenggaraan, Membangun masyarakat desa dengan pendekatan potensi dan budaya lokal. Jakarta Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Genderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan NasionalNasional Departemen PendidikanDepartemen Pendidikan Nasional 2006, Pendidikan Keluarga berwawasan Gender Panduan dan Modul Penyelenggaraan, Membangun masyarakat desa dengan pendekatan potensi dan budaya lokal. Jakarta Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Genderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat POLSA Politeknik Surakarta.Rambu-rambu Penyelenggaraan bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta Depdiknas, Ditjen PMPTK. elfindri; Firti RasmitaPmptk DitjenDitjen PMPTK 2007, Rambu-rambu Penyelenggaraan bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta Depdiknas, Ditjen PMPTK. elfindri; Firti Rasmita 2008, Pilih Jurusan di Universitas. Padang Penerbit baduose ; LuthansDavis KeithLuthans, Fred; Keith, Davis 1996, Organizational behavior. New York McGrow- Psikologi Dan bimbinganMunandirMunandir 2005, Kamus Psikologi Dan bimbingan. Malang Universitas Negeri Pelaksanaan Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Dasar dan MenengahPrayitnoPrayitno 2008, Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Padang Pelayanan bimbingan dan Konseling Pengembangan Diri. Kelas XI SMA berdasarkan Kurikulum berbasis KompetensiDki Sanggar Bimbingan Dan KonselingJakartaSanggar bimbingan dan Konseling DKI Jakarta 2004, Modul Pelayanan bimbingan dan Konseling Pengembangan Diri. Kelas XI SMA berdasarkan Kurikulum berbasis Kompetensi. Jakarta PT. Tunas muda Mencari Pekerjaan 7 langkah mencari kerja. Nias Mengenali Potensi DiriKoran Nias Mengenali Potensi Diri, Kawula muda Mencari Pekerjaan 7 langkah mencari kerja. diakses pada 23 KomunitasOnline Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia Tips & Cara Memilih Jurusan Kuliah Di Perguruan Tinggi Yang baik – Panduan Siswa-Siswi SMP dan SMA. diakses pada 23 Juni 2008.
PENDIDIKANKARAKTER. A. Pengertian. Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri ( Doni Koesoemah: 2007) Menurut Jakoep Ezra, seorang ahli Character, "Karakter adalah kekuatan untuk bertahan dimasa sulit".
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK MAKALAH TERAPI GESTALT APTL 1Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dosen Pengampu Sesha Dias Mumpuni, M. Pd Disusun Oleh Diyan Tri Wijaya 1114500024 Atina Maulida 1114500034 Diana Rachmawati 11145000 Nihlatul Amanah 1114500051 Topan Egi Pratama 1114500061 Zarqawi Salahudin 1114500105 Kelas 4B PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2016 PENDAHULUAN Terapi Gestalt adalah sebuah pendekatan eksistensial, fenomenologis, dan proses berbasis yang dibuat pada premis bahwa individu harus dipahami dalam konteks hubungan mereka yang berkelanjutan dengan lingkungan. Tujuan awal adalah klien untuk mendapatkan kesadaran yang mereka alami dan bagaimana mereka melakukannya. melalui kesadaran ini, perubahan otomatis terjadi. Pendekatan fenomenologis berfokus pada persepsi klien tentang realitas dan eksistensial karena didasarkan pada gagasan bahwa orang selalu dalam proses menjadi, memperbaharui, dan menemukan kembali diri mereka sendiri. Sebagai pendekatan eksistensial, terapi Gestalt memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan sebagai individu mengalaminya dan menegaskan kapasitas manusia untuk pertumbuhan dan penyembuhan melalui hubungan interpersonal dan pengetahuan Yontef,1995. Singkatnya, pendekatan ini berfokus pada di sini dan sekarang, apa dan bagaimana, dan Aku/Engkau untuk berhubungan Brown, 2007; Yontef & Jacobs, 2008. Berbeda dengan cara kerja Perls, Gestalt kontemporer tekanan terapi dialog dan hubungan antara klien dan terapis, kadang-kadang disebut Terapi Gestalt relasional. Mengikuti jejak Laura Perls dan “Cleveland Sekolah “saat Erving dan Miriam Polster dan Joseph Zinker berada di fakultas pada tahun 1960, model ini mencakup lebih banyak dukungan dan peningkatan kebaikan dan kasih sayang dalam terapi dibandingkan dengan gaya konfrontatif dan dramatis Fritz Perls Yontef, 1999. Mayoritas terapis Gestalt menggunakan gaya yang mendukung, menerima, empatik, dialogis, dan menantang. Penekanan pada kualitas hubungan terapis-klien dan membiasakan empatik sementara menekan kebijaksanaan dan sumber daya Kain, 2002 klien. Meskipun Fritz Perls dipengaruhi oleh konsep psikoanalisis, mengambil masalah teori Freud pada sejumlah alasan. Sedangkan pandangan Freud pada manusia dasarnya mekanistik, Perls menekankan pendekatan holistik untuk kepribadian. Freud berfokus pada penekanan pertentangan intrapsikis dari anak usia dini, sedangkan Perls dihargai memeriksa situasi sekarang. Pendekatan Gestalt berfokus lebih banyak pada proses dari pada konten. Terapis merancang eksperimen dirancang untuk meningkatkan kesadaran klien tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. Perls menegaskan bahwa bagaimana individu berperilaku di masa sekarang saat ini jauh lebih penting untuk pemahaman diri daripada mereka berperilaku seperti yang mereka lakukan. Kesadaran biasanya melibatkan wawasan dan kadang-kadang introspeksi, tapi Terapis Gestalt menganggapnya lebih dari baik. Penerimaan diri, pengetahuan tentang lingkungan, tanggung jawab untuk pilihan, dan kemampuan untuk melakukan kontak dengan lapangan mereka sistem dinamis hubungan timbal balik dan orang-orang di dalamnya adalah proses kesadaran yang penting dan tujuan, yang semuanya didasarkan pada di sini-dan-sekarang mengalami yang selalu berubah. Klien diharapkan untuk melakukan sendiri melihat, perasaan, penginderaan, dan menafsirkan, sebagai lawan menunggu secara pasif untuk terapis untuk menyediakan mereka dengan wawasan dan jawaban. Terapi Gestalt hidup dan mempromosikan langsung mengalami daripada yang samar-samar berbicara tentang situasi. Pendekatan pengalaman dalam klien datang untuk mengatasi dengan apa dan bagaimana mereka berpikir, merasa, dan melakukan karena mereka berinteraksi dengan terapis. Praktisi Gestalt nilai sepenuhnya hadir selama pertemuan terapi dengan keyakinan bahwa pertumbuhan terjadi dari hubungan antara klien dan terapis. RIWAYAT HIDUP FRITZ PERLS /LAURA PERLS FREDERICK S. FRITZ PERLS, MD, PhD 1893-1970 adalah pencetus utama dan pengembang terapi Gestalt. Lahir di Berlin, Jerman, Keluarga dari menengah bawah, kemudian ia menyalahkan dirinya sebagai sumber kesulitan dari orang tuanya. Meskipun ia gagal ketujuh kelas dua kali dan dikeluarkan dari sekolah karena kesulitan dengan pihak berwenang, kecerdasaannya terganggu dan ia tidak-kembali untuk menyelesaikan sekolah tinggi tetapi untuk mendapatkan gelar kedokterannya MD dengan spesialisasi dalam psikiatri. Pada 1916 ia bergabung Angkatan Darat dan Jerman menjabat sebagai tenaga medis di Perang Dunia I. pengalamannya dengan tentara yang di bagian garis depan menyebabkan minatnya dalam fungsi mental, yang menyebabkan dia psikologi gestalt. Setelah perang, Perls bekerja sama dengan Kurt Goldstein di Goldstein Institute for Soldiers kerusakan-otak di Frankfurt. Melalui asosiasi ini bahwa ia datang untuk melihat Pentingnya melihat manusia secara keseluruhan bukan sebagai jumlah tersendiri dari bagian fungsi. melalui asosiasi ini ia bertemu dengan istrinya, Laura, yang berpenghasilan PhD-nya dengan Goldstein. Kemudian ia pindah ke Wina dan mulai melatih psikoanalitiknya. Perls dalam analisis dengan Wilhelm Reich, seorang psikoanalis yang merintis metode pemahaman diri dan perubahan kepribadian yang bekerja dengan tubuh. Perls dan beberapa rekannya mendirikan New York Institute for Gestalt Therapy pada tahun 1952. Akhirnya Fritz meninggalkan New York dan menetap di Big Sur, California, di mana ia mengadakan seminar dan workshop di Esalen Institute, mengukir reputasinya sebagai inovator dalam psikoterapi. Ia memiliki dampak yang besar pada orang-orang, sebagian melalui tulisan profesional, tapi terutama melalui hubungan pribadi dalam workshopnya. Secara pribadi, keduanya penting dan membingungkan. Secara khusus orang mengagumi atau menemukan perbandingan dan melihat pertemuan kebutuhan melalui kecakapan memerankan. Memiliki kecenderungan teater sejak kecil, ia senang berada di atas panggung dan mengadakan acara. Ia dipandang berbagai sebagai berwawasan, cerdas, cerah, provokatif, manipulatif, berseteru, menuntut, dan inspiratif. Sayangnya, beberapa orang yang menghadiri workshop melanjutkan untuk meniru sisi yang kurang menarik dari kepribadian Perls. Meskipun Perls tidak senang dengan hal ini, ia tidak sedikit untuk mencegahnya. Untuk menceritakan dari kehidupan Fritz Perls, saya merekomendasikan riwayat hidupnya, In and Out of the Garbage Pail 1969b. Untuk diperbanyak-penelitian capter tentang sejarah terapi Gestalt, lihat Bowman 2005. RIWAYAT HIDUP LAURA POSNER PERLS, PhD LAURA POSNER PERLS, PhD 1905-1990 lahir di Pforzheim, Jerman putri baik-untuk-menjadi orang tua. Dia mulai bermain piano pada usia 5 tahun dan bermain dengan keterampilan profesional saat dia berusia 18 tahun. Dari usia 8 tahun dia terlibat tari modern, dan keduanya musik dan tari modern tetap menjadi bagian penting dari dirinya kehidupan dewasa dan dimasukkan ke dalam terapinya dengan beberapa klien. Pada saat Laura mulai berlatih sebagai psikoanalis ia telah mempersiapkan untuk berkarir sebagai konser pianis, telah menghadiri sekolah hukum, memeroleh gelar doktor di Psikologi Gestalt, dan membuat studi intensif filsafat eksistensial dengan Paul Tillich dan Martin Buber. Jelas, Laura sudah memiliki latar belakang yang banyak saat bertemu Fritz pada tahun 1926 dan mereka mulai kolaborasi, yang mengakibatkan dasar-dasar teoritis dari Terapi Gestalt. Laura dan Fritz menikah pada tahun 1930 dan memiliki dua anak ketika tinggal dan berlatih di Afrika Selatan. Laura menjadi andalan untuk lembaga New York untuk Terapi Gestalt setelah Fritz meninggalkan keluarganya untuk menjadi terkenal secara internasional sebagai penyanyi traveler untuk terapi Gestalt. Laura juga membuat kontribusi penting untuk pengembangan dan pemeliharaan gerakan terapi Gestalt di Amerika Serikat dan di seluruh dunia meskipun berbeda cara dari akhir 1940-an sampai kematiannya pada tahun 1990. Kata-kata Laura sendiri membuat jelas bahwa Fritz adalah generator, bukan pengembang atau organisator. Pada ulang tahun ke-25 New York Institute for Gestalt Therapy, Laura Perls 1990 menyatakan “Tanpa dukungan terus-menerus dari teman-temannya, dan dari saya, tanpa dorongan konstan dan kolaborasi, Fritz akan pernah membuat sebuah garis, maupun menemukannya” hal. 18. Laura memberikan banyak perhatian untuk hubungan dan dukungan, berbeda dari perhatian Fritz untuk fenomena intrapsikis dan fokus pada kesadaran. Penekanannya pada hubungan yang menggaris bawahi peran interpersonal dan menjadi responsif saat pengertian populer terapi Gestalt adalah bahwa memupuk tanggung jawab hanya untuk diri sendiri. Dia mengoreksi beberapa ekses yang dilakukan atas nama terapi Gestalt dan berpegang pada prinsip-prinsip dasar teori terapi Gestalt seperti yang ditulis di terapi gestalt Semangat dan Pertumbuhan Kepribadian manusia Perls, Heff Erline, & Goodman, 1951. Dia mengajarkan bahwa setiap terapis Gestalt perlu mengembangkan atau Gaya terapi sendiri. Dari sudut pandangnya, apa pun terintegrasi kepribadian dalam dukungan secara teknis Humphrey, 1986. Konsep Kunci Pandangan Mengenai Manusia Fritz Perls 1969a berlatih terapi Gestalt paternalistically. Klien harus tumbuh, berdiri di atas kaki sendiri, dan “menangani masalah hidup mereka sendiri” Hal. 225. Gaya Perls dalam melakukan terapi melibatkan dua agenda personal bergerak klien dari dukungan lingkungan untuk self-support dan reintegrasi bagian tidak mengakui kepribadian seseorang. Konsepsinya tentang sifat manusia dan dua agenda tersebut menetapkan panggung untuk berbagai teknik dan konfrontatif gaya melakukan terapi. Dia ahli dalam frustasi klien untuk meningkatkan kesadaran. Gestalt memandang alam manusia berakar pada filsafat eksistensial, fenomenologi, dan teori lapangan. Pengetahuan sejati adalah produk dari apa jelas dalam pengalaman perasa. Terapi bertujuan tidak pada analisis atau introspeksi tetapi pada kesadaran dan hubungan dengan lingkungan. Lingkungan terdiri dari kedua dunia eksternal dan internal. Kualitas hubungan dengan aspek dunia luar misalnya, orang lain dan dunia internal misalnya, bagian dari diri yang tidak mengakui yang dipantau. Proses “reowning” bagian dari diri yang tidak mengakui dan proses penggabungan langkah demi langkah sampai klien menjadi cukup kuat untuk melanjutkan perkembangan pribadi mereka sendiri. Dengan menjadi sadar, klien mampu untuk membuat pilihan informasi dan dengan demikian untuk hidup yang lebih Keberadaan bermakna. Asumsi dasar terapi Gestalt bahwa individu memiliki kapasitas untuk mengatur diri sendiri ketika mereka menyadari apa yang terjadi di dalam dan sekitar mereka. Terapi memberikan pengaturan dan kesempatan bagi kesadaran bahwa untuk menjadi didukung dan dipulihkan. Jika terapis mampu untuk tinggal dengan saat ini pengalaman dan kepercayaan klien dalam proses, klien akan bergerak ke arah peningkatan kesadaran, hubungan, dan integrasi Brown, 2007. Teori perubahan Gestalt berpendapat bahwa semakin kita bekerja menjadi apa atau tidak, semakin tetap sama. Teman baik Fritz dan psikiater rekan Arnie Beisser 1970 mengemukakan bahwa perubahan otentik terjadi lebih dari yang siapa kita daripada tidak mencoba menjadi diri kita. Menurut teori paradoks perubahan, kita berubah ketika menjadi sadar sebagai lawan untuk mencoba menjadi apa. Hal ini penting untuk klien “menjadi” semaksimal mungkin dalam kondisi mereka saat ini, daripada berjuang untuk menjadi apa yang mereka “harus.” Gestalt terapis berfokus pada menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan klien daripada mengandalkan terapis mengarahkan perubahan Yontef, 2005. Menurut Breshgold 1989, Beisser melihat peran terapis sebagai salah satu membantu klien untuk meningkatkan kesadaran, sehingga memudahkan reindetifikasi dengan bagian dari diri yang terasing. Beberapa Prinsip Terapi Gestalt Beberapa prinsip dasar yang mendasari teori terapi Gestalt yang singkat dijelaskan dalam capter ini holisme, teori lapangan, proses pembentukan-angka, dan organismik pengaturan-diri. Konsep-konsep kunci lainnya terapi Gestalt dikembangkan secara lebih rinci sebagai berikut. HOLISM Gestalt adalah kata Jerman yang berarti keseluruhan atau penyelesaian, atau bentuk yang tidak dapat dipisahkan dari bagian tanpa kehilangan esensinya. Semua alam dipandang sebagai kesatuan yang utuh, dan keseluruhan berbeda dari jumlah bagian-bagiannya. Karena terapis gestalt yang tertarik ke seluruh orang, menempatkannya tidak ada nilai unggul pada aspek tertentu dari individu. Praktek Gestalt hadir untuk pikiran, perasaan, perilaku, tubuh, kenangan, dan impian klien. Penekanan pada Figur aspek-aspek pengalaman individu yang paling menonjol setiap saat atau tanah aspek-aspek presentasi klien yang sering keluar dari kesadarannya. Isyarat latar belakang dapat ditemukan pada permukaan melalui gerakan fisik, nada suara, sikap, dan konten nonverbal lainnya. Hal ini sering disebut oleh terapis Gestalt sebagai “Menghadiri dengan jelas,” dengan memperhatikan bagaimana bagian yang layak untuk bersama, bagaimana individu membuat hubungan dengan lingkungannya, dan integrasi. TERAPI LAPANGAN Teori Gestalt didasarkan pada teori lapangan, yang didasarkan pada prinsip bahwa organisme harus melihat dalam lingkungannya, atau yang konteks, sebagai bagian dari lapanganberubah terus. Terapi Gestalt bertumpu pada prinsip bahwa segala sesuatu relasional, dalam perubahan, saling terkait, dan dalam proses. Terapis Gestalt memperhatikan dan mengeksplorasi apa yang terjadi di batasan antara orang dan lingkungan. Bahkan, Parlett 2005 menulis “lapangan telah menjadi salah satu yang paling sering digunakan istilah dalam literatur gestalt…lapangan adalah situasi seluruh terapis, klien, dan semua yang berlangsung. Lapangan dibuat dan terus-menerus dibuat ulang “hal. 43. GAMBAR-PROSES PEMBENTUKAN Berasal dari persepsi visual lapangan dari kelompok psikolog gestalt, proses pembentukan-angka menggambarkan bagaimana pembentukan pengalaman individu yang mengatur dari waktu ke waktu. Dalam terapi Gestalt membedakan latar depan Figur dan latar belakang ground. Proses Figur-formasi melacak bagaimana beberapa aspek dari field, field muncul dari latar belakang dan menjadi titik fokus dari perhatian dan kepentingan individu. Kebutuhan individu dominan pada saat tertentu yang mempengaruhi proses Frew, 1997. ORGANISMIK PENGATURAN-DIRI Proses pembentukan-angka yang terjalin dengan prinsip peraturan diri organismis, suatu proses dimana keseimbangan “terganggu” dengan munculnya kebutuhan, sensasi, atau kepentingan. Organisme melakukan yang terbaik untuk mengatur dirinya sendiri, mengingat kemampuan mereka sendiri dan sumber daya lingkungan mereka Latner, 1986. Individu dapat mengambil tindakan dan membuat hubungan yang akan mengembalikan keseimbangan atau berkontribusi perkembangan dan perubahan. Apa yang muncul dalam terapi pekerjaan dikaitkan dengan kepentingan atau apa klien mampu untuk mendapatkan kembali rasa keseimbangan. Terapis Gestalt mengarahkan kesadaran klien terhadap angka-angka yang muncul dari latar belakang selama sesi terapi dan menggunakan proses pembentukan-angka sebagai panduan fokus kerja terapi. Tujuannya adalah untuk membantu klien mendapatkan situasi terakhir yang belum terselesaikan, menghilangkan perbaikan gestalts, dan menggabungkan gestalts lebih mendalam. Sekarang Salah satu kontribusi utama pendekatan Gestalt adalah penekanan pada pembelajaran untuk menghargai sepenuhnya pengalaman saat sekarang. Berfokus pada masa lalu dan masa depan menjadi cara untuk menghindari masa lalu dengan masa sekarang. Polster dan Polster 1973 mengembangkan tesis bahwa “kekuatan di masa sekarang.” adalah kecenderungan ini umum untuk klien berinvestasi energinya dalam meratapi kesalahan masa lalu dan merenungkan tentang bagaimana kehidupan dan seharusnya beda atau terlibat dalam resolusi rencana untuk rencana masa depan. Sebagai klien mengarahkan energi mereka terhadap apa atau apa yang mungkin atau hidup di fantasi tentang masa depan, kekuatan mengurangi sekarang. Penyelidikan fenomenologis melibatkan perhatian apa yang terjadi saat ini. Untuk membantu hubungan klien pada saat ini. Terapis gestalt menanyakan pertanyaan “apa” dan “bagaimana”, tapi jarang pertanyaan “mengapa”. Untuk meningkatkan kesadaran “sekarang”, terapis mendorong ketegangan dialog masa sekarang dengan mengajukan pertanyaan seperti ini “Apa yang terjadi sekarang? Apa yang anda lakukan sekarang? Apa yang Anda alami saat duduk di sana dan mencoba untuk berbicara? Apa anda sadar saat ini? Bagaimana Anda mengalami rasa takut? Bagaimana Anda mencoba untuk menarik saat ini? ” Kebanyakan orang hiudp di masa sekarang hanya untuk waktu yang singkat dan cenderung menemukan cara mengganggu aliran masa kini. Malah mereka mengalami perasaan di sini dan sekarang, klien sering berbicara tentang perasaan mereka, seolah-olah perasaan mereka terpisah dari mereka pada saat mengalami. Salah satu tujuan terapi Gestalt membantu klien menyadari pengalaman mereka saat ini. Sebagai contoh, jika Josephine berbicara tentang kesedihan, rasa sakit, atau kebingungan, terapis mencoba mendapatkan kesedihannya, rasa sakit, atau kebingungan saat ini. untuk pengalaman, alat pengukur terapis kecemasan atau ketidaknyamanan hadir dan memilih intervensi lebih lanjut yang sesuai. Terapis mengizinkan Josephine melarikan diri dari sekarang, hanya untuk memperpanjang waktu beberapa menit selanjutnya. Jika perasaan muncul, terapis mungkin menyarankan percobaan yang akan membantu Josephine menjadi perasaan sadar, menjelajahi mana dan bagaimana dia mengalaminya, apa yang dilakukannya untuk dirinya, dan kemungkinan pilihan untuk mengubahnya jika tidak nyaman. Demikian juga, jika pikiran atau ide muncul, memperkenalkan sebuah eksperimen yang dapat membantunya menyelidiki pikiran, menjelajahi lebih lengkap, dan mempertimbangkan dampaknya dan kemungkinan konsekuensinya. Terapis Gestalt mengakui bahwa masa lalu akan membuat penampilan teratur pada saat ini, biasanya karena kurangnya penyelesaian pengalaman masa lalu. Ketika masa lalu tampak memiliki dampak yang signifikan terhadap kehadiran sikap atau perilaku klien, membawanya ke masa kini sebanyak mungkin. Ketika klien berbicara tentang masa lalu, terapis dapat meminta mereka untuk menghidupkan kembali seolah-olah mereka hidup sekarang. Terapis mengarahkan klien untuk “Membawa fantasi” atau “menceritakan mimpi seolah-olah Anda memilikinya sekarang, “berusaha untuk membantu menghidupkan kembali apa yang mereka alami sebelumnya. Sebagai contoh, daripada berbicara tentang trauma masa kecil lalu dengan ayahnya, klien menjadi sakit hati dan berbicara langsung kepada ayahnya dalam fantasi, atau dengan membayangkan dia hadir di ruang di kursi yang kosong. Salah satu cara untuk membawa vitalitas ke sesi terapi adalah untuk memperhatikan kedekatan dan kualitas hubungan antara klien dan terapis. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang di sini-dan-sekarang, fokus terapi Gestalt, saya sarankan Yalom 2003, Reynolds 2005, dan Lampert 2003. Selain itu, Windowframes Mortola, 2006 mengandung banyak fokus ide pada masa kini dan energi hubungan dalam pelatihan dan pengawasan terapis. Urusan belum terselesaikan Ketika angka muncul dari latar belakang tetapi tidak selesai dan diselesaikan, individu yang tersisa dengan urusan yang belum selesai, dapat terwujud dalam perasaan yang terpendam seperti kebencian, kemarahan, kebencian, sakit, kecemasan, kesedihan, rasa bersalah, dan ditinggalkan. Karena perasaan tidak sepenuhnya pengalaman dalam kesadaran, mereka berlama-lama di latar belakang dan dibawa ke kehidupan sekarang dengan cara-cara yang mengganggu hubungan yang efektif dengan diri sendiri dan orang lain “arah tidak lengkap mencari penyelesaian dan ketika mendapatkan kekuatannya, individu dikelilingi dengan keasyikan, perilaku kompulsif, kecemasan, energi menindas dan banyak perilaku mengalahkannya diri sendiri “Polster & Polster, 1973, hal. 36. Urusan belum selesai sampai permukaan individu dan tetap berhubungan dengan persaan terpendam. Efek yang belum diselesaikan sering muncul di beberapa penyumbatan dalam tubuh. Terapis Gestalt menekankan memperhatikan pengalaman tubuh pada asumsi bahwa jika perasaan yang terpendam cenderung menghasilkan beberapa sensasi fisik atau masalah. Perasaan tidak diakui membuat puing-puing yang mengacaukan tidak memerlukan emosional yang berpusat kesadaran. Misalnya, dalam kasus Stan ia tidak pernah merasa dicintai dan diterima oleh ibunya dan selalu pergi dengan perasaan bahwa ia tidak menyenangkan. Untuk menangkis kebutuhan persetujuan ibunya di masa sekarang, Stan melihat perempuan konfirmasinya layak sebagai manusia. Dalam mengembangkan varietas permainan mendapatkan perempuan untuk setuju dengan dia, Stan melaporkan bahwa dirinya masih belum puas. urusan yang belum selesai adalah mencegah dirinya dari keakraban otentik dengan perempuan karena kebutuhannya adalah bahwa seorang anak bukan orang dewasa. Stan perlu kembali keurusan lama dan mengekspresikan perasaan tidak diakuinya kekecewaan untuk mencapai penutupan. Dia harus mentolerir perasaan ketidakyamanannya menyertai yang mengakui dan bekerja melalui kebuntuan. Kebuntuan, atau titik macet, adalah waktu ketika dukungan eksternal tidak tersedia atau kebiasaan yang tidak berkerja. Tugas terapis adalah mendampingi klien yang mengalami kebuntuan atau frustasi tanpa menyelamatkan. Konselor membantu mendorong klien yang mengalami kondisi terjebak. Dengan mengalami kebuntuan, mereka bisa masuk ke hubungan dengan frustrasi dan menerima apa pun daripada mengharap perbedaannya. Terapi Gestalt adalah berdasarkan pada gagasan individu memiliki perjuangan menuju aktualisasi dan perkembangan bahwa mereka menerima semua aspek dari dirinya sendiri tanpa menghakimi dimensinya mulai berpikir, merasa, dan bertindak dengan cara berbeda. Hubungan dan Resistensi hubungan Dalam hubungan terapi memerlukan perubahan dan pertumbuhan yang terjadi. Membuat hubungan, melihat, mendengar, mencium, menyentuh, dan bergerak. Hubungan yang efekti berarti berinteraksi dengan alam dan dengan orang lain tanpa kehilangan akal individualitas seseorang. Prasyarat untuk hubungan yang baik adalah kesadaran yang jelas, penuh energi, dan kemampuan untuk mengekspresikan diri Zinker, 1978. Miriam Polster 1987 menyatakan hubungan adalah sumber perkembangan kehidupan. Penyesuaian kreatif terus diperbaharui individu dengan lingkungannya. Hal ini menuntut semangat, imajinasi, dan kreativitas. Pada jenis hubungan, sehingga yang paling akurat untuk memikirkan tingkat hubungan daripada pencapaian akhir. Setelah pengalaman hubungan, biasanya ada penarikan untuk mengintegrasikan apa yang telah dipelajari. Terapis Gestalt berbicara tentang dua fungsi batasan untuk menghubungkan dan memisahkan. Kedua hubungan dan penarikan diperlukan dan berfungsi sangat penting untuk kesehatan. Terapis Gestalt juga berfokus pada interupsi, gangguan, dan resistensi hubungan, mengembangan proses pembentukan tapi setelah mengalami. Resistensi biasanya diadopsi dari kesadaran kita dan berfungsi cara kronis, dapat berkontribusi untuk penyimpangan prilaku. Karena resistensi dikembangkan sebagai sarana untuk mengatasi situasi kehidupan, mereka memiliki kualitas positif serta yang bermasalah. Polster dan Polster 1973 menggambarkan lima yang berbeda jenis gangguan batas kontak yang mengganggu siklus pengalaman Introjection, projection, retroflection, deflection, dan confluence. Introyeksi adalah kecenderungan untuk tidak kritis menerima kepercayaan dan norma tertentu tanpa asimilasi untuk membuatnya kongruen dengan siapa kita. Introjection tetap asing bagi kita karena kita belum menganalis dan merestrukturisasikanya. Ketika introject, kita pasif menggabungkan lingkungan dengan menyediakan lebih dari mengidentifikasikan apa yang kita inginkan atau butuhkan. Jika kita tetap dalam tahap ini, energi terikat dalam mengambil hal-hal yang kita temukan dan percaya bahwa otoritas apa yang terbaik bagi kita daripada bekerja untuk hal-hal diri kita sendiri. Proyeksi adalah kebalikan dari introjection. Dalam Projection kita menyangkal aspek tertentu dalam diri kita dengan memberikannya ke lingkungan. Kepribadian yang tidak sesuai dengan citra diri kita yang tidak ditempatkan dan tidak diakui, yang ditugaskan untuk melihat orang lain; dengan demikian, banyak menyalahkan orang lain dalam masalah. Dengan melihat kualitas orang lain sangat kita menolak untuk mengakui diri sendiri, menghindari mengambil tanggungjawab atas perasaan sendiri dan orang lain, membuat kita tidak berdaya untuk memulai perubahan. Orang-orang yang menggunakan protection sebagai pola cenderung merasa bahwa mereka adalah korban dari keadaan, dan mereka percaya bahwa orang telah menyembunyikan makna di balik apa yang mereka katakan. Retrofleksi berbalik ke diri kita sendiri, apa yang kita ingin lakukan untuk orang lain atau melakukan untuk diri kita sendiri, apa yang kita inginkan, orang lain melakukan atau bagi kita. Proses ini gangguan utama dari fase aksi di siklus pengalaman dan biasanya melibatkan cukup banyak kecemasan. Orang yang mengandalkan retroflection cenderung menghambat diri dari mengambil tindakan karena takut malu, rasa bersalah, dan kebencian. Orang-orang yang self-mutilate atau yang melukai sendiri, misalnya, sering mengarahkan agresi ke dalam karena takut mengarahkan ke arah lain. Depresi dan psikosomatik keluhan sering diciptakan oleh retroflecting. Biasanya, gaya mal adaptif fungsi yang diadopsi di luar kesadaran kita; bagian dari proses terapi Gestalt adalah untuk membantu menemukan sistem self-regulatory sehingga bisa menangani duania secara realistis. Defleksi adalah proses gangguan atau membelokkan, sehingga terjadi kesulitan untuk mempertahankan rasa hubungan lanjutan. Berusaha untuk menekan atau meredakan hubungan melalui humor yang berlebihan, generalisasi abstrak, dan pertanyaan lebih dari pernyataan Frew, 1986. Ketika kita menolak, kita berbicara melalui orang lain, berbelit-belit bukannya langsung dan terlibat lingkungan di dasar tidak konsisten dan tidak penting, yang menghasilkan emosi deplesi. Pertemuan melibatkan pengkaburan perbedaan antara diri dengan lingkungan. Seperti yang kita berusaha untuk berbaur dan bergaul dengan semua orang, ada pembatas yang jelas antara pengalaman internal dan realitas luar. Pertemuan hubungan melibatkan adanya konflik, penahanan emosi, dan keyakinan bahwa semua pihak mengalami perasaan dan pikiran yang sama. Gaya hubungan adalah karakteristik dari klien yang memiliki kebutuhan tinggi untuk diterima dan disukai, sehingga menemukan kenyamanan. kondisi membuat hubungan sulit. Seorang terapis bisa membantu klien yang menggunakan alur berlawanan dengan mengajukan pertanyaan seperti “Apa yang kamu lakukan sekarang? Apa yang Anda rasakan sekarang? Apa Anda inginkan sekarang? ” Istilah-istilah seperti gangguan dalam hubungan atau batasan gangguan yang mengacu pada karakteristik gaya orang mengerjakan dalam upaya untuk mengontrol lingkungan melalui salah satu pertentangan. Premis dalam terapi Gestalt adalah hubungn yang bersifat normal dan sehat, dan klien didorong untuk menjadi semakin sadar dengan dominan gaya mereka untuk menghalangi hubungan menggunakan pertentangan. Hari ini terapis Gestalt hadir untuk klien terganggu dalam hubungannya, mendekati gaya interruptive dengan hormat dan mengambil gaya serius, mengetahui bahwa melayani fungsi penting di masa lalu. itu adalah penting untuk mengeksplorasi pertentangan apa yang dilakukan klien melindungi mereka dari apa, dan mereka mengalami apa. Energi dan menghambat ke Energi Dalam Terapi gestalt memberikan perhatian khusus dimana energi itu berada, bagaimana digunakan, dan bagaimana hal itu dapat dihambat. Hambatan energi adalah bentuk lain dari defensif tingkah laku. Hal ini dapat diwujudkan oleh ketegangan di beberapa bagian tubuh, dengan postur tubuh, dengan menjaga tubuh seseorang yang kencang dan tertutup, dengan tidak bernapas dalam-dalam, dengan melihat orang dari kejauhan ketika berbicara dalam menghindari hubungan, dengan situasi mencekik, dengan mematikan perasaan, dan berbicara dengan suara terbatas, untuk menyebutkan sedikit. Sebagian besar usaha terapi melibatkan menemukan fokus terputus energi dan membawa sensasi kesadaran klien. Klien mungkin tidak menyadari energi mereka atau di mana ia berada, dan mereka mungkin mengalami dalam cara yang negatif. Salah satu tugas dari terapis adalah membantu klien mengidentifikasi cara di mana mereka memblokir energi dan mengubah energi penghambat menjadi perilaku yang lebih adaptif. Klien didorong untuk mengenali bagaimana mereka resistensi yang ada dalam tubuh mereka. Daripada mencoba untuk membersihkan diri dari gejala fisik tertentu, klien dapat mendorong untuk sepenuhnya menyelidiki ketegangan. Misalnya, dengan membiarkan diri mereka untuk membesar-besarkan rahang mulut dan kaki gemetar, mereka dapat menemukan sendiri bagaimana mengalihkan energi dan menjaga diri dari ekspresi penuh gairah. Proses Terapi Tujuan terapi Terapi Gestalt tidak menganggap ke “berorientasi pada tujuan” metodologi perse. Akan Tetapi, sebagai Melnick dan Nevis 2005 tepat mengatakan, “Karena kompleksitas kerja terapi, metodologi cukup beralasan sangat penting…Enam metodologis komponen yang kita anggap penting atau integral terapi gestalt adalah a kontinum pengalaman, b di sini dan sekarang, c teori paradoks Perubahan, d percobaan, e pertemuan otentik, dan f proses yang berorientasi diagnosis “hlm. 102-103. Meskipun tidak terfokus pada tujuan yang telah ditetapkan untuk klien mereka, terapis Gestalt hadir untuk dasar tujuan-yaitu, membantu klien untuk mencapai kesadaran yang lebih utuh, dan dengan itu, pilihan yang lebih. Kesadaran utuh termasuk mengetahui lingkungan, tahu diri, menerima diri sendiri, dan mampu melakukan hubungan. Peningkatan kesadaran dan diperkaya, dengan sendirinya, terlihat sebagai kuratif. Tanpa kesadaran klien tidak memiliki alat untuk perubahan kepribadian ubah. Dengan kesadaran mereka memiliki kapasitas untuk menghadapi dan menerima bagian ditolak serta untuk sepenuhnya mengalami subjektivitas mereka. Mereka dapat mengalami persatuannya dan keutuhan. Ketika klien tinggal dengan kesadaran mereka, yang terpenting urusan belum terselasaikan akan muncul dan dapat ditangani dengan terapi. Pendekatan Gestalt membantu klien mencatat proses kesadaran mereka sendiri sehingga dapat bertanggung jawab dan selektif dan dapat membedakan dalam membuat pilihan. Kesadaran muncul dalam konteks hubungan asli antara klien dan terapis, atau dalam konteks Aku/Engkau yang berkaitan Jacobs, 1989; Yontef, 1993. Pandangan Eksistensial lihat Bab 6 adalah bahwa kita terus-menerus terlibat dalam Proses memperbaharuan dan menemukan diri kita sendiri. Kami tidak memiliki identitas statis, tetapi menemukan aspek baru dari keberadaan kita saat menghadapi tantangan baru. Terapi Gestalt pada dasarnya adalah sebuah pertemuan eksistensial dari mana klien cenderung bergerak arah tertentu. Melalui keterlibatan kreatif dalam proses Gestalt, Zinker 1978 mengharapkan klien akan melakukan hal berikut Pindah ke arah peningkatan kesadaran sendiri Secara bertahap menganggap kepemilikan pengalaman mereka sebagai lawan untuk membuat orang lain bertanggung jawab atas apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan lakukan Mengembangkan keterampilan dan memperoleh nilai-nilai yang akan memungkinkan mereka untuk memuaskan kebutuhan mereka tanpa melanggar hak orang lain Menjadi lebih sadar semua indera mereka Belajarlah untuk menerima tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, termasuk menerima konsekuensi dari tindakan mereka Mampu meminta dan mendapatkan bantuan dari orang lain dan bisa memberikan kepada orang lain Fungsi dan peran terapis Perls, Hefferline, dan Goodman 1951 menyatakan bahwa pekerjaan terapis adalah untuk mengundang klien dalam kemitraan yang aktif di mana mereka dapat belajar tentang diri sendiri dengan mengadopsi sikap eksperimental terhadap kehidupan, di mana mereka mencoba perilaku baru dan perhatian yang akan terjadi. Yontef dan Jacobs 2008 menunjukkan bahwa Terapis Gestalt menggunakan metode aktif dan keterlibatan pribadi dengan klien untuk meningkatkan kesadaran mereka, kebebasan, dan pengarahan diri sendiri, daripada mengarahkan mereka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terapis Gestalt mendorong klien untuk menghadirkan kesadaran sensorik mereka saat ini. Menurut Yontef 1993, meskipun fungsi terapis sebagai panduan dan katalis, menyajikan percobaan, dan pengamatan saham, pekerjaan dasar terapi dilakukan oleh klien. Yontef menyatakan bahwa tugas terapis adalah untuk menciptakan iklim di mana klien cenderung untuk sedang mencoba cara baru dan berperilaku. Terapis Gestalt tidak memaksakan perubahan pada klien melalui konfrontasi. Sebaliknya, mereka bekerja dalam konteks dialog Aku/ Engkau di sini dan kerangka-sekarang. Fungsi penting dari terapis Gestalt memberi perhatian kepada klien bahasa tubuh. Isyarat nonverbal ini memberikan informasi yang kaya sebagi mereka seing menunjukkan yang mana klien tidak menyadarinya. Terapis perlu waspada dalam kesenjangan antara perhatian dan kesadaran, keganjilan antara verbalisasi dan apa yang dilakukan dengan tubuh mereka. Terapis memungkinkan mengarahkan klien untuk berbicara dan kemudian menjadi gerakan atau bagian tubuh lainnya dengan bertanya, “Apa yang dikatakan oleh mata anda?” “Jika tangan Anda bisa bicara saat ini, apa yang akan mereka katakan?” “Bisakah Anda melakukan percakapan antara tangan kanan dan kiri? ” Klien dapat mengekspresikan kemarahan secara verbal dan pada saat tersenyum. Atau mungkin mengatakan mereka sakit dan pada saat tertawa. Terapis dapat meminta klien untuk menjadi sadar bagaimana mereka menggunakan tawa mereka untuk menutupi perasaan marah atau sakit. Selain menarik perhatian bahasa nonverbal klien, konselor Gestalt menekankan pada hubungan antara pola bahasa dan kepribadian. Pola bicara klien sering merupakan ekspresi dari perasaan mereka, pikiran, dan sikap. Pendekatan Gestalt berfokus pada kebiasaan berbicara terang-terangan sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran klien tentang diri mereka sendiri, terutama dengan meminta untuk melihat apakah kata-kata mereka adalah kongruen dengan apa yang mereka alami atau bukannya menjauhkan dari emosi mereka. Bahasa dapat baik menggambarkan dan menyembunyikan. Dengan berfokus pada bahasa, klien mampu meningkatkan kesadaran mereka tentang apa yang dialami saat ini dan bagaimana mereka menghindari hubungan dengan pengalaman ini disini dan sekarang. Berikut adalah beberapa contoh dari aspek bahasa yang Terapis Gestalt mungkin fokus pada Berbicara “Ini”. Ketika klien mengatakan “ini” bukan “Aku,” mereka menggunakan depersonalisasi bahasa. Konselor dapat meminta mereka untuk mengganti kata ganti orang untuk yang impersonal sehingga akan menganggapnya meningkatkan rasa tanggung jawab. Sebagai contoh, jika klien mengatakan, “Ini kesulitan terjadi untuk teman-teman,” dia bisa bertanya menyatakan kembali dengan membuat sebuah pernyataan-“Aku” Aku mengalami kesulitan teman-teman.” Berbicara “Kau”. Bahasa global dan impersonal cenderung untuk menjaga orang tersembunyi. Terapis sering menunjukkan penggunaan umum dari “Anda” dan meminta klien untuk menggantikan “Aku” saat inilah yang dimaksud. Pertanyaan. Pertanyaan memiliki kecenderungan untuk menjaga rahasia penanya, aman, dan tidak diketahui. Konselor Gestalt sering meminta klien untuk mengubah pertanyaan mereka ke dalam laporan. Dalam membuat pernyataan pribadi, klien memikul tanggung jawab yang dikatakan. Mereka mungkin menyadari bagaimana menjaga rahasia sendiri melalui rentetan pertanyaan dan bagaimana hal ini berfungsi untuk mencegah dari membuat pernyataan yang mengekspresikan diri. Bahasa menyangkal kekuat Beberapa klien memiliki kecenderungan untuk menyangkal pribadi mereka dengan menambahkan daya kualifikasi atau penolakan atas laporan mereka. Terapis dapat menunjukkan kepada klien bagaimana kualifikasi tertentu mengurangi dari efektivitas mereka. Bereksperimen dengan menghilangkan kualifikasi seperti “mungkin,” “mungkin,” “seperti,” “Saya kira,” “mungkin,” dan “Saya kira” bisa membantu klien mengubah pesan ambivalen dalam pernyataan yang jelas dan langsung. Selanjutnya, pada saat klien mengatakan “Saya tidak bisa,” mereka benar-benar menyiratkan “Aku tidak akan.” Meminta klien untuk menggantikan “tidak akan” untuk “tidak bisa” sering membantu mereka dalam memiliki dan menerima kekuatan dengan mengambil tanggung jawab untuk keputusan mereka. Konselor harus berhati-hati dalam melakukan intervensi sehingga klien tidak merasa semua yang mereka katakan adalah patuh pada pengawasan. Daripada membina jenis morbid introspeksi, konselor berharap untuk menumbuhkan kesadaran tentang apa benar-benar diungkapkan melalui kata-kata. Mendengarkan metafora klien. Dalam workshopnya, Erv Polster 1995 menekankan pentingnya terapis belajar untuk bagaimana mendengarkan metafora klien. Dengan setelan ke metafora, terapis mendapat petunjuk untuk perjuangan intern klien. Contoh pernyataan metafora yang dapat memperkuat klien seperti “Sulit bagi saya untuk curhat di sini.” “Kadang-kadang aku merasa tidak memiliki kaki untuk berdiri.” “Saya merasa seperti memiliki lubang di dalam jiwa.” “Saya harus dipersiapkan kasus seseorang ledakan.” “Saya merasa dicabik-cabik setelah Anda dihadapkan minggu lalu.” “Setelah sesi ini, saya merasa seolah-olah saya dimasukkan dalam penggiling daging.” Di bawah metafora internal berbohong yang ditekan pada dialog yang mewakilkan urusan kritis belum selesai atau reaksi terhadap interaksi hadiah. Misal, untuk klien yang mengatakan merasa bahwa dia telah dimasukkan melalui penggiling daging, terapis bisa bertanya “Apa pengalaman Anda menjadi daging giling? “atau” Siapa yang melakukan penggilingan? “Hal ini penting untuk mendorong klien ini mengatakan lebih lanjut tentang apa yang dia alami. Seni Terapi terdiri dari membantu klien menerjemahkan makna metafora sehingga mereka dapat ditangani dengan terapi. Mendengarkan bahasa dibalik cerita. Polster 1995 juga mengajarkan nilai apa yang dia sebut “meluaskan.” Dia melaporkan bahwa klien sering menggunakan bahasa yang sulit dipahami namun memberikan petunjuk signifikan untuk cerita yang menggambarkan perjuangan hidup mereka. Terapis yang efektif belajar untuk memilih sebagian kecil dari kata seseorang dan kemudian berfokus dan mengembangkan elemen ini. Klien cenderung langsung ke fase awal, namun terapis mengingatkan pertanyaan yang akan membantu mereka menyempurnakan alur cerita mereka. Hal ini penting bagi terapis untuk memperhatikan apa yang menarik tentang orang yang duduk di depan mereka dan orang bercerita. Dalam workshopnya yang saya amati gaya bagus sekali dari Erv Polster dalam menantang orang Joe yang mengajukan diri untuk demonstrasikan sesi individu. Meskipun Joe memiliki cerita yang menarik untuk mengungkapkan aspek tertentu dalam hidupnya, ia menampilkan dirinya dengan cara yang tak bernyawa, dan energi yang datar. Akhirnya, Polster bertanya, “Apakah Anda menjaga minat saya sekarang? Apakah itu penting bagi Anda, apakah saya terlibat dengan Anda? “Joe tampak terkejut, tapi dia segera mendapat titik. Ia menerima tantangan Polster untuk memastikan bahwa dia tidak menyimpan, terapis tertarik menyajikan dirinya dengan cara menjaga ketertarikan penonton. Sudah jelas bahwa Polster mengarahkan perhatian Joe untuk proses bagaimana ia mengungkapkan perasaannya dan pengalaman hidup bukannya peduli dengan apa yang ia bicarakan. Polster percaya cerita tidak selalu merupakan bentuk perlawanan. Sebaliknya, dapat menjadi jantung dari proses terapi. Dia berpendapat bahwa orang yang mendongeng makhluk. Tugas terapis adalah membantu klien dalam menceritakan kisah mereka dalam cara hidup. Polster 1987b berpendapat banyak orang datang ke terapi untuk mengubah tema cerita mereka daripada mengubah kisah hidup. Pengalaman klien dalam Terapi Orientasi umum terapi Gestalt adalah menuju dialog. Sedangkan Fritz Perls akan mengatakan bahwa klien harus dihadapkan tentang bagaimana menghindari menerima tanggung jawab, sikap dialogis dibawa ke terapi Gestalt awalnya oleh Laura Perls menciptakan permukaan untuk tempat pertemuan antara klien dan terapis. Isu-isu lain yang dapat menjadi titik fokus dari terapi termasuk client-terapis hubungan dan kesamaan dalam cara klien berhubungan dengan terapis dan orang lain di lingkungan mereka. Terapis Gestalt tidak membuat penafsiran yang menjelaskan dinamika perilaku individu atau memberitahu klien mengapa bertindak dengan cara tertentu karena mereka bukan ahli pada pengalaman klien. Sebaliknya, kebenaran adalah Hasil dari pengalaman bersama dan fenomenologis halus terapis dan klien Yontef, 1999. Klien dalam terapi Gestalt adalah peserta aktif yang membuat interpretasi dan makna mereka sendiri. Merekalah yang meningkatkan kesadaran dan memutuskan apa yang akan atau tidak melakukan dengan pribadi. Miriam Polster 1987 dijelaskan urutan integrasi tiga-tahap mencirikan perkembangan klien dalam terapi. Yang pertama bagian dari urutan terdiri penemuan,klien cenderung untuk mencapai realisasi baru tentang diri sendiri atau untuk memperoleh pandangan baru dari situasi yang lama, mungkin mengambil tampilan baru di beberapa orang yang penting dalam hidup mereka. Penemuan tersebut sering datang sebagai kejutan bagi mereka. Tahap kedua dari urutan integrasi akomodasi, yang melibatkan klien mengakui memiliki pilihan. Klien mulai mencoba perilaku baru dalam lingkungan yang mendukung terapi kantor, dan kemudian memperluas kesadaran mereka tentang dunia. Membuat pilihan baru sering dilakukan dengan canggung, tetapi dengan dukungan klien terapi dapat memperoleh keterampilan dalam mengatasi situasi sulit. Klien cenderung berpartisipasi dalam percobaan out-of-office, yang dapat dibahas dalam sesi terapi berikutnya. Tahap ketiga dari urutan integrasi asimilasi, yang melibatkan klien, belajar bagaimana mempengaruhi lingkungan mereka. Tingkah Laku pada tahap ini mungkin termasuk mengambil sikap pada isu penting. Pada Akhirnya, klien mengembangkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk meningkatkan dan berimprovisasi. Improvisasi adalah keyakinan yang berasal dari pengetahuan dan keterampilan. Klien mampu membuat pilihan yang akan menghasilkan dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Terapis menunjukkan bahwa sesuatu telah dicapai dan mengakui perubahan yang terjadi dalam klien. Pada tahap ini klien memiliki pelajaran yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan peluang untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dari lingkungan. Hubungan Antara Terapis dan Klien Sebagai jenis terapi eksistensial, praktek Gestalt melibatkan hubungan orang-ke-orang antara terapis dan klien. Terapis bertanggung jawab untuk kualitas kehadiran, untuk mengetahui diri sendiri dan klien, dan untuk tetap terbuka kepada klien. Mereka juga bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan suasana terapi yang menumbuhkan semangat bekerja pada klien. Adalah penting terapis membiarkan diri mereka dipengaruhi oleh klien dan mereka secara aktif berbagi persepsi, kehadiran dan pengalaman saat menghadapi klien di sini dan sekarang. Terapis Gestalt tidak hanya memungkinkan klien mereka untuk menjadi diri sendiri tetapi tetap menjadi diri mereka sendiri dan tidak tersesat dalam peran. Mereka bersedia untuk mengekspresikan reaksi dan pengamatan, mereka berbagi pengalaman dan cerita pribadi dengan cara yang relevan dan tepat, dan tidak memanipulasi klien. Lebih Jauh, memberikan umpan balik yang memungkinkan klien mengembangkan kesadaran tentang apa yang mereka melakukan. Terapis harus menghadapi klien dengan jujur dan langsung Reaksi dan menjelajahi dengan ketakutan mereka, harapan bencana, penyumbatan, dan resistensi. Brown 2007 menunjukkan bahwa terapis berbagi Reaksi dengan klien, namun dia juga menekankan pentingnya menunjukkan sebuah sikap hormat, penerimaan, sekarang berpusat, dan kehadiran. Sejumlah penulis telah memberikan pusat penting bagi hubungan Aku/ Engkau dan kualitas kehadiran terapis, sebagai lawan keterampilan teknis. Mereka memperingatkan bahaya menjadi teknik dan kehilangan penglihatan mereka sendiri saat dengan terlibat klien. Sikap terapis dan perilaku Hubungan yang didirikan dengan apa yang dihitung Brown, 2007; Frew, 2008; Jacobs, 1989; Lee, 2004; Melnick & Nevis, 2005; Parlett, 2005; E. Polster, 1987a, 1987b; M. Polster, 1987; Yontef, 1993, 1995; Yontef & Jacobs, 2008. Para penulis ini menunjukkan bahwa terapi Gestalt saat ini telah bergerak di luar sebelumnya praktek terapeutik. Banyak terapis Gestalt kontemporer menempatkan peningkatan penekanan pada faktor seperti kehadiran, dialog otentik, kelembutan, lebih ekspresi diri langsung oleh terapis, penurunan penggunaan latihan stereotip, dan lebih besar kepercayaan klien yang mengalami. Laura Perls 1976 menekankan gagasan bahwa terapis orang lebih penting daripada menggunakan teknik. Dia mengatakan, “Ada banyak gaya karena ada terapis dan klien yang menemukan diri mereka dan satu sama lain dan bersama-sama menciptakan hubungan mereka “hal. 223. Jacobs 1989 menegaskan bahwa tren saat ini dalam praktek Gestalt adalah menuju penekanan yang lebih besar pada hubungan klien-terapis daripada teknik bercerai dari konteks pertemuan ini. Dia percaya terapis yang beroperasi dari orientasi ini mampu membangun, berpusat pada dialog menghakimi klien untuk memperdalam kesadaran mereka dan melakukan hubungan dengan orang lain. Polster dan Polster 1973 menekankan pentingnya terapis mengetahui sendiri dan menjadi instrumen terapi. Seperti seniman yang perlu berhubungan dengan apa yang mereka lukis, terapis peserta artistik dalam penciptaan kehidupan baru. Polsters meminta terapis untuk menggunakan pengalaman mereka sendiri sebagai bahan penting dalam proses terapi. Menurut mereka terapis lebih dari sekadar responden atau katalis. Jika membuat hubungan efektif dengan klien, terapis harus selaras dengan kedua klien dan diri mereka sendiri. Terapi adalah keterlibatan dua arah yang mengubah klien dan terapis. Jika terapis tidak menyetel sensitif untuk kualitas mereka sendiri dengan kelembutan, ketangguhan, dan kasih sayang sebagai reaksi kepada klien, mereka menjadi teknisi. Percobaan harus diarahkan pada kesadaran, bukan di solusi sederhana untuk masalah klien. Jacobs 1989 menyatakan bahwa jika terapis menggunakan eksperimen ketika mereka frustasi dengan klien dan ingin mengubah orang, mereka menyalahgunakan percobaan dan mungkin akan menggagalkan lebih dari perkembangan dan perubahan angka. Aplikasi Teknik Terapi dan Prosedur Percobaan di Therapy Gestalt Meskipun pendekatan Gestalt berkaitan dengan jelas, kesederhanaan tidak boleh diartikan bahwa pekerjaan terapis mudah. Mengembangkan varietas intervensi sederhana, tetapi menggunakan metode ini secara mekanik memungkinkan klien untuk terus hidup tidak otentik. Jika klien menjadi otentik, mereka membutuhkan hubungan dengan terapis otentik. Dalam Proses Kreatif di Gestalt Terapi, Zinker 1978 menekankan peran terapis sebagai agen perubahan kreatif, seorang penemu, dan manusia yang penuh kasih dan peduli. Dr Jon Frew, seorang terapis Gestalt, menunjukkan intervensi Gestalt diterapkan untuk kasus ini Rut dalam Kasus Pendekatan Konseling dan Psikoterapi Corey, 2009, chap. 6. Sebelum membahas berbagai metode Gestalt Anda bisa sertakan dalam Anda repertoar prosedur konseling, akan sangat membantu untuk membedakan antara latihan Atau teknik dan eksperimen. Teknik Latihan yang kadang-kadang digunakan untuk membuat sesuatu dalam sesi terapi atau untuk mencapai suatu tujuan. Mereka bisa menjadi katalis untuk bekerja individu atau untuk mempromosikan interaksi antara anggota kelompok terapi. Percobaan, sebaliknya, tumbuh dari interaksi antara klien dan terapis, dan mereka muncul dalam Proses dialogis ini. Mereka dapat dianggap sangat landasan pengalaman sedang belajar. Frew 2008 mendefinisikan percobaan “sebagai metode yang menggeser fokus konseling dari pembicaraan tentang topik untuk kegiatan yang akan mempertinggi kesadaran klien dan pemahaman melalui pengalaman” hal. 253. Menurut Melnick dan Nevis 2005, percobaannya dengan teknik “Teknik sebuah eksperimen yang dilakukan dengan tujuan pembelajaran yang spesifik…Percobaan, di sisi lain, mengalir langsung dari teori psikoterapi dan dibuat sesuai individu karena ia ada di sini dan sekarang “hal. 108. Melnick dan Nevis menyarankan menggunakan Gestalt kontinum sebagai panduan pengalaman untuk kustom merancang eksperimen. Percobaan merupakan dasar terapi Gestalt kontemporer. Zinker 1978 melihat sesi terapi sebagai serangkaian percobaan, yang merupakan jalan klien untuk belajar dari pengalaman. Apa yang dipelajari dari eksperimen kejutan untuk kedua klien dan terapis. Eksperimen Gestalt petualangan kreatif dan cara di mana klien dapat mengekspresikan prilaku diri. Percobaan yang spontan, salah-satu-dari jenis, relevan dengan momen tertentu dan pengembangan tertentu proses pembentukan-angka. Mereka tidak dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, tetap dalam konteks dari saat-ke-saat proses antara hubungan terapis dan klien. Polster 1995 menunjukkan bahwa percobaan yang dirancang oleh terapis, berkembang dari tema yang berkembang melalui keterlibatan terapi, seperti laporan kebutuhan klien, impian, fantasi, dan kesadaran tubuh. Terapis Gestalt mengundang klien untuk terlibat dalam percobaan yang menyebabkan mengalami emosional dan wawasan baru Strumpfel & Goldman, 2002. Eksperimentasi adalah sikap yang melekat dalam semua terapi Gestalt; sebuah proses kolaboratif dengan partisipasi penuh klien. Klien menguji percobaan untuk menentukan apa yang dilakukan dan ketidakcocokan bagi mereka melalui kesadaran sendiri Yontef, 1993, 1995. Miriam Polster 1987 mengatakan bahwa percobaan adalah cara untuk membawa beberapa jenis konflik internal dengan membuat perjuangan ini proses yang sebenarnya. Hal ini bertujuan memfasilitasi kemampuan klien untuk bekerja melalui titik terjebak dari hidupnya. Percobaan mendorong spontanitas dan temu dengan membawa kemungkinan untuk tindakan langsung ke sesi terapi. Dengan mendramatisir atau bermain situasi keluar dari masalah atau hubungan relatif aman dalam terapi konteks, klien meningkatkan jangkauan fleksibilitas perilaku. Menurut M. Polster, percobaan Gestalt dapat mengambil banyak bentuk membayangkan mengancam Pertemuan di masa depan; menyiapkan dialog antara klien dan beberapa signifikan orang dalam hidupnya; mendramatisir memori peristiwa yang menyakitkan; menghidupkan kembali sebuah Pengalaman awal yang sangat mendalam di masa sekarang; asumsi identitas seseorang ibu atau ayah melalui bermain peran; berfokus pada gerak tubuh, postur, dan tanda-tanda nonverbal lainnya ekspresi batin; atau membawa pada dialog antara dua aspek yang saling bertentangan dalam orang tersebut. Melalui percobaan ini, klien mungkin mengalami perasaan yang berhubungan dengan konflik mereka. Percobaan membawa perjuangan hidup dengan mengundang klien untuk memberlakukan mereka di masa sekarang. Percobaan Sangat penting disesuaikan dengan masing-masing individu dan di gunakan dengan cara tepat waktu cara; mereka juga perlu melakukan konteks yang menawarkan keseimbangan antara dukungan dan risiko. Sensitivitas perhatian pada bagian terapis penting sehingga klien “tidak meledak ke dalam pengalaman yang terlalu mengancam atau mengizinkan untuk tinggal di wilayah yang aman tapi tidak subur “Polster & Polster, 1990, hal. 104. Mempersiapkan Klien untuk Percobaan Gestalt Jika siswa dalam pelatihan membatasi pemahaman mereka tentang terapi Gestalt untuk sekedar membaca tentang pendekatan, metode Gestalt cenderung tampak abstrak dan gagasan eksperimen mungkin tampak aneh. Meminta klien untuk “menjadi” obyek di salah satu mimpi mereka, misalnya, mungkin tampak konyol dan sia-sia. Hal ini penting untuk konselor secara pribadi mengalami kekuatan eksperimen gestalt dan merasa nyaman menyarankan mereka untuk klien. Dalam hal ini, dapat sangat berguna bagi siswa secara pribadi mengalami metode Gestalt sebagai klien. Hal ini juga penting bahwa konselor membangun hubungan dengan klien mereka, sehingga klien akan merasa cukup percaya untuk berpartisipasi dalam pembelajaran yang di dapat dari hasil dari percobaan gestalt. Klien akan mendapatkan lebih dari percobaan jika mereka berorientasi dan siap untuk mereka. Melalui hubungan saling percaya dengan terapis, klien cenderung untuk mengenali perlawanan dan memungkinkan diri untuk berpartisipasi dalam percobaan ini. Jika klien bekerja sama, konselor harus menghindari mengarahkan mereka dalam memerintah untuk melakukan percobaan. Biasanya, saya meminta klien jika mereka bersedia untuk mencoba sebuah eksperimen untuk melihat yang mungkin mereka pelajari. Saya juga memberitahu klien bahwa dapat berhenti memilih. Klien pada waktu mengatakan bahwa mereka merasa bodoh atau sadar diri atau tugas terasa artifi resmi atau tidak nyata. Pada saat saya menanggapi dengan pertanyaan “Apakah Anda bersedia untuk mencobanya dan melihat apa yang terjadi? ” Saya tidak melebih-lebihkan kekuatan hubungan terapeutik dan perlunya kepercayaan sebagai dasar untuk melaksanakan percobaan apapun. Jika saya ragu-ragu, saya cenderung tertarik untuk mengeksplorasi keengganan klien. membantu untuk mengetahui alasan klien berhenti. Keengganan untuk menjadi emosional sering terlibat, fungsi dari latar belakang budaya klien. Beberapa klien dikondisikan untuk bekerja keras mempertahankan kontrol emosional. Mereka mungkin memiliki keraguan tentang mengungkapkan perasaan intens terbuka, bahkan jika mereka berada dalam keadaan emosi. Ini juga dapat disebabkan oleh sosialisasi mereka dan norma-norma budaya mereka mematuhi. Dalam beberapa budaya itu dianggap kasar untuk mengekspresikan emosi secara terbuka, dan ada budaya tertentu menunjukkan kerentanan seseorang atau sakit psikologis. Jika klien telah memiliki sejarah panjang mengandung perasaan mereka, dapat dimengerti bahwa mereka akan enggan untuk berpartisipasi dalam percobaan yang mungkin untuk membawa emosi mereka ke permukaan. Tentu saja, banyak pria telah disosialisasikan untuk tidak mengungkapkan perasaan intens. Keengganan untuk membiarkan diri mereka menjadi emosional harus ditangani dengan cara hormat. Klien lain mungkin menolak menjadi terlibat secara emosional karena takut, kurangnya kepercayaan, keprihatinan atas kehilangan kendali, atau beberapa kekhawatiran lainnya. Jalan di mana klien menolak melakukan percobaan mengungkapkan banyak tentang kepribadian mereka dan cara berada di dunia. Oleh karena itu, terapis Gestalt mengharapkan dan menghormati munculnya keengganan dari pihak klien. Tujuannya terapis bukan untuk menghilangkan pertahanan klien tetapi untuk bertemu klien dimanapun mereka berada. Inti dari terapi Gestalt saat ini yaitu menghormati dan menghargai keengganan atau resistensi dan mendukung klien untuk menjadi lebih sadar Pengalaman. Bahkan, sejumlah penulis terapi gestalt mengusulkan bahwa istilah “pertentangan” sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip filosofis dan teoritis terapi Gestalt Breshgold, 1989. Meskipun kemungkinkan untuk di lihat “resistensi terhadap kesadaran” dan “resistensi terhadap hubungan, “ide pertentangan tidak perlu oleh dipandang beberapa terapis Gestalt. Frew 2008 berpendapat bahwa gagasan pertentangan sama sekali beda dari teori dan praktek terapi Gestalt dan menunjukkan pertentangan adalah istilah yang sering digunakan untuk klien yang tidak melakukan apa yang terapis inginkan. Polster dan Polster 1976 menunjukkan yang terbaik bagi terapis untuk mengamati apa yang sebenarnya terjadi saat ini daripada mencoba membuat sesuatu terjadi. Hal ini akan jauh dari anggapan klien menolak dan dengan demikian berperilaku salah. Menurut Polsters, perubahan terjadi melalui hubungan dan kesadaran-orang tidak harus mencoba untuk berubah. Maurer 2005 menulis tentang “Menghargai pertentangan” sebagai penyesuaian situasi kreatif untuk mengatasi. Maurer mengklaim bahwa kita harus menghormati resistensi, mengambil serius, dan melihatnya sebagai “energi” dan bukan “lawan.” Hal ini juga di ingat bahwa percobaan gestalt dirancang untuk memperluas kesadaran dan membantu klien, mencoba mode perilaku baru. Dalam siatuasi keamanan terapi, klien diberi kesempatan dan didorong untuk “mencoba” perilaku baru. mempertinggi fungsi aspek kesadaran tertentu, yang menyebabkan peningkatan pemahaman diri Breshgold, 1989; Yontef, 1995. Percobaan akhir berarti membantu orang menjadi lebih sadar dan membuat perubahan yang paling mereka inginkan. Mengikuti pedoman, sebagian besar diambil dari Passons 1975 dan Zinker 1978, yang berguna baik dalam mempersiapkan klien untuk percobaan gestalt dan membawa mereka keluar dalam kursus terapi Penting bagi konselor harus cukup sensitif untuk mengetahui kapan harus meninggalkan klien sendiri. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari percobaan Gestalt, praktisi harus peka memperkenalkan mereka pada waktu yang tepat dan cara yang tepat. Sifat percobaan tergantung pada masalah individu, orang yang mengalami, dan sesi pengalaman hidup membawa kedua klien dan terapis. Percobaan memerlukan peran aktif klien dalam eksplorasi diri. percobaan Gestalt bekerja dengan baik ketika terapis menghormati latar belakang budaya dan klien berada dalam hubungan yang baik dengan orang tersebut. Peran Konfrontasi Siswa kadang-kadang menunda persepsi mereka bahwa konselor Gestalt gaya langsung dan konfrontatif. Saya memberitahu murid-murid saya bahwa itu adalah kesalahan untuk menyamakan praktek teori dengan pendirinya. Seperti yang telah disebutkan, kontemporer praktek terapi Gestalt telah melampaui gaya dipamerkan oleh Fritz Perls. Yontef 1993 mengacu pada gaya Perlsian sebagai terapi “boom-boom-booming “ditandai dengan sandiwara, konfrontasi abrasif, dan katarsis intens. Ia menyiratkan bahwa gaya karismatik Perls mungkin bertemu lebih dari kebutuhan narsis sendiri daripada kebutuhan kliennya. Yontef 1993, 1999 sangat penting dari rasa anti-intelektual, individualistis, dramatis, dan konfrontatif bahwa terapi Gestalt ditandai dalam “apapun lingkungan itu” dari 1960-an dan 1970-an. Menurut Yontef 1999, versi terbaru dari Terapi gestalt rasional telah berkembang untuk memasukkan lebih banyak dukungan dan peningkatan kebaikan dan kasih sayang dalam terapi. Pendekatan ini “menggabungkan penyelidikan empatik berkelanjutan dengan kesadaran tajam, jelas, dan relevan dengan fokus “hal. 10. Perls berlatih pendekatan yang sangat konfrontatif sebagai cara untuk berurusan dengan menghindari. Namun, Model ini konfrontatif tidak mewakili terapi Gestalt saat dipraktekkan Bowman, 2005; Frew, 2008; Yontef & Jacobs, 2008. Konfrontasi digunakan pada waktu dalam praktek terapi Gestalt, namun tidak tidak harus dilihat sebagai serangan yang keras. Konfrontasi dapat dilakukan dalam seperti cara bahwa klien bekerja sama, terutama ketika mereka diundang untuk memeriksa perilaku, sikap, dan pikiran. Terapis dapat mendorong klien untuk melihat keganjilan tertentu, terutama kesenjangan antara ekspresi verbal dan nonverbal. Selanjutnya, konfrontasi tidak harus ditujukan pada kelemahan atau sifat-sifat negatif; klien dapat ditantang untuk mengenali bagaimana mereka memblokir kekuatan. Konselor yang peduli cukup memberitahu untuk menuntut klien, pada dasarnya, bahwa mereka bisa berada dalam hubungan penuh dengan diri sendiri dan orang lain. Pada akhirnya, bagaimanapun, klien harus memutuskan sendiri apakah mereka mau menerima undangan untuk mempelajari lebih lanjut tentang diri sendiri. Peringatan ini harus disimpan dalam keberatan dengan semua percobaan yang akan dijelaskan. Therapy Gestalt Intervensi Percobaan dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu klien mencapai kesadaran, mengalami konflik internal, mengatasi inkonsistensi dan dikotomi, dan bekerja melalui jalan buntu yang mencegah penyelesaian urusan yang belum selesai. latihan Soal dapat digunakan untuk memperoleh emosi, menghasilkan tindakan, atau mencapai tujuan tertentu. Etika digunakan di terbaik mereka, intervensi yang dijelaskan di sini sesuai dengan situasi terapi menyoroti klien. Bahan berikut didasarkan pada Levitsky dan Perls 1970, dengan saran saya sendiri ditambahkan untuk menerapkan metode ini. DIALOG LATIHAN INTERNAL Salah satu tujuan dari terapi Gestalt adalah untuk membawa fungsi terintegrasi dan penerimaan aspek kepribadian seseorang yang telah tidak mengakui dan menyangkal. Terapis Gestalt memperhatikan untuk membagi fungsi kepribadian. Sebuah divisi utama antara “Atasan” dan bawahan,” dan terapi sering berfokus pada perang antara keduanya. Atasan atas adalah benar, otoriter, moralistik, menuntut, suka memerintah, dan manipulatif. Ini adalah “orang tua yang kritis” yang luak dengan “keharusan” dan “Kewajiban” dan memanipulasi dengan ancaman bencana. Para memanipulasi bawahan dengan memainkan peran korban dengan menjadi defensif, menyesal, tak berdaya, dan lemah dan dengan pura-pura ketidak berdayaan. Ini adalah sisi pasif, yang satu tanpa tanggung jawab, dan salah satu yang menemukan alasan. Atasan atas dan bawahan terlibat dalam perjuangan terus-menerus untuk kontrol. Perjuangan membantu menjelaskan mengapa seseorang resolusi dan janji-janji sering pergi tak terpenuhi dan mengapa penundaan seseorang tetap. Atasan atas tirani tuntutan yang satu menjadi demikian dan begitu, sedangkan bawahan menantang memainkan peran anak tidak patuh. Sebagai hasil dari perjuangan untuk mengontrol individu menjadi terpecah menjadi pengontrol dan dikendalikan. Perang saudara antara kedua belah pihak terus, dengan kedua belah pihak berjuang untuk eksistensi mereka. Konflik antara dua kutub yang berlawanan dalam kepribadian berakar pada mekanisme introyeksi, yang melibatkan aspek pemaduan orang lain, biasanya orang tua, dalam kepribadian seseorang. Adalah penting bahwa klien menjadi sadar dari introjects mereka, terutama introjects beracun yang meracuni orang dan mencegah integrasi kepribadian. Teknik kosong kursi adalah salah satu cara untuk mendapatkan klien untuk mengeksternalisasi introject itu, teknik Perls banyak digunakan. Dengan menggunakan dua kursi, terapis meminta klien untuk duduk di salah satu kursi dan sepenuhnya atasan dan kemudian beralih ke kursi lain untuk menjadi bawahan. Dialog dapat diteruskan antara kedua sisi klien. Pada dasarnya, ini adalah teknik bermain peran di mana semua bagian-bagian yang dimainkan oleh klien. Dengan cara ini introjects bisa muncul, dan Klien dapat mengalami konflik lebih lengkap. Konflik dapat diselesaikan oleh penerimaan klien dan integrasi dari kedua belah pihak. Latihan ini membantu klien mendapatkan berhubungan dengan perasaan atau sisi diri bahwa mereka dapat menyangkal; agak dari sekedar berbicara tentang perasaan konflik, mereka mengintensifkan perasaan dan mengalaminya sepenuhnya. Selanjutnya, dengan membantu klien menyadari bahwa perasaan yang sangat nyata dari diri mereka sendiri, intervensi melarang klien dari tidak dikaitkan perasaan. Tujuan dari latihan ini adalah untuk mempromosikan tingkat yang lebih tinggi dari integrasi antara polaritas dan konflik yang ada dalam diri setiap orang. Tujuannya bukan untuk membebaskan diri ciri-ciri tertentu tetapi untuk belajar untuk menerima dan hidup dengan polaritas. MEMBUAT GILIRAN Membuat giliran adalah latihan Gestalt yang melibatkan seseorang dalam kelompok untuk pergi ke orang lain dalam kelompok, baik berbicara atau melakukan sesuatu dengan setiap orang. Tujuannya adalah untuk menghadapi, risiko, untuk mengungkapkan diri, untuk bereksperimen dengan perilaku baru, dan tumbuh dan berubah. Saya telah bereksperimen “membuat giliran” ketika saya merasa peserta diperlukan untuk menghadapi setiap orang dalam kelompok dengan beberapa tema. Sebagai contoh, kelompok anggota mungkin berkata “Aku duduk di sini untuk waktu yang lama, ingin berpartisipasi tetapi aku takut untuk mempercayai orang di sini. Dan selain itu, saya tidak berpikir waktu kelompok. “Aku melawan” Apakah Anda bersedia melakukan sesuatu untuk mendapatkan investasi diri dan? bekerja untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa percaya diri” Jika orang tersebut menjawab dengan tegas, saran saya bisa seperti “Pergi berkeliling ke setiap orang dan selesai kalimat ini “Saya tidak percaya karena…”Setiap latihan bisa diciptakan untuk membantu individu melibatkan diri dan memilih bekerja pada hal-hal yang membuat mereka membeku dalam ketakutan. Beberapa ilustrasi lain yang terkait dan contoh yang tepat untuk menemukan intervensi pembuatan perputaran tercermin dalam komentar klien seperti ini “Saya ingin menjangkau orang-orang.” “Tak seorang pun di sini tampaknya peduli”. “Saya ingin melakukan hubungan dengan Anda, tapi aku takut ditolak [atau diterima]” “Sulit bagi saya untuk menerima pujian.; Saya selalu memperhitungkan hal-hal baik yang di katakan orang kepada saya.” LATIHAN PEMULIHAN gejala dan perilaku tertentu mewakili pembalikan impuls mendasari atau laten. Dengan demikian, terapis bisa meminta orang yang menderita hambatan parah dan ketakutan yang berlebihan untuk memainkan peran seorang eksibisionis. Saya ingat seorang klien di salah satu kelompok terapi kami yang mengalami kesulitan menjadi apa tapi peramah. Saya memintanya untuk membalikkan gaya khas dan dia menjadi negatif karena dia bisa. Pembalikan kerja dengan baik; Segera ia memainkan perannya dengan penuh semangat, dan kemudian dia bisa mengakui dan menerima dia “sisi negatif” serta “sisi positifnya.” Teori yang mendasari teknik pembalikan adalah bahwa klien mengambil risiko menjadi yang penuh dengan kecemasan dan melakukan hubngan dengan orang-orang dari bagian diri sendiri yang telah ditolak. Teknik ini bisa membantu klien mulai menerima kedudukan pribadi tertentu yang mereka sangkal. LATIHAN ULANG Sering kali kita terjebak berlatih diam-diam ke diri sendiri sehingga mendapatkan penerimaan. Ketika pelaksanaan, kita mengalami demam panggung, atau kecemasan, karena takut kita tidak akan bermain peran dengan baik. Latihan internal menguras banyak energi dan sering menghambat spontanitas dan kesediaan kita untuk bereksperimen dengan perilaku baru. ketika klien berbagi latihan dengan suara keras bersama terapis, menjadi lebih sadar dari persiapan gunakan dalam memperkuat peran sosial. Mereka juga menjadi sadar bagaimana mencoba untuk memenuhi harapan orang lain, sejauh mana mereka ingin disetujui, diterima, dan disukai, dan dari sejauh mana mereka mencapai penerimaan. LATIHAN BERLEBIHAN Salah satu tujuan terapi Gestalt untuk klien menjadi lebih sadar akan sinyal halus dan isyarat yang dikirimkan melalui bahasa tubuh. Gerakan, postur, dan gerak tubuh dapat berkomunikasi makna signifikan, namun isyarat mungkin tidak lengkap. Dalam latihan ini orang diminta untuk membesar-besarkan gerakan atau isyarat berulang kali, yang biasanya mengintensifkan perasaan yang melekat pada perilaku dan membuat makna batin yang lebih jelas. Beberapa contoh perilaku yang meminjamkan diri untuk kelebihan tersebut, teknik yang gemetar berjabat tangan, kaki, membungkuk postur dan membungkuk bahu, tangan terkepal, cemberut, wajah meringis, menyilangkan tangan, dan sebagainya. Jika klien melaporkan kaki gemetarnya, terapis akan meminta klien untuk berdiri dan pemanasan sejenak. Kemudian terapis akan meminta klien untuk menempatkan kata-kata untuk anggota badan gemetar. MENINGGALKAN PERASAAN Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari rangsangan menakutkan dan untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan. Pada saat-saat penting ketika klien mengacu pada perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan dan dari mana mereka memiliki keinginan yang besar untuk melarikan diri, terapis dapat mendorong klien untuk tetap dengan perasaan dan mendorong mereka untuk lebih ke dalam perasaan atau perilaku ingin di hindari. Menghadapi dan mengalami perasaan tidak hanya membutuhkan keberanian tetapi juga tanda kesediaan untuk menanggung kenyerian untuk memblokir dan membuat jalan untuk tingkat pekembangan yang baru. PENDEKATAN GESTALT UNTUK KERJA MIMPI Dalam mimpi psikoanalisis diinterpretasikan, wawasan intelektual ditekankan, dan asosiasi bebas digunakan untuk mengeksplorasi makna sadar mimpi. Pendekatan Gestalt tidak menafsirkan dan menganalisis mimpi. Sebaliknya, tujuannya adalah untuk membawa mimpi kembali ke kehidupan dan menghidupkan kembali mereka seolah-olah terjadi sekarang. Mimpi bertindak keluar di masa sekarang, dan pemimpi menjadi bagian dari mimpinya. Disarankan untuk format kerja dengan mimpi termasuk membuat daftar semua rincian mimpi, mengingat setiap orang, peristiwa, dan suasana hati di dalamnya, dan kemudian menjadi bagian tersebut dengan mengubah diri sendiri, bertindak semaksimal mungkin dan menciptakan dialog. Setiap bagian dari mimpi diasumsikan proyeksi dari diri, dan klien menciptakan catatan untuk pertemuan antara karakter atau bagian. Semua bagian berbeda dari mimpi, ekspresi bertentangan dan tidak konsisten sisi klien sendiri, dan, dengan melakukan dialog antara pihak yang berlawanan, klien secara bertahap menjadi sadar dari berbagai perasaan sendiri. Konsep Perls tentang proyeksi sentral dalam teori pembentukan mimpi; setiap orang dan setiap objek dalam mimpi mewakili aspek proyeksi dari pemimpi. Perls 1969a menyatakan bahwa “kita mulai dengan asumsi yang tidak percaya melihat orang lain atau dalam dunia tidak ada tapi proyeksi “hal. 67. Menyadari indra dan memahami proyeksi berjalan seiring. Klien tidak memikirkan atau menganalisis mimpi tetapi menggunakannya sebagai catatan dan bereksperimen antara dialog diberbagai bagian dari mimpi. Karena klien dapat bertindak keluar pertentangan antara sisi yang berlawanan, akhirnya mereka bisa menghargai dan menerima perbedaan batin dan mengintegrasikan kekuatan lawan. Freud menyebutkan mimpi jalan raya menuju alam bawah sadar, tetapi untuk Perls mimpi adalah “jalan menuju integrasi” hal. 66. Menurut Perls, mimpi adalah ekspresi yang paling spontan keberadaan manusia. merupakan situasi yang belum selesai, tapi setiap mimpi juga berisi pesan eksistensial mengenai diri sendiri dan satu Perjuangan. Semuanya dapat ditemukan dalam mimpi jika semua bagian-bagian yang dipahami dan berasimilasi; mimpi berfungsi sebagai cara terbaik untuk menemukan kepribadian hampa, mengungkapkan bagian yang hilang dan metode penghindaran klien. Perls menyatakan jika mimpi bekerja dengan benar, pesan eksistensial menjadi lebih jelas. Jika orang tidak mengingat mimpi, mereka mungkin menolak untuk menghadapi apa yang salah dengan kehidupan mereka. Paling tidak, konselor Gestalt meminta klien untuk berbicara dengan mimpi mereka yang hilang. Misalnya, seperti yang diarahkan oleh terapisnya, klien melaporkan mimpi berikut dalam waktu sekarang, seolah-olah dia masih bermimpi Saya memiliki tiga monyet di kandang. Salah satu monyet besar dan dua anak-anak kecil! Saya merasa dekat pada monyet tersebut, meskipun mereka menciptakan banyak kekacauan di kandang yang dibagi menjadi tiga ruang terpisah. Mereka berkelahi dengan monyet lain, monyet besar berkelahi dengan monyet kecil. Mereka keluar dari kandang, dan menempel ke saya. Saya merasa seperti mendorong menjauh dari saya. Saya merasa benar-benar kewalahan oleh kekacauan mereka ciptakan di sekitar saya. Saya menghampiri ibuku dan mengatakan padanya bahwa saya perlu bantuan, saya tidak bisa lagi menangani monyet ini karena mereka membuatku gila. Saya merasa sangat sedih dan sangat lelah, dan merasa putus asa. Saya menjauh dari kandang, berpikir bahwa saya benar-benar menyayangi monyet, namun saya harus menyingkirkannya. Saya mengatakan sendiri bahwa saya seperti orang lain. Saya melihara hewan, dan kemudian ketika monyet itu kasar, saya ingin menyingkirkannya. Saya berusaha keras untuk mencari solusi menjaga monyet tersebut dan tidak memungkinkan mereka untuk memiliki efek yang mengerikan pada saya. Sebelum aku bangun dari mimpi, saya membuat keputusan untuk menempatkan setiap monyet dalam kandang yang terpisah, dan mungkin itu adalah cara untuk menjaga mereka. Terapis kemudian meminta kliennya, Brenda, untuk “menjadi” bagian yang berbeda dari mimpinya. Dengan demikian, ia menjadi kandang, dan ia menjadi dan berdialog dengan masing-masing monyet, dan kemudian ia menjadi ibunya, dan sebagainya. Salah satu sebagian besar aspek kuat dari teknik ini adalah Brenda melaporkan mimpinya sebagai meskipun masih terjadi. Dengan cepat merasakan bahwa mimpinya menyatakan perjuangan bersama suami dan kedua anaknya. dari dialognya, Brenda menemukan penghargaan baik dan membenci keluarganya. Dia membiarkannya, mereka tahu tentang perasaannya dan bekerjasama pada peningkatan gaya hidup yang sangat sulit. Dia tidak perlu interpretasi dari terapisnya untuk memahami pesan yang jelas dari mimpinya. Aplikasi Untuk Konseling Kelompok Terapi Gestalt cocok untuk konteks kelompok. Terapi Gestalt mendorong pengalaman langsung dan tindakan yang bertentangan dengan berbicara tentang konflik, masalah, dan perasaan. Jika anggota memiliki kecemasan yang berkaitan dengan beberapa peristiwa di masa depan, mereka dapat memberlakukan masalah ini di masa depan saat ini. Di sini dan sekarang fokus menghidupkan kelompok dan membantu anggota dalam menjelajahi keprihatinan mereka. Pindah dari pembicaraan tentang tindakan yang dilakukan dengan menggunakan eksperimen dalam kelompok. Terapi Gestalt mempekerjakan intervensi beragam yang dirancang untuk mengintensifkan anggota kelompok yang mengalami pada saat ini tujuan untuk mengarah ke peningkatan kesadaran. Semua teknik yang dijelaskan sebelumnya dapat digunakan dalam terapi kelompok. Ketika salah satu anggota fokus bekerja, anggota lain dapat mengunakan peningkatan kerja individu. Melalui menghubungkan keterampilan, ketua kelompok dapat membawa anggota dalam eksplorasi masalah. Saya lebih memilih gaya interaktif kelompok kerja gestalt dan membawa sebuah dimensi antarpribadi memaksimalkan potensi terapi dalam kelompok. Saya tidak ingin memperkenalkan teknik untuk mempromosikan sesuatu yang terjadi suatu kelompok; bukan, saya cenderung mengundang anggota untuk mencoba gaya perilaku yang berbeda sebagai cara untuk meningkatkan apa yang anggota diberikan atau mungkin mengalami pada saat ini. Kelompok Format menyediakan konteks kreativitas dalam menggunakan intervensi dan merancang percobaan. Percobaan perlu disesuaikan dengan masing-masing anggota kelompok dan digunakan pada waktu yang tepat; mereka juga perlu melakukan konteks yang menawarkan keseimbangan antara dukungan dan risiko. Percobaan terbaiknya, berevolusi dari apa yang terjadi di dalam masing-masing anggota dan apa yang terjadi dalam kelompok pada saat ini. Meskipun ketua kelompok Gestalt mendorong anggota untuk meningkatkan kesadaran dan hadir untuk hubungan gaya interpersonal, ketua cenderung mengambil peran aktif dalam menciptakan eksperimen untuk membantu anggota memanfaatkan sumber daya mereka. Pemimpin Gestalt secara aktif terlibat dengan anggota, dan ketua sering terlibat dalam pengungkapan diri sebagai cara untuk meningkatkan hubungan dan menciptakan rasa mutualitas dalam kelompok. Pemimpin Gestalt berfokus pada kesadaran, hubungan, dan eksperimen Yontef & Jacobs, 2008. Jika anggota mengalami kelompok sebagai tempat yang aman, mereka akan cenderung untuk pindah ke yang tidak diketahui dan melawan diri sendiri. Untuk meningkatkan kemungkinan bahwa anggota akan mendapatkan keuntungan dari metode Gestalt, pemimpin kelompok perlu mengkomunikasikan tujuan umum dari intervensi tersebut dan membuat eksperimen iklim. Pemimpin tidak mencoba untuk mendorong agenda; bukan, anggota bebas untuk mencoba sesuatu yang baru dan menentukan sendiri apakah pekerjaan itu. Dalam pelatihan workshop konseling kelompok Marianne Schneider Corey dan saya lakukan di Korea, pendekatan Gestalt diterima dengan baik. Anggota kelompok yang sangat terbuka dan bersedia untuk berbagi diri secara emosional sekali iklim keselamatan diciptakan. Kami berusaha untuk menghindari membuat asumsi tentang anggota kelompok, dan kita berhati-hati untuk tidak memaksakan pandangan dunia atau nilai-nilai kita pada mereka. Sebaliknya, kita mendekati klien dengan hormat, kasih sayang, dan perhatian. Kami bekerja sama dengan klien untuk menemukan cara membantu terbaik mengatasi kesulitan yang mereka alami secara internal, interpersonal, dan dalam konteks lingkungan sosial mereka. Meskipun tidak realistis untuk berpikir Anda perlu tahu segala sesuatu tentang budaya yang berbedsa, penting untuk membawa sikap hormat dan penghargaan atas perbedaan untuk pekerjaan di berbagai lingkungan budaya di seluruh dunia. Dengan sikap ini kami menemukan bahwa kami mampu menggunakan banyak intervensi Gestalt dengan orang-orang Korea dalam kelompok pelatihan konteks. Dalam beberapa hal tidak mengherankan karena di Korea ada penekanan pada nilai-nilai kolektif, dan kerja kelompok baik ke budaya Korea. Untuk Penjelasan lebih lanjut tentang terapi Gestalt dalam kelompok, lihat Corey 2008, chap. 11 dan Feder 2006. Terapi Gestalt Dari Multikultural Perspektif Kelebihan Dari Keanekaragaman Perspektif Kesempatan untuk sensitif dan kreatif menggunakan metode Gestalt dengan beragam budaya populasi jika intervensi dihitung secara tepat dan digunakan secara fleksibel. Frew 2008 telah membuat kasus bahwa “terapi Gestalt kontemporer berkembang sebagai orientasi ramah peka budaya dan keragaman “hal. 267. Salah satu kelebihan dari eksperimen Gestalt adalah mereka dapat disesuaikan agar sesuai dengan cara yang unik di mana seorang individu merasakan dan menafsirkan budayanya. Meskipun sebagian besar terapis memiliki prasangka, terapis Gestalt berusaha untuk mendekati setiap klien secara terbuka. Mereka melakukan ini dengan memeriksa kebiasaan mereka dan pandangan dalam dialog dengan klien. Hal ini sangat penting dalam bekerja dengan individu-individu dari budaya lain. Fernbacher 2005 menekankan pentingnya membantu terapi Gestalt training dalam mengembangkan kesadaran mereka sendiri. Dia menyarankan “Untuk mengembangkan kesadaran identitas budaya seseorang, seseorang harus menghadiri pengaruhnya tidak hanya dalam pelatihan tetapi juga sebagai bagian dari perkembangan berkelanjutan dari praktisi Gestalt “hal. 121. Fernbacher berpendapat bahwa “untuk melakukan pekerjaan lintas budaya dari Gestalt sebuah perspektif, penting bahwa kita mengeksplorasi budaya kita sendiri…untuk membuat hubungsn dan mendorong hubungan dengan orang lain, kita perlu tahu tentang diri kita sendiri ” Hal. 131. Terapi Gestalt sangat efektif dalam membantu orang mengintegrasikan polaritas dalam diri. Banyak klien bicultural berjuang untuk mendamaikan yang tampak beragam aspek dari dua budaya dimana mereka tinggal. Dalam salah satu kelompok selama seminggu saya, bekerja dinamis dilakukan oleh seorang wanita Eropa. Perjuangannya terdiri dari mengintegrasikan sisi Amerika-nya dengan pengalamannya di Jerman sebagai seorang anak. Aku bertanya “membawa keluarganya ke dalam kelompok ini” dengan berbicara kepada anggota yang dipilih dalam kelompok seolah-olah mereka adalah anggota keluarganya. Dia diminta untuk membayangkan bahwa ia berusia 8 tahun dan ia sekarang bisa mengatakan kepada orang tuanya dan saudara hal-hal yang ia tidak pernah diungkapkan. Saya memintanya untuk berbicara dalam bahasa Jerman karena ini bahasa adalah utama bagi seorang anak. Faktor-faktor gabungan kepercayaan dirinya dalam kelompok, kesediaannya untuk menciptakan kembali adegan awal dengan menghidupkan kembali di masa sekarang, dan simbolis bekerja dengan fantasi membantunya mencapai terobosan signifikan. Dia mampu menempatkan akhir yang baru untuk situasi akhir yang belum terselesaikan melalui partisipasinya dalam percobaan Gestalt ini. Ada banyak kesempatan untuk menerapkan cara eksperimen Gestalt kreatif dengan beragam populasi klien. Dalam budaya, pidato tidak langsung adalah norma, perilaku nonverbal dapat menekankan konten tak terucapkan oleh komunikasi verbal. Klien dapat mengekspresikan diri nonverbal lebih ekspresif melakukan dengan kata-kata. Terapis Gestalt dapat meminta klien untuk fokus pada gerakan mereka, ekspresi wajah, dan apa yang dialami oleh tubuh mereka sendiri. Mereka berusaha untuk memahami latar belakang budaya klien mereka. Mereka khawatir tentang bagaimana dan dimana aspek Latar belakang ini menjadi pusat atau figural untuk klien dan arti apa yang klien tempatkan pada angka-angka ini. Terapi Gestalt Pada Terapan Kasus Stan Terapis Gestalt berorientasi berfokus pada urusan yang belum selesai, Stan dengan orang tuanya, saudara, dan mantan istrinya. Tampaknya urusan ini belum selesai terutama terdiri dari perasaan kebencian, dan Stan ternyata benci pada dirinya sendiri. Situasi hidupnya sekarang ini disorot, tapi ia juga mengalami kembali perasaan masa lalu yang mungkin mengganggu dengan kegiatanya saat ini untuk mengembangkan keakraban dengan orang lain. Walaupun fokusnya pada perilaku Stan ini, terapis membimbing dia menuju kesadaran bagaimana membawa bagasi tua di sekitar yang mengganggu hidupnya saat ini. Tugasnya membantunya dalam menciptakan kembali konteks di mana ia membuat keputusan yang tidak baik sebelumnya. Pada dasarnya, Stan perlu belajar bahwa keputusannya tentang cara yang selama bertahun-tahun di masa kecilnya mungkin tidak lagi sesuai. Salah satu keputusan adalah “aku bodoh, dan akan lebih baik jika aku tidak ada. ” Stan telah dipengaruhi oleh pesan budaya bahwa ia telah menerima. Penasihatnya tertarik dalam mengeksplorasi latar belakang budayanya, termasuk nilai-nilai dan nilai-nilai karakteristik budayanya. Dengan fokus, konselor dapat membantu Stan mengidentifikasi beberapa perintah-perintah budaya berikut “Jangan bicara tentang keluarga Anda dengan orang asing, dan tidak menggantung pakaian kotor Anda di depan umum.” “Jangan menentang orang tua Anda karena mereka layak dihormati.” “Jangan terlalu khawatir tentang diri sendiri” “Jangan tampilkan kelemahan Anda; menyembunyikan perasaan dan kelemahan anda. “Tantangan konselor untuk memeriksa perintah yang tidak lagi fungsional. Meskipun ia dapat memutuskan pertahanan aspek-aspek budayanya pemberian, dia juga memodifikasi posisi harapan budaya tertentu. Tentu saja, ini akan dilakukan ketika masalah muncul di latar depan karyanya. Terapis Stan mendorong dia untuk menghadiri kesadaran di sesi awal. Dia bertanya, “Apa yang Anda alami saat kita memulai hari ini? “Saat ia mendorong Stan untuk menyetel ke pengalamannya hadir dan selektif membuat pengamatan, sejumlah angka-angka akan muncul. Tujuannya adalah untuk fokus pada Figur yang menarik, salah satu yang tampaknya terus energi yang paling atau relevansi untuk Stan. Ketika angka diidentifikasi, tugas untuk memperdalam kesadaran Stan berpikir, merasakan, sensasi tubuh, atau wawasan melalui terkait eksperimen. Terapis desain eksperimen menciptakan kesadaran atau menciptakan kemungkinan hubungan antara Stan dan dirinya sendiri. Tempat terapisnya Nilai berlatih terapi Gestalt dialogis, dan dia bertujuan untuk sepenuhnya hadir dan tertarik untuk memahami dunianya. Dia memutuskan berapa banyak pengungkapan diri untuk membuat keuntungan Stan dan untuk memperkuat hubungan terapeutik. Dalam gaya khusus Gestalt, Stan berkaitan dengan pemberian perjuangannya dalam konteks hubungannya dengan terapis, tidak hanya dengan berbicara tentang masa lalunya atau dengan menganalisis wawasan, tapi dengan menjadi beberapa orang-orang yang mengatakan kepadanya bagaimana berpikir, merasa, dan berperilaku sebagai seorang anak. Dia kemudian bisa menjadi anak yang menanggap mereka dari mana, ia merasa kebingungan atau sakit. Dia mengalami perasaan baru yang menyertai kepercayaan tentang dirinya, dan datang ke apresiasi yang lebih dalam bagaimana perasaan dan pikirannya mempengaruhi apa dilakukannya hari ini. Stan telah belajar untuk menyembunyikan emosinya daripada untuk mengungkapkannya. Memahami tentang dia, konselornya mengeksplorasi keraguan dan kekhawatiran tentang “Masuk ke perasaannya.” Dia mengakui bahwa ia ragu-ragu dalam mengekspresikan emosinya dan membantu menilainya apakah ia ingin mengalaminya lebih dalam dan mengungkapkannya lebih bebas. Ketika Stan memutuskan bahwa ia ingin mengalami emosinya dari pada menolak mereka, terapis bertanya “Apa anda menyadarinya sekarang yang mengatakan apa yang Anda lakukan? “Stan mengatakan bahwa ia tidak bisa menghilangkan mantan istrinya keluar dari pikiran. Dia mengatakan kepada terapis tentang rasa sakit yang ia rasakan atas hubungannya dan ia takut terlibat lagi supaya dia terluka. Terapis terus memintanya untuk fokus ke dalam dan mendapatkan rasa menonjol baginya pada saat ini. Stan menjawab “Aku sakit hati dan marah atas semua rasa sakit yang saya sudah timbulkan. “Dia meminta untuk membayangkan dirinya dalam adegan sebelumnya dengan mantan istrinya, seolah-olah situasi yang menyakitkan yang terjadi di sini dan sekarang. secara simbolis menghidupkan kembali dan kembali mengalami situasi dengan berbicara “langsung” kepada istrinya. Dia mengatakan padanyanya kebencian dan rasa sakitnya dan akhir bergerak ke arah penyelesaian urusan yang belum selesai dengannya. Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, Stan yang mencapai lebih kesadaran apa yang di lakukan sekarang dan bagaimana ia terus mengunci dirinya ke masa lalu. Follow-Up Anda Melanjutkan Sebagai Therapist Gestalt Stan Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu Anda berpikir tentang bagaimana kerja Stan dengan menggunakan pendekatan Gestalt Bagaimana Anda memulai sesi dengan Stan? Akan Anda menyarankan arah ia harus mendahului? Akankah Anda menunggu dia untuk memulai pekerjaan? Apakah Anda menanyai dia terus dari mana ia tinggalkan di sesi sebelumnya? Maukah anda menghadirkan tema apapun atau isu menjadi figural kepadanya? Urusan apa yang belum selesai dapat di identifikasi pada kasus Stan? Apakah semua pengalamannya terjebak mengingatkan tentang diri Anda? Bagaimana mungkin Anda bekerja dengan Stan jika dia membawa Anda sendiri ke urusan yang belum selesai? Gestalt terapis Stan menciptakan percobaan untuk membantu Stan dalam berurusan dengan rasa sakit, kebencian, dan terluka atas situasi dengan mantan istrinya. bagaimana mungkin Anda bekerja dengan bahan Stan dibesarkan? Apa percobaan mungkin Anda desain? Bagaimana Anda akan memutuskan jenis eksperimen untuk membuat? Bagaimana Anda bisa bekerja dengan budaya pesan stan? Apakah Anda bisa menghormati nilai-nilai budaya dan masih mendorongnya untuk membuat penilaian dari beberapa cara budaya yang mempengaruhinya hari ini? Kekurangan Dari Keanekaragaman Perspektif Untuk tingkat yang lebih besar daripada yang benar dari sebagian besar pendekatan lain, ada beberapa potensi masalah terlalu cepat memanfaatkan beberapa percobaan Gestalt dengan beberapa klien. Metode Gestalt cenderung menghasilkan tingkat tinggi perasaan intens. Fokus ini mempengaruhi memiliki beberapa keterbatasan yang jelas dengan klien yang kultural harus disediakan secara emosional. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa individu percaya mengekspresikan perasaan secara terbuka adalah tanda kelemahan dan melihatkan kerentanan seseorang. Konselor beroperasi pada asumsi bahwa katarsis diperlukan untuk perubahan cenderung terjadi mencari klien tertentu menjadi semakin lama, dan seperti klien mungkin terlalu awal mengakhiri konseling. Orang lain memiliki budaya kuat yang melarangnya langsung mengekspresikan emosi mereka kepada orang tuanya seperti “Jangan menunjukkan kepada orang tua, kalau anda sedang marah pada mereka “atau” Berdamai dan harmonis, dan menghindari konflik. Saya ingat seorang klien dari India yang diminta oleh konselor untuk “membawa ayahnya ke dalam ruangan. “Klien sangat enggan untuk memberitahu ayahnya, kekecewaan dengan hubunganya. Dalam budaya caranya diterima untuk menangani ayahnya yang menggunakan pamannya sebagai perantara, dan itu dianggap sangat tidak pantas untuk mengungkapkan perasaan negatif terhadap ayahnya. Klien kemudian mengatakan ia akan merasa sangat bersalah jika secara simbolis memberitahu ayahnya yang kadang-kadang berpikir dan merasa. Terapis Gestalt telah benar-benar terintegrasi dengan pendekatan sensitif cukup untuk berlatih dengan cara yang fleksibel. Mereka menganggap kerangka budaya klien dan mampu beradaptasi metode yang kemungkinan akan diterima dengan baik. Mereka berusaha untuk membantu klien sendiri mengalami semaksimal mungkin di masa sekarang, namun mereka tidak kaku terikat oleh perintah, juga tidak secara rutin melakukan intervensi bila klien menyimpang dari saat ini. Sensitif tinggal dengan hubungan aliran klien mengalami kemampuan untuk fokus pada orang dan bukan pada mekanik menggunakan teknik untuk efek tertentu. Ringkasan dan Evaluasi Terapi Gestalt adalah pendekatan pengalaman yang menekankan kesadaran hadir dan kualitas hubungan antara individu dengan lingkungan. Fokus utama adalah membantu klien untuk menyadari bagaimana perilaku yang dulunya bagian dari kreatif menyesuaikan diri dengan lingkungan masa lalu dapat mengganggu fungsi yang efektif dan hidup di masa sekarang. Tujuan dari pendekatan adalah, pertama dan terutama, untuk mendapatkan kesadaran. Tujuan terapi lain adalah untuk membantu klien dalam mengeksplorasi bagaimana mereka membuat hubungan dengan unsur lingkungan mereka. Perubahan terjadi melalui tinggi kesadaran “apa.” Karena terapis Gestalt tidak memiliki agenda luar membantu klien untuk meningkatkan kesadaran mereka, tidak perlu untuk label perilaku klien sebagai “pertentangan.” Sebaliknya, terapis hanya mengikuti proses baru seperti itu muncul. Terapis memiliki keyakinan bahwa pengaturan diri adalah Proses alami yang berlangsung tidak harus dikendalikan Breshgold, 1989. Dengan kesadaran diperluas, klien dapat mendamaikan polaritas dan dikotomi dalam diri sendiri dan melanjutkan reintegrasi semua aspek dari diri mereka sendiri. Terapis bekerja dengan klien untuk mengidentifikasi langka-langka, atau paling menonjol aspek individu-lingkungan lapangan, karena mereka muncul dari latar belakang. Gestalt terapis percaya setiap klien mampu mengatur diri sendiri jika mereka langka-langka yang terlibat dan diselesaikan sehingga orang lain dapat menggantikan mereka. Peran terapis Gestalt adalah membantu klien mengidentifikasi masalah yang paling mendesak, kebutuhan, dan kepentingan dan merancang eksperimen yang mempertajam mereka angka-angka atau yang mengeksplorasi resistensi untuk menghubungi dan kesadaran. Terapis Gestalt didorong untuk menjadi tepat diri mengungkap, baik tentang mereka di sini dan sekarang reaksi di terapi jam/waktu dan tentang pengalaman pribadi mereka Yontef & Jacobs, 2008. Kontribusi dari Terapi Gestalt Salah satu kontribusi terapi Gestalt adalah cara yang menarik masa lalu dibagikan dengan cara hidup dengan membawa aspek yang relevan ke masa kini. Terapis tertantangan klien dalam cara-cara kreatif untuk menjadi sadar dan bekerja dengan isu-isu yang menghalangi fungsi saat ini. Selanjutnya, memperhatikan jelas lisan dan memimpin nonverbal yang diberikan oleh klien adalah cara yang berguna untuk mendekati sesi konseling. Melalui penggunaan terampil dan sensitif Gestalt intervensi, praktisi ini dapat membantu klien dalam mempertinggi kesadaran mereka saat ini berpusat pada apa yang mereka pikir dan merasa serta apa yang mereka lakukan. Kain 2002 mengidentifikasi kontribusi paling signifikan dari pendekatan Gestalt Pentingnya hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan Peran sentral hubungan otentik dan dialog dalam terapi Penekanan pada bidang teori, fenomenologi, dan kesadaran Fokus terapi pada saat ini, di sini-dan-sekarang mengalami klien penggunaan Para kreatif dan spontan percobaan aktif sebagai jalur untuk pengalaman belajar Metode Gestalt membawa konflik dan perjuangan manusia untuk hidup. Terapi Gestalt adalah pendekatan kreatif yang menggunakan percobaan untuk memindahkan klien dari berbicara dengan tindakan dan pengalaman. Fokusnya adalah pada perkembangan dan peningkatan sistem teknik untuk mengobati gangguan, yang mencerminkan Gestalt motto awal, “Anda tidak perlu sakit untuk mendapatkan yang lebih baik.” Klien disediakan dengan berbagai macam alat dalam bentuk eksperimen Gestalt untuk menemukan aspek baru dari diri sendiri dan membuat keputusan tentang mengubah program mereka hidup. Pendekatan Gestalt untuk bekerja dengan mimpi adalah jalur yang unik bagi orang-orang untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang tema kunci dalam hidup. Dengan melihat setiap aspek mimpi sebagai proyeksi dari diri mereka sendiri, klien dapat membawa mimpi untuk hidup, untuk menafsirkan makna pribadi, dan untuk memikul tanggung jawab untuk itu. Terapi Gestalt adalah pendekatan holistik yang menghargai setiap aspek dari individu mengalami sama. Terapis memungkinkan proses Figur formasi untuk membimbing mereka. Mereka tidak mendekati klien dengan satu set terbentuk biasa atau set agenda. Sebaliknya, mereka menempatkan penekanan pada apa yang terjadi pada batasan antara individu dan lingkungan. Terapi Gestalt beroperasi dengan gagasan yang unik tentang perubahan. Terapis tidak mencoba untuk memindahkan klien di mana saja. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran klien dari “apa.” Alih-alih mencoba untuk membuat sesuatu terjadi, peran terapis adalah membantu klien untuk meningkatkan kesadaran akan memungkinkan identifikasi ulang dengan bagian dari diri yang terasing. Kekuatan utama dari terapi Gestalt adalah upaya untuk mengintegrasikan teori, praktek, dan penelitian. Meskipun terapi Gestalt adalah cahaya pada penelitian empiris untuk beberapa tahun, telah datang lebih menjadi mode baru-baru ini. Dua buku menunjukkan potensi untuk mempengaruhi penelitian masa depan Menjadi Peneliti Praktisi Pendekatan Gestalt ke Holistic Permintaan Barber, 2006 dan “Aku” dalam Ilmu Pelatihan Pemanfaatan Subjektivitas dalam Penelitian Brown, 1996. Strumpfel dan Goldman 2002 mencatat bahwa baik proses maupun hasil dari studi yang telah maju teori dan praktek Terapi Gestalt, dan mereka meresume sejumlah temuan yang signifikan berdasarkan Hasil penelitian Studi Hasil menunjukkan terapi Gestalt harus sama dengan atau lebih besar dari terapi lain untuk berbagai gangguan. Penelitian lebih baru menunjukkan terapi Gestalt memiliki dampak menguntungkan dengan gangguan kepribadian, masalah psikosomatik, dan substansi kecanduan. Efek terapi Gestalt cenderung stabil dalam studi tindak lanjut 13 tahun setelah berakhirnya pengobatan. Terapi Gestalt telah menunjukkan efektivitas dalam mengobati berbagai gangguan psikologis. Keterbatasan dan Kritik Terapi Gestalt Sebagian besar kritik saya terapi Gestalt berkaitan dengan versi sebelumnya, atau gaya Fritz Perls, yang menekankan konfrontasi dan menekankan faktor kognitif kepribadian. Gaya terapi Gestalt ditempatkan lebih banyak perhatian menggunakan teknik untuk menghadapi klien dan mengalami perasaan mereka. Terapi Gestalt kontemporer telah datang jauh, dan perhatian lebih yang diberikan kepada instruksi teoritis, eksposisi teoritis, dan Faktor kognitif secara umum Yontef, 1993, 1995. Dalam terapi Gestalt klien mengklarifikasi pemikiran mereka, mengeksplorasi keyakinan, dan menempatkan berarti pengalaman menghidupkan kembali dalam terapi. Namun, pendektan Gestalt yang tidak menempatkan premi pada peran terapis sebagai guru. Penekanannya adalah pada memfasilitasi proses klien sendiri penemuan diri dan belajar. Proses pembelajaran pengalaman dan mandiri didasarkan pada keyakinan mendasar dalam pengaturan diri organismik, yang menyiratkan klien tiba di kebenaran mereka sendiri melalui kesadaran dan meningkatkan hubungan dengan lingkungan hidup. Sepertinya, bagaimanapun, bahwa klien dapat terlibat dalam penemuan diri dan pada manfaat yang sama dari pengajaran yang sesuai dengan terapis. Praktek Gestalt menempatkan nilai tinggi pada hubungan dan dialog antara terapis dan klien. Untuk terapi Gestalt efektif, terapis harus memiliki pengembangan pribadi tingkat tinggi. Menyadari sendiri kebutuhan dan melihat bahwa mereka tidak mengganggu proses klien, yang hadir pada saat itu, dan tidak bersedia menjadi tertahan dan mengungkap-dirinya menuntut banyak terapis. Ada bahaya terapis yang cukup terlatih terutama berkaitan dengan mengesankan klien. Yontef dan Jacobs 2008 berpendapat bahwa praktek yang kompeten terapi Gestalt membutuhkan latar belakang yang kuat umum klinis dan pelatihan, tidak hanya di teori dan praktek teori Gestalt, tetapi juga dalam teori kepribadian, psikopatologi, dan pengetahuan tentang psikodinamika. Praktisi yang kompeten perlu telah terlibat dalam terapi pribadi mereka sendiri dan untuk memiliki klinis pelatihan canggih dan pengalaman diawasi. BEBERAPA PERHATIAN Biasanya, terapis Gestalt sangat aktif, dan jika mereka tidak memiliki karakteristik yang disebutkan oleh Zinker 1978 -kepekaan, waktu, cipta, empati, dan rasa hormat terhadap klien-mereka dapat bereksperimen mudah. Beberapa terapis yang tidak memiliki landasan yang solid dalam teori dan praktek terapi Gestalt telah mempekerjakan teknik Fritz Perls, mengakibatkan penyalahgunaan kekuatan. Terapis tidak dapat menggunakan teknik yang kuat untuk membangkitkan perasaan dan membuka masalah klien yang telah disimpan dari kesadaran penuh hanya untuk meninggalkan klien setelah mereka telah berhasil memiliki katarsis dramatis. Seperti kegagalan untuk tinggal dengan klien dan membantu mereka bekerja melalui apa yang mereka telah alami dan membawa beberapa pengalaman penutup dapat merusak dan dapat dianggap sebagai praktik yang tidak etis. Praktek etis tergantung pada pelatihan yang memadai dan pengawasan terapis, dan keterbatasan yang paling langsung dari Gestalt atau terapi lainnya adalah keterampilan, pelatihan, pengalaman, dan penghakiman terapis. Pelatihan yang tepat dalam Terapi Gestalt melibatkan membaca dan belajar teori, jam praktek diawasi, mengamati Gestalt terapis di tempat kerja, dan mengalami sendiri pribadi Terapi. Terapis yang terlatih dalam teori dan metode Gestalt Terapi cenderung untuk melakukan pekerjaan yang efektif. Terapis tersebut telah belajar untuk berbaur fenomenologis dan dialogis pendekatan, yang secara inheren hormat kepada klien, dengan eksperimen tepat waktu. Robert Lee 2004 telah menulis jauh tentang etika dan perilaku Gestalt workshop tentang topik di seluruh dunia. Bukunya diedit, Nilai-nilai hubungan Pendekatan Relasional ke Etika, berisi informasi layak dibaca.
Memperluaspengetahuan mahasiswa dalam ilmu ke BK an. 2. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi menulis. 3. Menggali apakah ada hubungan antara BK pribadi sosial dengan bimbingan keluarga. 4. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan apa saja yang ada dalam keluarga. 5. Mengembangkan teknik-teknik konseling.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. baru-baru kali ini saya flash back kembali tentang diri saya ,dari saya lahir sampai sering bertanya pada diri saya kenapa saya dilahirkan ke dunia ini???Kenapa bukan orang lain di luar sana, yang hidup sekedar sebagai hantu dunia, tanpa jiwa, tanpa harapan, hanya nyawa yang membusuk dalam raganya. Kenapa nasib seringkali mempermainkan manusia?Dalam perjuanganya saya seringkali bertanya-tanya, apa alasan saya terlahir ke dunia, jika saya tidak dapat berguna bagi orang lain. saya merasa hidup saya hanya menyusahkan, dan seringkali saya berniat untuk mengakhiri hidup sih sebenarnya alasan kita terlahir ke dunia ini? Bagi saya sendiri jawaban dari pertanyaan ini adalah sebuah intisari dari pilihan hidup kita merasa jenuh sama hidup yang kita jalani saat ini,banyak sekali lika liku kehidupan ada senang,susah,canda,tawa,ceria dan senyum itulah realita saya bertanya pada master atau profesor apapun. Kitalah yang memilih alasan kita terlahir di dunia ini. kita bisa memilih menjadi sampah dunia. Melakukan hal – hal yang tidak berguna. Merusak diri sendiri dan orang lain, serta menyebarkan kesedihan bagi dunia. Atau sebaliknya kita ingin menjadi sesuatu yang berguna bagi dunia. Mungkin dengan cara yang sederhana seperti menyayangi keluarga kita. Sebuah cara yang mudah namun seringkali kita lupa untuk mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang kerassehingga aku merasa terhimpit dan tertindih sesak nafasku,sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini,sudah banyak dosa-dosa yang ada didalam diriku ini dosa kecil maupun besar. SIAPA AKU SEBENARNYA...?????Wabil Taufiq Wal Hidayah Ws Wr Wb. Hormat saya. Mr J Lihat Catatan Selengkapnya
pHdD5xu. 1slafmz3m7.pages.dev/1641slafmz3m7.pages.dev/241slafmz3m7.pages.dev/3931slafmz3m7.pages.dev/5191slafmz3m7.pages.dev/5681slafmz3m7.pages.dev/5111slafmz3m7.pages.dev/3691slafmz3m7.pages.dev/156
untuk apa aku lahir dan hidup materi bk